• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to footer

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Lebih Tajam

  • Manajemen
  • Ekonomi
  • Keuangan

Panduan Ringkas untuk Memahami Makroekonomi


Secara singkat

Ketika mempelajari makroekonomi, itu berarti anda menelusuri tentang kerja perekonomian secara keseluruhan. Itu bukan tentang bagaimana seorang individu mengambil keputusan, misalnya tentang konsumsi. Tapi, itu tentang bagaimana semua orang di sebuah negara mengambil keputusan tentang konsumsi.

Makroekonomi mempelajari struktur, tren, dan bagaimana perekonomian berfungsi. Ini tidak membahas perilaku agen ekonomi secara individu sebagaimana dibahas dalam mikroekonomi. Ini juga tidak membahas keputusan ekonomi yang dibuat oleh individu atau perusahaan.

Jika Anda mempelajari disiplin ini, Anda tidak akan menemukan jawaban atas pertanyaan seperti apakah permintaan konsumen akan menurun jika produsen mobil menaikkan harga? Atau, seberapa sensitif harga minyak terhadap perusahaan pupuk?


Apa itu makroekonomi?

Makroekonomi adalah cabang dari ilmu ekonomi selain mikroekonomi. Berbeda dari mikroekonomi, itu mengkaji perekonomian secara keseluruhan. Itu membahas permintaan, penawaran, harga, tapi secara agregat.

Di dalamnya, anda akan mempelajari konsep seperti bagaimana cara mengukur aktivitas ekonomi agregat? Bagaimana itu berfluktuasi dalam jangka pendek? Naik turunnya akan berdampak besar pada kehidupan kita. Itu mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, pengangguran dan inflasi. 

Di sini, anda juga akan mendalami tentang apa yang menentukan pertumbuhan ekonomi? Mengapa negara miskin sumber daya, seperti Korea Selatan, bisa menjadi negara maju?

Selain sektor riil, anda juga akan mendalami tentang uang, tapi, lagi-lagi secara agregat. Itu dapat anda jumpai pada bagian moneter.

Makroekonomi juga membahas bagaimana negara-negara saling berinteraksi. Mengapa krisis di satu negara dapat menjalar ke negara lain? Itu menjadi semakin relevan seiring globalisasi. Perdagangan internasional dan aliran modal telah semakin meningkat. Transaksi-transaksi tersebut, perdagangan dan modal, akan anda temukan pada bagian neraca pembayaran.



Panduan Memahami Ilmu Ekonomi


Dasar-dasar Ilmu Ekonomi

Mikroekonomi

Makroekonomi

Anda di sini sekarang

Apa saja topik dalam makroekonomi?

Mengukur aktivitas ekonomi

Ekonom mengukur aktivitas pelaku ekonomi secara agregat. Mereka mengelompokkan pelaku ekonomi menjadi empat kelompok:

  1. Sektor rumah tangga
  2. Sektor bisnis 
  3. Sektor pemerintah 
  4. Sektor eksternal (atau sektor asing) 

Sektor rumah tangga dan sektor bisnis membentuk sektor swasta. Mereka berperan signifikan di perekonomian pasar bebas, tapi tidak di sistem ekonomi komando.

Selanjutnya, sektor eksternal juga terdiri dari tiga sektor lainnya (rumah tangga, bisnis dan pemerintah). Tapi, itu hanya ada di perekonomian terbuka, tidak di perekonomian tertutup.

Interaksi antar pelaku ekonomi

Ekonom membuat model aliran melingkar – disebut juga dengan diagram aliran melingkar atau aliran melingkar pendapatan. Itu mengilustrasikan hubungan dan aliran pendapatan, pengeluaran, output (barang dan jasa), di antara pelaku ekonomi. Uang memfasilitasi transaksi tersebut. 

Model tersebut menjadi fundamental penting ketika anda belajar makroekonomi. Anda akan tahu mengapa pengeluaran agregat sama dengan output agregat dan pendapatan agregat.

Model paling sederhana menggunakan rumah tangga dan bisnis sebagai representasi.

  • Rumah tangga mengeluarkan uang $100 untuk membeli barang. Itu menjadi pendapatan bagi bisnis.
  • Bisnis menggunakan $80 untuk belanja input di pasar faktor. Sisanya, $20, menjadi laba bagi pemilik bisnis.
  • Pemasok input dan pemilik bisnis adalah rumah tangga. Jadi, $100 pada akhirnya menjadi pendapatan rumah tangga.

Apa yang diukur? 

Ekonom fokus pada tiga variabel:

  • Output→ output agregat 
  • Pengeluaran→ pengeluaran agregat
  • Pendapatan → pendapatan agregat

Output agregat (aggregate output) adalah total barang dan jasa akhir yang diproduksi oleh sebuah perekonomian untuk periode tertentu, katakanlah satu tahun. 

Pendapatan agregat (aggregate income) adalah penjumlahan dari pendapatan yang diterima pemasok faktor produksi pada periode yang sama. Itu mencakup:

  • Kompensasi karyawan
  • Sewa
  • Bunga
  • Laba

Pengeluaran agregat (aggregate expenditure) adalah penjumlahan semua pengeluaran oleh pelaku ekonomi untuk output agregat. Itu terdiri dari:

  • Konsumsi
  • Investasi
  • Pengeluaran pemerintah
  • Ekspor neto (ekspor minus impor)

Indikator untuk mengukur aktivitas perekonomian

Ekonom menggunakan produk domestik bruto (PDB) untuk mengukur total output di dalam sebuah perekonomian, terlepas siapa yang memproduksinya (warga negara atau orang asing). Itu juga mewakili ukuran pendapatan dan pengeluaran agregat sebuah perekonomian. 

Produk nasional bruto (PNB) adalah alternatifnya. Itu mewakili output agregat yang diproduksi oleh penduduk sebuah negara, terlepas di mana mereka memproduksi, apakah di dalam negeri atau di luar negeri. 

Dua ukuran PDB:

  1. PDB nominal, disebut juga dengan PDB pada harga berlaku
  2. PDB riil, disebut juga dengan PDB pada harga konstan

PDB nominal mengukur nilai moneter dari total output perekonomian, diukur pada harga berlaku. Harga dapat bervariasi di setiap periode pengukuran. Karena itu, perubahannya mewakili perubahan output dan perubahan harga.

  • PDB nominal = Output di tahun ke-t x Harga di tahun ke-t

Sementara itu, PDB riil mengukur output yang sama, tapi menggunakan harga tahun dasar. Harga konstan dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, perubahannya mewakili perubahan output.

  • PDB riil = Output di tahun ke-t x Harga tahun dasar

Dari dua indikator tersebut, ekonom mengenalkan deflator PDB. Itu sama dengan PDB nominal dibagi dengan PDB riil. Perubahannya mewakili perubahan harga seluruh barang dan jasa di dalam perekonomian.

  • Deflator PDB = (PDB nominal / PDB riil) x 100

Kemudian, indikator lainnya adalah PDB per kapita. PDB per kapita mengukur output rata-rata per penduduk:

  • PDB nominal per kapita = PDB nominal / Total populasi
  • PDB riil per kapita = PDB riil / Total populasi

Karena PDB juga mewakili pendapatan dan pengeluaran, PDB riil per kapita biasanya digunakan untuk mengevaluasi standar hidup rata-rata di suatu negara. Agar lebih dapat diperbandingkan, itu harus disesuaikan dengan paritas daya beli (PPP) untuk mengeliminasi efek variasi nilai tukar.

Menghitung PDB

Tiga pendekatan untuk menghitung PDB:

  • Pendekatan output 
  • Pendekatan pengeluaran 
  • Pendekatan pendapatan 

Secara teoritis, tiga pendekatan menghasilkan angka yang setara. Tapi, dalam praktiknya, itu mungkin tidak terjadi. Penyebabnya bisa jadi karena perbedaan sumber data atau metode perhitungan. Untuk alasan ini, entri diskrepansi statistik (statistical discrepancy) dibuat untuk menyetarakan tiga pendekatan di atas. 

Pendekatan output

Pendekatan nilai output final (value-of- final-output approach) menjumlahkan nilai barang dan jasa akhir. Itu mengecualikan nilai barang setengah jadi karena nilai tambah mereka selama proses produksi tercermin dalam harga jual barang akhir yang diproduksi. 

Jika anda tetap menghitung nilai barang setengah jadi, itu akan menghasilkan perhitungan ganda (double counting). Barang yang sama dihitung beberapa kali karena mereka masuk ke beberapa proses produksi.

Pendekatan nilai tambah (value-added approach) adalah alternatif perhitungan. Itu menjumlahkan nilai tambah pada setiap tahapan proses produksi dan distribusi. Itu akan setara dengan value-of-final-output approach.

  • Nilai tambah sama dengan harga output dikurangi dengan harga bahan untuk membuatnya.
Pendekatan pengeluaran

Pendekatan pengeluaran menjumlahkan semua pengeluaran terhadap barang dan jasa akhir domestik. Mereka terdiri dari konsumsi, investasi, belanja pemerintah dan ekspor neto.

PDB = Konsumsi + Investasi + Pengeluaran pemerintah + Ekspor neto 

Konsumsi mewakili jumlah total yang dihabiskan oleh rumah tangga untuk barang dan jasa akhir. Itu mencakup pengeluaran untuk barang tahan lama, barang tidak tahan lama dan jasa.

Investasi mencakup investasi barang modal dan investasi persediaan. Disebut juga dengan investasi domestik swasta bruto (gross private domestic investment).

  • Investasi barang modal adalah untuk membeli item seperti peralatan dan mesin produksi atau untuk membangun pabrik. Itu adalah investasi bruto, yakni investasi untuk meningkatkan kapasitas produksi (investasi neto) plus investasi untuk mengkompensasi depresiasi barang modal.
  • Investasi persediaan adalah nama lain untuk perubahan persediaan. Tidak seperti komponen lainnya, itu adalah komponen yang paling volatile. 

Pengeluaran pemerintah mencakup pengeluaran rutin maupun investasi publik seperti jalan, bandara, pembangkit listrik, gedung sekolah dan rumah sakit.

Ekspor neto adalah selisih antara ekspor dengan impor. Ekspor mewakili pengeluaran pelaku ekonomi asing untuk output domestik. Sedangkan, impor mewakili pembelian oleh pelaku ekonomi domestik untuk barang dan jasa produksi luar negeri.

  • Karena PDB mengukur nilai output akhir domestik, maka impor mengurangi nilainya (tanda negatif).
  • Bagi sebuah perekonomian, impor mewakili kebocoran (leakage) dan ekspor mewakili suntikan (injection).
Pendekatan pendapatan 

Pendekatan pendapatan menjumlahkan semua pembayaran yang diterima oleh sektor rumah tangga, bisnis dan pemerintah di dalam sebuah perekonomian. Itu sama dengan pendapatan nasional plus konsumsi modal. 

PDB = Pendapatan nasional + Konsumsi modal 

Pendapatan nasional (national income) mewakili pendapatan total yang diperoleh semua faktor produksi untuk menghasilkan PDB. Itu sama dengan upah ditambah dengan sewa, bunga, laba, dan selisih antara pajak tidak langsung dan subsidi.

Pendapatan nasional = Upah + Sewa + Bunga + Laba + (Pajak tidak langsung – Subsidi)

Mengapa kita menambahkan pajak tidak langsung dan subsidi kita kurangkan?

  • Harga yang dibayar oleh konsumen untuk barang atau jasa tidak sepenuhnya tercermin dalam laba produsen akibat pajak tidak langsung. Itu masuk ke pendapatan pemerintah. Karena itu, itu dijumlahkan kembali ketika menghitung pendapatan nasional.
  • Subsidi adalah pembayaran kepada perusahaan oleh pemerintah. Itu mengurangi biaya produksi daripada yang seharusnya. Jadi, tanpa subsidi, laba perusahaan seharusnya lebih rendah. Karena itu, subsidi dikurangkan dalam perhitungan.

Selanjutnya, balik lagi ke rumus PDB, mengapa perlu menambahkan konsumsi modal ke pendapatan nasional?

Apa itu konsumsi modal? Konsumsi modal (capital consumption atau capital consumption allowance) adalah istilah ekonomi untuk depresiasi barang modal. Itu mewakili pengeluaran yang dibutuhkan untuk mempertahankan kapasitas produksi saat ini.

  • Depresiasi tercatat sebagai beban dan mengurangi laba perusahaan di laporan keuangan
  • Sehingga, itu ditambahkan kembali ke pendapatan nasional untuk mencerminkan nilai aktual laba yang diterima oleh bisnis

Tabungan nasional

Tabungan nasional (national savings) adalah pendapatan nasional yang tidak dibelanjakan untuk barang dan jasa. Itu sama dengan tabungan swasta plus tabungan publik, mewakili total dana pinjaman (total loanable funds) yang disediakan oleh perekonomian domestik, tanpa harus meminjam ke luar negeri.

Tabungan nasional = Tabungan swasta + Tabungan publik = I + (X – M)

  • Tingkat tabungan nasional sama dengan tabungan nasional dibagi dengan pendapatan nasional. Atau, kita juga dapat menggunakan PDB sebagai pembagi.

Tingkat tabungan nasional = Tabungan nasional / PDB

Rumus tabungan swasta

Tabungan swasta (private savings) mencakup tabungan rumah tangga plus tabungan bisnis. Itu sama dengan pendapatan agregat yang tersisa setelah dikurangi dengan pajak dan konsumsi. 

Private savings = Household savings + Business savings

Private savings = Y – T – C = I + (G – T) + (X – M) 

Di mana: Y = Pendapatan agregat; I = Investasi swasta; G = Pengeluaran pemerintah; T = Penerimaan pajak; X = Ekspor; M = Impor

  • Tabungan rumah tangga (household savings) adalah porsi pendapatan disposabel yang tidak dibelanjakan oleh rumah tangga untuk barang dan jasa. 
  • Tabungan bisnis (business savings) adalah laba ditahan (keuntungan yang tidak didistribusikan sebagai dividen) ditambah dengan konsumsi modal.

Rumus tabungan publik

Tabungan publik (public savings) mewakili surplus anggaran, selisih positif antara pendapatan pemerintah dengan pengeluarannya. Pemerintah memiliki uang sisa, yang mana tersedia bagi perekonomian. Disebut juga dengan tabungan pemerintah (government savings).

Tabungan publik = Pendapatan pajak – Pengeluaran 

  • Public dissavings terjadi jika pemerintah menjalankan defisit anggaran. Itu mengurangi tabungan nasional, dan karena itu, dana yang dapat dipinjamkan (loanable funds), bisa mengarah ke efek crowding out.

Permintaan agregat

Ekuilibrium Makroekonomi, Permintaan agregat, penawaran agregat

Permintaan agregat (AD) mewakili total pengeluaran atas output domestik pada berbagai tingkat harga. Itu mengasumsikan:

  • Pengeluaran yang direncanakan sama dengan output/pendapatan aktual – memunculkan kurva IS
  • Pasar uang berada pada ekuilibrium – memunculkan kurva LM

Ekonom kemudian menggambarkannya ke dalam sebuah kurva, kurva permintaan agregat. Itu memiliki kemiringan negatif karena efek kekayaan riil, efek suku bunga, dan efek nilai tukar. Untuk mendapatkannya, ekonom menjelaskan dengan model IS-LM.

  • Efek kekayaan riil menjelaskan dampak perubahan tingkat harga agregat terhadap konsumsi rumah tangga. Kenaikan tingkat harga menurunkan kekayaan riil rumah tangga, mendorong mereka untuk mengurangi konsumsi. 
  • Efek suku bunga menjelaskan mengapa ketika tingkat harga berubah, investasi bisnis juga berubah. Misalnya, tingkat harga yang lebih tinggi menyebabkan kenaikan suku bunga riil, meningkatkan biaya dana dan mengurangi investasi oleh bisnis.
  • Efek nilai tukar menjelaskan bagaimana tingkat harga mempengaruhi ekspor neto. Misalnya, kenaikan tingkat harga membuat barang domestik lebih mahal dan kurang kompetitif, menurunkan ekspor. Hasilnya, ekspor bersih turun, ceteris paribus.

Faktor penentu permintaan agregat

Perubahan tingkat harga menyebabkan permintaan agregat bergerak di sepanjang kurva permintaan agregat. Sedangkan, setiap perubahan dalam faktor-faktor penentu selain tingkat harga menyebabkan kurva bergeser. Pergeseran tersebut dapat disebabkan oleh perubahan dalam:

  • Kebijakan fiskal 
  • Kebijakan moneter 
  • Kekayaan rumah tangga 
  • Kepercayaan konsumen dan bisnis
  • Utilisasi kapasitas 
  • Nilai tukar 
  • Pertumbuhan perekonomian global 

Perubahan faktor-faktor di atas bisa mengarah pada guncangan permintaan agregat (aggregate demand shock). 

  • Guncangan positif menyebabkan peningkatan permintaan agregat, misalnya seperti peningkatan kepercayaan konsumen.
  • Guncangan negatif menyebabkan penurunan permintaan agregat, misalnya kenaikan suku bunga.

Pengganda

Pengganda (multiplier) menunjukkan ke anda bagaimana peningkatan $1 pengeluaran otonom meningkatkan output agregat dan pengeluaran agregat berkali lipat. Itu bisa berasal dari:

  • Pengganda pengeluaran (expenditure multiplier), berasal dari perubahan salah satu komponen permintaan agregat.
  • Pengganda pajak, berasal dari perubahan pajak.

Seberapa besar pengganda, itu tergantung pada kecenderungan mengkonsumsi marjinal (marginal propensity to consume atau MPC).

  • MPC sama dengan perubahan pengeluaran konsumsi dibagi dengan perubahan pendapatan disposabel. Itu menunjukkan berapa yang dihabiskan untuk konsumsi dari setiap $1 tambahan dalam pendapatan disposabel.

MPC = ΔKonsumsi / Δ pendapatan disposable = 1- MPS

Kecenderungan menabung marginal (MPS) mewakili porsi yang ditabung dari setiap $1 tambahan dalam pendapatan disposabel. Itu sama dengan perubahan tabungan dibagi dengan perubahan pendapatan disposable.

MPC = Δ Tabungan / Δ Pendapatan disposable

Ekonom mengasumsikan pendapatan disposabel dialokasikan untuk dua keperluan: dikonsumsi dan ditabung. Oleh karena itu, MPC + MPS = 1. 

Penawaran agregat

Penawaran agregat (AS) mewakili total output yang produsen dalam negeri bersedia dan mampu untuk memasok pada berbagai tingkat harga. Ekonom secara spesifik membagi periode penawaran agregat menjadi dua:

  • Jangka pendek (short run) 
  •  Jangka panjang (long run)

Ada juga jangka sangat pendek (very short run). Itu adalah periode ketika perusahaan hanya dapat mengubah tingkat output sampai batas tertentu tanpa mengubah harga. Kurvanya berupa garis horizontal.

Penawaran agregat jangka pendek

Penawaran agregat jangka pendek (short-run aggregate supply atau SRAS) adalah output agregat ketika upah nominal dan harga input kaku.

  • Kurva SRAS miring ke atas, menunjukkan hubungan positif antara tingkat harga dengan output agregat.
  • Tingkat harga yang lebih tinggi meningkatkan profitabilitas karena pada saat yang sama, biaya relatif tidak berubah (kekakuan upah dan harga input).
  • Itu mendorong bisnis untuk menaikkan output untuk meraup lebih banyak keuntungan.

Perubahan tingkat harga menyebabkan SRAS bergerak di sepanjang kurva. Sedangkan, perubahan faktor penentu lainnya menggeser kurva SRAS ke kanan atau ke kiri, termasuk:

  • Harga bahan baku dan input lainnya
  • Upah nominal
  • Ekspektasi harga di masa depan
  • Pajak bisnis
  • Subsidi bisnis
  • Nilai tukar
  • Perubahan pada faktor penentu LRAS

Perubahan faktor-faktor tersebut menyebabkan guncangan penawaran agregat dalam perekonomian.

  • Guncangan positif menaikkan penawaran agregat jangka pendek
  • Guncangan negatif menurunkan penawaran agregat jangka pendek

Penawaran agregat jangka panjang

Penawaran agregat jangka panjang (long-run aggregate supply atau LRAS) adalah output agregat ketika upah dan harga input sepenuhnya fleksibel. Itu mewakili output potensial dan perekonomian menggunakan sumber dayanya secara penuh (full employment). 

Perubahan tingkat harga tidak mempengaruhi output perekonomian. 

  • Harga input dan upah sepenuhnya fleksibel dan menyesuaikan dengan perubahan tingkat harga.
  • Kenaikan tingkat harga tidak meningkatkan profitabilitas karena biaya produksi meningkat secara proporsional.
  • Akibatnya, tingkat harga yang lebih tinggi tidak berpengaruh pada kuantitas yang ditawarkan.

Kurva LRAS bergeser karena perubahan pada faktor-faktor penentu output potensial, termasuk:

  • Pasokan tenaga kerja (kuantitas dan kualitas mereka)
  • Pasokan sumber daya alam
  • Pasokan modal 
  • Teknologi

Ekuilibrium makroekonomi

Ekonom membagi ekuilibrium makroekonomi menjadi dua: 

  • Ekuilibrium jangka pendek 
  • Ekuilibrium jangka panjang

Ekuilibrium jangka pendek adalah ketika kurva penawaran agregat jangka pendek berpotongan dengan permintaaan agregat. Itu merepresentasikan output aktual perekonomian dalam jangka pendek (PDB riil).

Ekuilibrium jangka panjang terjadi ketika perpotongan ekuilibrium jangka pendek berada tepat pada kurva penawaran agregat jangka panjang. Di titik ini:

  • Output aktual = Output potential (PDB riil = PDB potensial)
  • Tingkat pengangguran = Tingkat pengangguran alami
  • Perekonomian berada pada full-employment atau kapasitas penuh

Tapi, ekuilibrium jangka pendek seringkali menyimpang dari output potensial. Fluktuasinya di sekitar output potensial membentuk siklus bisnis. Kita menyebut selisih antara output potensial dengan output aktual sebagai kesenjangan output (output gap).

  • Kesenjangan negatif (negative gap) adalah ketika output aktual kurang dari output potensial. Ekuilibrium makroekonomi jangka pendek berada di sebelah kiri kurva penawaran agregat jangka panjang. Tingkat pengangguran naik dan inflasi cenderung tertekan ke bawah. Disebut juga dengan deflationary gap atau recessionary gap. 
  • Kesenjangan positif (positive gap) adalah ketika output aktual melebihi output potensial. Inflasi cenderung naik (tekanan ke atas tingkat harga) dan tingkat pengangguran turun. Disebut juga dengan inflationary gap atau expansionary gap.

Siklus bisnis

Siklus bisnis merujuk pada naik-turunnya aktivitas perekonomian karena perubahan penawaran agregat dan permintaan agregat. Siklus mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja dan tingkat harga di dalam perekonomian. Fase siklus terdiri dari ekspansi, puncak, kontraksi, dan palung.

Ekspansi (expansion) adalah ketika aktivitas ekonomi agregat meningkat, ditunjukkan oleh kenaikan PDB riil. Itu adalah periode setelah palung dan sebelum puncak. 

  • Pemulihan ekonomi (economic recovery) adalah periode awal ekspansi ketika perekonomian keluar dari fase palung. PDB riil mulai meningkat tapi secara perlahan. Disebut juga dengan ekspansi awal (early expansion).
  • Boom adalah bagian akhir dari fase ekspansi ekonomi sebelum mencapai puncak. Perekonomian tumbuh tinggi dan menguji batas-batas teratasnya. Selama periode ini, perekonomian menjadi terlalu panas (overheated) karena tekanan tinggi inflasi. Disebut juga dengan ekspansi akhir (late expansion).

Puncak (peak) adalah titik tertinggi dari siklus bisnis. Itu adalah akhir ekspansi sebelum menuju kontraksi dan resesi. Aktivitas ekonomi mencapai batas teratasnya. 

Kontraksi (contraction) adalah ketika aktivitas ekonomi agregat menurun. PDB riil menurun.

  • Resesi adalah jika kontraksi berlangsung selama dua kuartal berturut-turut. Jika berlangsung cukup parah, itu disebut dengan resesi besar (Great Recession) seperti selama 2008-2009 di Amerika Serikat.
  • Depresi (depression) adalah resesi yang parah dan berlangsung lama. Yang lebih parah adalah Great Depression, seperti pada tahun 1930-an, di mana perekonomian merosot, berlangsung parah, lebih lama daripada resesi hebat. 

Palung (trough) adalah titik terendah dari siklus bisnis. Resesi berakhir dan perekonomian menuju ke pemulihan dan ekspansi.

Siklus jangka panjang

Siklus bisnis riil (real business cycle) disebabkan oleh guncangan penawaran jangka panjang, alih-alih fluktuasi jangka pendek permintaan dan penawaran agregat. Itu mengasumsikan upah dan harga benar-benar fleksibel. Fluktuasi terjadi akibat perubahan dalam produktivitas faktor, seperti karena perubahan teknologi, yang mana mempengaruhi kualitas modal dan tenaga kerja.

  • Siklus Kondratieff – berlangsung antara 50 hingga 60 tahun.

Indikator ekonomi

Indikator ekonomi adalah statistik berguna untuk memberikan informasi tentang keadaan perekonomian. Mereka dapat berasal dari lembaga pemerintah dan organisasi swasta. Ada banyak variabel, namun, secara umum mereka terbagi ke dalam tiga kelompok:

  • Leading economic indicators. Mereka memiliki titik balik terjadi sebelum siklus bisnis atau perekonomian berubah arah. Oleh karena itu, mereka memiliki nilai prediksi terhadap keadaan ekonomi di masa depan. 
  • Coincident economic indicators. Mereka bergerak bertepatan dengan siklus bisnis. Ketika siklus naik, mereka juga akan naik. Ketika siklus turun, itu juga turun. Titik balik mereka tepat di titik balik siklus bisnis. Mereka digunakan untuk mengidentifikasi keadaan ekonomi saat ini.
  • Lagging economic indicators. Perubahan mereka terjadi setelah siklus bisnis berubah arah. Mereka biasanya untuk mengkonfirmasi kondisi perekonomian masa lalu.

Pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merujuk pada peningkatan output perekonomian dari waktu ke waktu. Tingkat pertumbuhannya diukur dari persentase perubahan PDB riil. Ketika PDB riil naik, perekonomian tumbuh. Sebaliknya, ketika PDB riil turun, perekonomian berkontraksi.

Dalam perspektif jangka panjang, pertumbuhan ekonomi juga diartikan sebagai peningkatan output potensial perekonomian. Itu analog dengan pergeseran keluar kurva kemungkinan produksi. Ketika output potensial meningkat, perekonomian dapat menghasilkan lebih banyak barang dan jasa. 

Salah satu model ekonomi untuk menjelaskan sumber pertumbuhan jangka panjang adalah model pertumbuhan Solow. Dan, secara singkat, output potensial meningkat karena dua faktor berikut:

  • Peningkatan kuantitas input (seperti tenaga kerja dan modal)
  • Peningkatan produktivitas, melalui perbaikan teknologi. Dalam model Solow, itu diwakili oleh total factor productivity, residual dari model.

Teknologi menjadi kunci pertumbuhan karena tenaga kerja dan modal memiliki pengembalian marginal yang menurun (diminishing marginal return). Itu memungkinkan perekonomian menghasilkan jumlah output yang lebih besar dengan jumlah tenaga kerja dan modal yang sama.

  • Capital-to-labor ratio adalah proporsi modal per pekerja di dalam sebuah perekonomian. Itu memiliki pengembalian marginal yang menurun.
  • Jika rasio telah tinggi, setiap investasi untuk meningkatkan rasio tersebut (pendalaman modal atau capital deepening), menghasilkan pengembalian (produktivitas) yang lebih rendah daripada ketika rasio rendah. Itu kemudian memunculkan sebuah “konvergensi”.
  • Konvergensi menunjukkan ke anda pendapatan per kapita negara berkembang pada akhirnya sama dengan pendapatan per kapita negara maju. Negara berkembang akan menikmati pertumbuhan yang lebih tinggi karena capital-to-labor ratio yang lebih rendah.
  • Tapi, faktanya, mengapa negara berkembang masih sulit mengejar negara maju? Alasannya adalah faktor teknologi.

Pengangguran

Ketenagakerjaan, atau lapangan kerja (employment) merujuk pada kondisi sedang memiliki pekerjaan berbayar. Untuk angka agregat, itu menunjukkan kondisi tentang berapa banyak jumlah orang yang saat ini dipekerjakan untuk menerima gaji dalam perekonomian.

Sementara itu, pengangguran (unemployment) adalah ketika individu tidak bekerja, tapi aktif mencari pekerjaan. Kata kuncinya adalah aktif mencari pekerjaan. Mereka yang tidak aktif bekerja tidak dihitung sebagai pengangguran.

Pengangguran adalah bagian dari angkatan kerja, yakni populasi usia produktif yang sedang bekerja atau aktif mencari pekerjaan. 

  • Populasi usia produktif adalah mereka yang berusia sekitar 15-64 tahun. Definisi lain mungkin menggunakan rentang 16-64 tahun. Disebut juga dengan populasi usia kerja.
  • Angkatan kerja merujuk pada populasi usia kerja yang saat ini bekerja plus penganggur yang aktif mencari pekerjaan. Itu mengecualikan mereka yang tidak aktif mencari pekerjaan seperti ibu rumah tangga dan mahasiswa, meski mereka berada pada usia produktif (sekitar 15-64 tahun). 
Pengangguran sukarela dan setengah pengangguran

Pengangguran sukarela (voluntary unemployment) adalah ketika seseorang secara sukarela keluar dari angkatan kerja. Misalnya, pekerja yang menganggur menolak lowongan yang tersedia meski mereka mampu bekerja dan lowongan sesuai dengan kualifikasi mereka. Atau, mereka memilih untuk tidak mengejar pekerjaan penuh waktu.

  • Pengangguran tidak sukarela (involuntary unemployment) adalah ketika seseorang menganggur meskipun bersedia bekerja dengan upah yang berlaku.

Pengangguran tersembunyi (hidden unemployment) adalah pengangguran tapi tidak dihitung dalam statistik pengangguran resmi. Itu terdiri dari pekerja putus asa dan setengah menganggur.

  • Setengah menganggur (underemployment) adalah ketika individu bersedia bekerja penuh waktu tetapi hanya dapat menemukan pekerjaan paruh waktu. Atau, mereka tidak dapat memanfaatkan potensi produktifnya karena bekerja dalam posisi di bawah keterampilan mereka.
  • Pekerja yang putus asa (discouraged workers) adalah mereka yang berhenti mencari pekerjaan karena putus asa, misalnya karena terlalu sering ditolak oleh calon majikan atau prospek lapangan kerja yang buruk seperti selama resesi.
Jenis pengangguran dan penyebabnya

Ekonom biasanya fokus mendiskusikan tiga jenis pengangguran: pengangguran struktural, friksional dan siklis. 

  1. Pengangguran struktural (structural unemployment) adalah akibat perubahan struktural di dalam perekonomian. Keahlian penganggur tidak dibutuhkan lagi oleh pasar.
  2. Pengangguran friksional (frictional unemployment) muncul karena jeda waktu dalam menemukan pekerjaan baru. Butuh waktu untuk menemukan pekerjaan dan mengikuti proses seleksi. Selama individu mengikuti proses tersebut, biro statistik menghitung mereka sebagai penganggur. 
  3. Pengangguran siklis (cyclical unemployment) terjadi akibat naik dan turunnya aktivitas perekonomian selama siklus bisnis. Selama resesi, misalnya, permintaan agregat yang lemah di dalam perekonomian membuat beberapa sumber daya menganggur, termasuk tenaga kerja. Itu menyebabkan beberapa orang menganggur. Disebut juga dengan demand-deficient unemployment.

Satu lagi, ada pengangguran musiman (seasonal unemployment). Itu diakibatkan oleh faktor musiman, umum untuk beberapa pekerjaan di sektor pertanian, konstruksi dan pariwisata.

Indikator untuk mengukur kondisi lapangan pekerjaan

Rasio aktivitas (activity ratio) sama dengan total angkatan kerja dibagi total penduduk usia kerja, dinyatakan dalam persentase. Disebut juga dengan tingkat partisipasi angkatan kerja (labor force participation rate).

Tingkat pengangguran (unemployment rate) sama dengan jumlah penganggur dibagi angkatan kerja, dikali 100%. 

  • Tingkat pengangguran alamiah (natural rate of unemployment atau NARU) adalah tingkat pengangguran ketika perekonomian berada pada lapangan kerja penuh. Itu mewakili tingkat pengangguran terendah, di mana hanya terdiri dari pengangguran struktural dan friksional. Itu tidak pernah nol persen. 
  • Kadang NARU disamakan dengan non-accelerating inflation rate of unemployment (NAIRU), batas terendah tingkat pengangguran sebelum akhirnya menyebabkan inflasi naik. Jika tingkat pengangguran turun di bawah NAIRU, tekanan inflasi meningkat.

Produktivitas tenaga kerja menunjukkan berapa banyak barang dan jasa yang diproduksi oleh seorang pekerja. Itu mungkin diukur per pekerja atau per satu jam kerja. Misalnya, untuk angka agregat, itu dihitung dengan membagi PDB dengan jumlah jam kerja agregat.

Inflasi

Inflasi adalah kenaikan berkelanjutan tingkat harga di dalam perekonomian selama periode waktu tertentu.

  • Tingkat harga adalah rata-rata harga barang dan jasa di dalam perekonomian, diukur dengan deflator PDB. Disebut juga tingkat harga agregat. 
  • Headline inflation adalah inflasi untuk seluruh barang dan jasa di dalam perekonomian. 
  • Inflasi inti (core inflation) adalah inflasi untuk seluruh barang dan jasa selain komponen volatile seperti makanan dan energi. 

Tingkat inflasi adalah persentase kenaikan tingkat harga selama periode waktu tertentu, dihitung dari persentase perubahan indeks harga. Itu mengukur kecepatan pergerakan harga.

  • Deflasi (deflation) adalah ketika tingkat harga turun (inflasi negatif), misalnya dari 1% menjadi -2%. 
  • Disinflasi (disinflation) adalah ketika tingkat inflasi melambat, tetapi masih positif, misalnya, dari 5% menjadi 2%. 
  • Stagflasi (stagflation) adalah ketika tingkat inflasi yang tinggi menyertai pertumbuhan ekonomi yang stagnan, biasanya diakibatkan oleh guncangan penawaran agregat.
  • Reflasi (reflation) adalah ketika tingkat inflasi mulai merangkak naik berkat kebijakan ekonomi ekspansioner. 
Seberapa parah inflasi? 
  • Creeping inflation adalah ketika inflasi naik pada tingkat yang relatif moderat sekitar 3% setahun. Disebut juga dengan mild inflation atau moderat inflation.
  • Walking inflation adalah ketika inflasi meningkat sekitar 3-10% setahun.
  • Galloping inflation adalah ketika tingkat inflasi meningkat tinggi, lebih dari 10%, tapi lebih rendah daripada hiperinflasi.
  • Hiperinflasi (hyperinflation) adalah ketika tingkat inflasi meroket pada tingkat yang signifikan, bahkan hingga mencapai lebih dari 50% per bulan.
Penyebab inflasi

Inflasi terjadi karena kenaikan permintaan dan kenaikan biaya. 

  • Inflasi dorongan biaya (cost‐push Inflation) adalah akibat kenaikan biaya produksi, misalnya meroketnya harga minyak, tanpa diikuti kenaikan produktivitas. Profitabilitas tertekan. Karena biaya naik, bisnis kemudian mencari cara untuk meningkatkan harga output untuk melindungi margin keuntungan.
  • Inflasi tarikan permintaan (demand-pull inflation) diakibatkan oleh kenaikan permintaan agregat, misalnya akibat penurunan agresif suku bunga. 
Mengukur tingkat inflasi

Kita mengukur tingkat inflasi dari persentase perubahan indeks harga. Indeks mempermudah kita karena kita tidak mungkin menghitung seluruh barang dan jasa secara manual. Tapi, indeks juga memiliki beberapa kelemahan. 

Indeks harga (price index) adalah sebuah angka tunggal untuk mewakili harga rata-rata dari sekeranjang barang dan jasa. Ada beberapa indeks yang dapat kita gunakan:

  • Indeks Harga Konsumen (consumer price index atau CPI) mewakili harga sekeranjang barang dan jasa yang dibeli oleh rumah tangga, biasanya mereka yang tinggal di perkotaan.
  • Indeks Harga Produsen (producer price index atau PPI ) mewakili harga sekeranjang barang jasa yang dibeli oleh produsen. Itu merupakan indikator yang baik untuk perubahan CPI di masa mendatang karena pada akhirnya, kenaikan biaya diteruskan ke konsumen.
  • Indeks harga grosir (wholesale price index) mencakup harga barang untuk perdagangan grosir, baik yang dibeli konsumen atau bisnis. Kadang, itu disamakan dengan PPI karena hanya mencakup barang yang dibeli oleh bisnis.
  • Deflator PDB mewakili harga seluruh barang dan jasa di dalam perekonomian, baik yang dibeli oleh konsumen maupun produsen.
  • Personal Consumption Expenditures Price Index (PCE price index) mewakili harga barang dan jasa untuk konsumsi pribadi. Itu penting untuk mencerminkan perubahan perilaku konsumen. 

Selanjutnya, beberapa formula untuk membangun indeks adalah:

  • Indeks Paasche menggunakan komposisi sekeranjang barang dan jasa saat ini. Tapi, itu cenderung mengecilkan kenaikan harga, karena sudah mencerminkan beberapa perubahan pola konsumsi.
  • Indeks Laspeyres menggunakan komposisi keranjang konsumsi konstan. Konsepnya mirip dengan perhitungan PDB riil tapi secara terbalik. Itu menggunakan kuantitas barang yang tetap dari waktu ke waktu tapi menggunakan harga berlaku di masing-masing tahun. Itu memunculkan bias: bias subtitusi, bias produk baru dan bias kualitas.
  • Indeks Fisher menggunakan rata-rata geometrik indeks Laspeyres dan Paasche index.
Biaya-biaya inflasi

Inflasi yang diharapkan (expected inflation) merujuk pada tingkat inflasi yang diantisipasi oleh pelaku ekonomi untuk terjadi atau terealisasi di masa depan.

  • Inflasi tak terduga (unexpected inflation) adalah jika tingkat inflasi aktual tidak sesuai dengan yang diekspektasikan sebelumnya, menyebabkan kesalahan dalam mengambil keputusan ekonomi dan mengalokasikan sumber daya.

Pelaku ekonomi tidak hanya memperhitungkan tingkat inflasi saat ini, tapi juga nilainya di masa depan. Mereka mengandalkan informasi tersebut untuk membuat keputusan ekonomi penting seperti pengeluaran, tabungan, dan investasi. Inflasi aktual mungkin sejalan dengan ekspektasi mereka dan mungkin tidak.

  • Biaya menu (menu cost) adalah biaya mengubah dan memperbarui daftar harga dan label harga. Jika tingkat inflasi tidak stabil, bisnis terus-menerus harus menanggung biaya pencetakan menu baru jika mereka menyesuaikan harga jualnya.
  • Shoe-leather costs merujuk pada waktu dan upaya yang dihabiskan untuk perjalanan ke bank. Ketika inflasi tinggi, banyak orang lebih suka memegang lebih sedikit uang dan lebih sering melakukan perjalanan tambahan ke bank.

Inflasi yang tinggi dan tidak stabil memiliki beberapa dampak negatif, termasuk:

  • Mengikis daya beli uang sehingga uang menjadi kurang bernilai
  • Menyebabkan lebih banyak inflasi seperti melalui spiral upah-harga (wage-price spiral)
  • Menaikkan suku bunga nominal karena premi risiko lebih tinggi
  • Membuat pinjaman lebih mahal karena suku bunga lebih tinggi
  • Mengurangi investasi bisnis karena biaya pendanaan lebih mahal
  • Transfer kekayaan yang tidak adil antara peminjam dan pemberi pinjaman 
Variabel riil vs. variabel nominal

Variabel nominal – nilai uang dari variabel seperti upah, pendapatan, atau bunga. Misalnya, upah nominal berarti berapa uang yang diperoleh oleh pekerja – disebut juga dengan upah uang (money wage).

Variabel riil – variabel nominal disesuaikan dengan tingkat inflasi. Misalnya, upah riil berarti berapa banyak barang yang didapat dari upah yang diterima dari majikan. 

Kebijakan fiskal

Kebijakan fiskal adalah kebijakan untuk mempengaruhi perekonomian melalui perubahan anggaran pemerintah. Dua alatnya adalah pajak dan pengeluaran pemerintah. Perubahan pengeluaran mempengaruhi secara langsung permintaaan agregat, sedangkan pajak mempengaruhi secara tidak langsung. 

Jenis kebijakan fiskal

Kebijakan fiskal ekspansioner (expansionary fiscal policy) bertujuan untuk merangsang permintaan agregat di dalam perekonomian. Itu dengan meningkatkan pengeluaran pemerintah, menurunkan pajak atau kombinasinya. Disebut juga dengan easy fiscal policy atau loose fiscal policy.

  • Misalnya, penurunan pajak membuat rumah tangga dan bisnis memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan ke barang dan untuk investasi modal. 

Kebijakan fiskal kontraktif (contractionary fiscal policy) bertujuan untuk memoderasi permintaan agregat. Itu dijalankan dengan menaikkan pajak atau mengurangi pengeluaran pemerintah. 

  • Misalnya, ketika pemerintah menurunkan pengeluarannya, itu berdampak langsung ke permintaan agregat.

Anggaran pemerintah

Anggaran pemerintah (government budget) adalah perkiraan pengeluaran dan pendapatan pemerintah untuk periode tertentu. Disebut juga dengan anggaran fiskal. 

Ada tiga kemungkinan anggaran:

  • Surplus anggaran – pendapatan melebihi pengeluaran
  • Anggaran berimbang – pendapatan sama dengan pengeluaran
  • Defisit anggaran – pendapatan kurang dari pengeluaran

Masing-masing berimplikasi terhadap perekonomian. Misalnya, ketika menjalankan defisit, pemerintah harus berhutang untuk menutup defisit. Jika utang terlalu tinggi, pemerintah mungkin akan menjalankan kebijakan penghematan dengan menaikan pajak, mengurangi pengeluaran atau kombinasi keduanya. Alternatif-alternatif tersebut menyakitkan bagi perekonomian dalam jangka pendek.

Pendapatan pemerintah

Pendapatan pemerintah (government revenue) adalah uang yang diterima oleh pemerintah untuk membiayai pengeluarannya. Sebagian besar pendapatan berasal dari pajak, baik pajak langsung atau tidak langsung.

  • Pajak langsung (direct tax) dipungut secara langsung ke wajib pajak. Pajak penghasilan, pajak capital gain, dan pajak perusahaan adalah contohnya. 
  • Pajak tidak langsung (indirect tax) dipungut atas barang dan jasa sebelum mereka mencapai pelanggan.
Pengeluaran pemerintah

Pengeluaran pemerintah (government spending) adalah uang yang dibelanjakan pemerintah. Itu mencakup pengeluaran oleh pemerintah nasional, regional dan lokal, baik pengeluaran rutin maupun investasi publik. Itu dikelompokkan menjadi tiga kategori:

  • Pembayaran transfer (transfer payment) adalah pengeluaran tanpa melibatkan pertukaran barang atau jasa. Contohnya adalah tunjangan pengangguran dan dukungan pendapatan bagi keluarga miskin.
  • Pengeluaran pemerintah saat ini (current government spending) adalah pengeluaran untuk operasional sehari-hari untuk menyediakan layanan seperti belanja untuk peralatan kantor. 
  • Belanja modal pemerintah (government capital expenditure) merujuk pada belanja infrastruktur, yang mana berkontribusi pada persediaan modal perekonomian.
Utang nasional

Utang nasional (national debt) adalah jumlah terutang kepada kreditur oleh pemerintah. Pemerintah meminjam untuk menutup defisit anggaran, biasanya dengan menerbitkan surat utang pemerintah. Disebut juga dengan utang sovereign (sovereign debt) atau utang pemerintah (government debt).

  • Outstanding utang pemerintah yang ada saat ini mewakili akumulasi defisit fiskal dari waktu ke waktu minus surplus fiskal.

Utang berdampak pada perekonomian. Ketika utang tinggi, kesinambungan fiskal dipertanyakan. Pembayaran pokok dan bunga utang membebani anggaran pemerintah. Risiko gagal bayar meningkat. Itu dapat memicu krisis utang, sebagaimana terjadi di Uni Eropa sejak akhir 2009. 

Untuk mengurangi tingginya utang, pemerintah kemungkinan menjalankan kebijakan penghematan dengan menaikkan pajak atau memangkas pengeluaran. 

Salah satu indikator untuk mengukur kesinambungan utang pemerintah adalah debt to GDP. Anda juga dapat melihat peringkat sovereign yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat internasional – seperti Standard and Poor’s’, Moody’s dan Fitch – untuk menilai risiko gagal bayar.

Stabilisator otomatis vs. pengeluaran diskresioner 

Stabilisator otomatis (automatic stabilizer) adalah alat kebijakan countercyclical untuk menstabilkan ekonomi. Itu mengurangi fluktuasi siklus bisnis jangka pendek tanpa tindakan langsung oleh pemerintah. Dua contoh adalah tunjangan pengangguran dan pajak penghasilan progresif.

  • Keduanya naik dan turun berlawanan arah dengan siklus bisnis. Misalnya, ketika resesi, tunjangan pengangguran secara otomatis naik karena tingkat pengangguran lebih tinggi. Sebaliknya, itu turun selama ekspansi ekonomi karena tingkat pengangguran menurun.

Sebaliknya, pengeluaran diskresioner pemerintah (government discretionary spending) membutuhkan tindakan langsung. Pemerintah mungkin mengalokasikan lebih banyak belanja ke pos pengeluaran tertentu dan mengurangi yang lain. Itu juga biasanya membutuhkan persetujuan parlemen atau kongres. 

Stance kebijakan fiskal

Sikap fiskal (fiscal stance) adalah tentang bagaimana pemerintah menyesuaikan pengeluaran dan pajaknya secara sengaja untuk mempengaruhi perekonomian dan mencapai tujuan makroekonomi. Itu melibatkan kebijakan diskresioner pemerintah sehubungan dengan orientasi kebijakan anggarannya.

Konsep ini adalah tentang pertanyaan seperti ini, ketika meningkatkan (mengurangi) defisit anggaran, apakah itu benar-benar niat pemerintah untuk merangsang (memoderasi) permintaan agregat, atau itu terjadi karena komponen stabilisator otomatis yang meningkat? 

Ekonom kemudian mengenalkan dua defisit anggaran untuk menilai stance kebijakan pemerintah.

  • Defisit anggaran struktural (structural deficit) – terus ada bahkan ketika perekonomian berada pada output potensialnya. Itu tidak bervariasi secara langsung dengan siklus bisnis.
  • Defisit anggaran siklikal (cyclical budget deficit) – perubahannya bervariasi secara langsung dengan siklus bisnis. 

Fiscal multiplier

Pengganda fiskal (fiscal multiplier) merujuk pada kenaikan pendapatan agregat akibat perubahan $1 dalam anggaran pemerintah. Itu sama dengan perubahan pendapatan nasional dibagi dengan perubahan belanja pemerintah.

Katakanlah, pemerintah meningkatkan anggaran belanja untuk infrastruktur. Itu merangsang bisnis terkait untuk meningkatkan produksi dan menyerap lebih banyak tenaga kerja, menciptakan lebih banyak pendapatan di dalam perekonomian. Meningkatnya pendapatan merangsang bisnis dan rumah tangga untuk meningkatkan konsumsi dan investasi, mendorong naik permintaan agregat.

Pengganda fiskal bisa berupa:

  • Pengganda pengeluaran (expenditure multiplier) – akibat perubahan belanja pemerintah. 
  • Pengganda pajak (tax multiplier) – akibat perubahan pajak. 

Selanjutnya, ada lagi pengganda anggaran berimbang (balanced budget multiplier). Itu adalah efek pengganda ketika perubahan pendapatan setara perubahan pengeluaran pemerintah. Misalnya, pemerintah menaikkan pendapatan pajak sebesar $100. Di sisi lain, pemerintah juga meningkatkan anggaran belanja sebesar $100. Sehingga, saldo anggaran pemerintah tidak berubah dari periode sebelumnya.

Mengapa pengganda fiskal penting?

Anggaran pemerintah adalah otonom. Itu cenderung tidak bervariasi secara langsung terhadap siklus bisnis dibandingkan dengan investasi bisnis atau konsumsi rumah tangga. 

Misalnya, ketika resesi, sulit untuk meningkatkan investasi dan konsumsi karena prospek keuntungan bisnis dan pendapatan rumah tangga memburuk. Dalam kondisi semacam itu, pemerintah dapat mengambil kebijakan diskresi untuk menggerakkan perekonomian dengan meningkatkan belanja. 

Keterbatasan kebijakan fiskal

Crowding-out adalah efek negatif dari defisit anggaran pada investasi swasta. Kenaikan defisit menaikkan suku bunga dan membuat biaya investasi menjadi lebih mahal. Investasi swasta turun, mungkin lebih substansial daripada peningkatan belanja pemerintah, mengarah pada pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah. Itu adalah kebalikan dari crowding-in, di mana pengeluaran pemerintah yang lebih tinggi menyebabkan peningkatan investasi sektor swasta.

Ricardian equivalence menunjukkan pemotongan pajak atau kenaikan utang tidak berpengaruh pada pengeluaran dan tabungan nasional. Itu mengasumsikan sektor swasta berwawasan ke depan. Mereka sepenuhnya mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan di masa depan dan menggunakannya dalam pengambilan keputusan saat ini. Itu termasuk kemungkinan kenaikan pajak di masa depan akibat tingginya utang pemerintah saat ini.

Jeda kebijakan (policy lag) merujuk pada waktu yang dibutuhkan untuk sebuah kebijakan fiskal efektif mempengaruhi perekonomian. Pemerintah memerlukan waktu untuk mengidentifikasi guncangan, merancang kebijakan dan mengimplementasikannya. Karena ada jeda, resep kebijakan bisa tidak efektif karena perekonomian telah berubah arah, tidak sesuai lagi dengan yang diasumsikan. Jeda kebijakan terbagi ke dalam tiga kategori:

  • Jeda pengenalan (recognition lag) – waktu yang dibutuhkan untuk mengenali guncangan di dalam perekonomian, misalnya karena data tidak real time.
  • Jeda aksi (action lag) – jeda kebijakan karena penundaan antara pengambilan keputusan kebijakan dan implementasi. 
  • Jeda dampak (impact lag) – jeda waktu bagi kebijakan ekonomi untuk secara efektif mempengaruhi dan menggerakkan perekonomian ke arah yang diinginkan. 

Krisis sovereign. Utang yang lebih tinggi meningkatkan risiko gagal bayar. Kemampuan pemerintah untuk membayar kembali kewajibannya diragukan, mengarah pada krisis utang. Debitur atau penyedia dana talangan dapat memaksa pemerintah untuk menerapkan langkah penghematan, dengan menaikkan pajak atau mengurangi pengeluaran. Jadi, utang yang tinggi akhirnya mengarah pada ketidakberlanjutan fiskal.

Kebijakan moneter

Kebijakan moneter adalah kebijakan ekonomi untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar di dalam perekonomian. Itu berada di bawah bank sentral. Itu mempengaruhi perekonomian melalui permintaan agregat. Monetaris percaya sisi moneter (jumlah uang beredar) mengambil peran yang signifikan dalam mempengaruhi fluktuasi ekonomi. 

Tiga alat kebijakan moneter yang utama adalah:

  1. Suku bunga kebijakan. Itu dapat mengambil beberapa nama seperti Fed Fund Rate atau discount rate. 
  2. Operasi pasar terbuka. Bank sentral menjual atau membeli surat berharga pemerintah. Jika dilakukan secara masif, itu disebut dengan pelonggaran kuantitatif (quantitative easing).
  3. Rasio cadangan wajib (reserve requirement ratio). Itu adalah porsi simpanan yang harus disimpan bank sebagai cadangan, tidak boleh untuk dipinjamkan.

Jenis kebijakan moneter

Kebijakan moneter ekspansif (expansionary monetary policy) bertujuan untuk meningkatkan jumlah uang beredar, yang mana pada akhirnya mendorong naik permintaaan agregat. Itu dengan memangkas suku bunga kebijakan, menurunkan rasio cadangan wajib dan membeli surat berharga pemerintah. Disebut juga dengan loose monetary policy or easy monetary policy.

Kebijakan moneter kontraktif (contractionary monetary policy) bertujuan untuk menurunkan jumlah uang beredar. Itu dengan menaikkan suku bunga kebijakan, menaikkan rasio cadangan wajib dan menjual surat berharga pemerintah. 

Peran bank sentral

Bank sentral (central banks) adalah otoritas moneter yang bertanggung jawab terhadap jumlah uang beredar di dalam perekonomian. Selain pemasok tunggal mata uang dan menjalankan kebijakan moneter, mereka juga memiliki beberapa tanggung jawab seperti:

  • Bertindak sebagai lender of last resort – meminjamkan uang ketika tidak ada entitas lain yang siap untuk melakukannya. 
  • Mengawasi sistem perbankan – mengatur aktivitas dan mengawasi kesehatan bank, termasuk menetapkan persyaratan cadangan. Peran ini mungkin digantikan oleh otoritas lain di beberapa negara, misalnya otoritas jasa keuangan.
  • Mengawasi, mengatur, dan menetapkan standar sistem pembayaran.
  • Mengelola cadangan devisa.

Transmisi kebijakan moneter

Mekanisme transmisi moneter (monetary transmission mechanism) adalah tentang dari jalur mana saja perubahan kebijakan moneter mempengaruhi perekonomian. Transmisi bisa melalui suku bunga, nilai tukar, harga aset, dan ekspektasi pelaku ekonomi. Katakanlah, bank sentral menurunkan suku bunga. Itu mengakibatkan:

  • Bank komersial menurunkan suku bunga dasar mereka – individu dan bisnis meminjam lebih banyak untuk konsumsi dan investasi.
  • Mata uang domestik terdepresiasi karena modal asing keluar untuk mengejar pengembalian yang lebih tinggi di luar negeri – ekspor naik dan impor turun.
  • Harga aset naik karena karena nilai sekarang dari arus kas masa depan yang diharapkan meningkat.
  • Ekspektasi agen ekonomi positif karena mengaitkan suku bunga yang lebih tinggi dengan pertumbuhan ekonomi masa depan yang lebih kuat.

Penargetan nilai tukar vs penargetan inflasi

Penargetan nilai tukar (exchange rate targeting) adalah strategi kebijakan moneter di mana otoritas memilih nilai tukar mata uang sebagai target kebijakan daripada tingkat inflasi. Untuk mendukung target, bank sentral membeli dan menjual mata uang domestik di pasar valuta asing.

Penargetan inflasi (inflation targeting) adalah ketika bank sentral mengarahkan kebijakan moneternya untuk menjaga tingkat inflasi mendekati tingkat target yang telah ditentukan. Bank sentral mengumumkan ke publik koridor sasaran inflasi dan menyesuaikan kebijakan moneter untuk mencapai sasaran tersebut.

Efek fisher

Efek Fisher (Fisher effect) menghubungkan suku bunga nominal, suku bunga riil dan tingkat inflasi. Tingkat bunga riil stabil dari waktu ke waktu dan sehingga perubahan suku bunga nominal, tergantung pada ekspektasi tingkat inflasi di masa depan. Fisher menyatakan suku bunga nominal sama dengan suku bunga riil plus tingkat inflasi yang diekspektasikan (expected inflation rate). 

Suku bunga nominal = Suku bunga riil + Expected inflation rate 

Keterbatasan kebijakan moneter

Netralitas uang (money neutrality): “meningkatnya jumlah uang beredar dalam jangka panjang hanya mempengaruhi variabel nominal seperti harga dan upah uang dan tidak mempengaruhi variabel riil seperti output agregat dan lapangan kerja.

Perangkap likuiditas atau jebakan likuiditas (liquidity trap) adalah situasi di mana permintaan uang menjadi elastis tanpa batas (kurva permintaan horizontal). Kebijakan moneter konvensional tidak berguna untuk mempengaruhi permintaan agregat dan aktivitas perekonomian. 

  • Suku bunga telah sangat rendah, mendekati nol persen dan sulit untuk turun lebih jauh. 
  • Itu membutuhkan kebijakan moneter non-konvensional seperti pelonggaran kuantitatif (quantitative easing atau QE), operasi pasar terbuka tapi pada skala yang lebih signifikan.

Bond market vigilantes adalah pelaku pasar obligasi yang memprotes kebijakan moneter. Misalnya, ketika bank sentral menurunkan suku bunga, mereka mungkin menganggap kebijakan tersebut bersifat inflasioner, mendorong mereka untuk mengurangi permintaan atau menjual obligasi jangka panjang. Tindakan tersebut mendorong harga obligasi jatuh dan imbal hasil meningkat. Sebagai akibatnya, biaya pinjaman naik dan memperketat kondisi moneter.

Uang

Uang adalah apapun yang diterima sebagai alat tukar dan satuan hitung (unit of account). Uang berperan vital dalam perekonomian modern dan menggantikan ekonomi barter. Kita telah meninggalkan sistem standar emas. Sekarang, kita menggunakan uang fiat, seperti uang kertas yang anda pegang. 

Meski uang fiat tidak memiliki nilai intrinsik, itu merupakan alat pembayaran yang sah karena pemerintah menyatakannya. Pencetakannya menghasilkan seigniorage, keuntungan yang dibuat oleh pemerintah karena nilai nominal uang fiat lebih tinggi daripada nilai untuk memproduksi dan mendistribusikannya. 

Itu berbeda dengan uang komoditas seperti koin emas. Mereka memiliki nilai intrinsik karena kita dapat menggunakan mereka untuk keperluan lain. 

Fungsi uang

Alat pembayaran (medium of exchange) – Uang digunakan untuk membayar barang dan jasa. Itu mempermudah transaksi perdagangan karena siapapun mengakuinya. 

Penyimpan nilai (store of value) – Uang adalah aset yang dapat anda gunakan di masa mendatang karena menahan daya beli dari waktu ke waktu. Dengan uang, anda dapat mentransfer kekayaan saat ini ke masa depan. Fungsi ini berjalan dengan baik selama tingkat inflasi rendah.

Satuan hitung (unit of account) – Uang digunakan sebagai satuan standar di mana harga barang dan jasa dapat dinyatakan dan nilai mereka dapat diperbandingkan. 

Proses penciptaan uang

Penciptaan uang (money creation) adalah tentang bagaimana jumlah uang beredar meningkat ketika bersirkulasi di dalam perekonomian. Itu bekerja melalui mekanisme pinjaman-deposit, yang mana akhirnya menghasilkan pengganda moneter (pengganda uang). 

  • Rasio cadangan wajib (reserve requirement ratio) adalah porsi total simpanan yang dipegang perbankan sebagai cadangan, alih-alih dipinjamkan.

Reserve requirement ratio = Required reserves / Total deposits

  • Pengganda uang (money multiplier) menunjukkan seberapa besar jumlah uang beredar meningkat untuk setiap $1 perubahan dalam basis moneter. Dan, dalam formula sederhana, pengganda uang sama dengan satu dibagi dengan rasio cadangan wajib. Jika rasio adalah 10%, setiap $10 akan meningkatkan jumlah uang beredar menjadi $100.

Money multiplier = 1 / (Reserve requirement ratio)

Mengukur jumlah uang beredar

Ada beberapa kategori untuk ukuran berapa banyak jumlah yang uang beredar di dalam perekonomian. Ekonom biasanya fokus pada pertumbuhan dua kategori berikut: 

  • Uang yang sempit (narrow money) mencakup uang kertas dan koin yang beredar dalam suatu perekonomian plus simpanan lain yang sangat likuid.
  • Uang luas (broad money) mencakup jumlah uang dalam arti sempit (narrow money) plus giro dan aset likuid yang dekat dengan kas (near-cash liquid assets), yang mana dapat dengan mudah diubah menjadi uang tunai atau dapat digunakan untuk melakukan pembelian.

Keduanya kemudian diterjemahkan ke dalam berbagai kategori seperti basis moneter (M0), M1, M2, dan M3, yang mana masing-masing negara biasanya berbeda. 

Teori kuantitas uang

Teori kuantitas uang (quantity theory of money) mengungkapkan hubungan antara uang dan tingkat harga. Itu menyatakan jumlah uang beredar (M) dikali velositas-nya (V) sama dengan sama dengan output riil atau PDB riil (Y) dikali tingkat harga (P).

M x V = P x Y

M x V menunjukkan jumlah uang yang digunakan untuk membeli semua barang dan jasa dalam perekonomian. Sedangkan, P x Y sama dengan nilai barang dan jasa tersebut. 

  • Velositas uang memberitahu anda berapa kali dalam setahun dolar yang sama bersirkulasi dan digunakan untuk membeli semua barang dan jasa akhir di dalam perekonomian. Itu sama dengan produk domestik bruto nominal (PDB) dibagi dengan jumlah uang beredar.

Equilibrium pasar uang 

Permintaan uang mencerminkan jumlah kekayaan yang dipilih orang untuk disimpan dalam bentuk uang (bukan obligasi atau ekuitas). Itu berbanding terbalik dengan suku bunga nominal. Misalnya, ketika suku bunga naik, permintaan uang turun karena orang lebih suka menabungnya di bank untuk mendapatkan pengembalian yang lebih tinggi dan sebaliknya. Oleh karena itu, kurva permintaan uang memiliki kemiringan negatif.

 Ada tiga motif memegang uang:

  • Motif transaksi – Orang membutuhkan uang untuk membiayai transaksi. 
  • Motif berjaga-jaga (precautionary motive) – Orang menyimpan uang untuk digunakan dalam keadaan yang tidak terduga. 
  • Motif spekulasi (speculative motive) – Orang memegang kas untuk mengantisipasi peluang dan risiko dari memegang instrumen keuangan lainnya (seperti obligasi). Itu berbanding terbalik dengan pengembalian dan berbanding positif dengan risiko yang dirasakan dalam instrumen tersebut.

Penawaran uang tidak dipengaruhi oleh suku bunga nominal, melainkan itu ditentukan oleh Bank Sentral. Karena itu, kurvanya adalah garis vertikal.

Ekuilibrium pasar uang terjadi ketika kurva permintaan dan penawaran uang berpotongan. Itu menentukan suku bunga nominal ekuilibrium jangka pendek di dalam perekonomian.

Kebijakan sisi penawaran

Kebijakan sisi penawaran mempengaruhi sisi produksi suatu perekonomian. Itu bertujuan untuk menggeser kurva penawaran agregat jangka panjang ke kanan dengan mempengaruhi kuantitas dan kualitas faktor produksi. Itu bisa berupa:

  • Kebijakan berbasis pasar 
  • Kebijakan interventionist

Kebijakan sisi penawaran berbasis pasar menekankan mekanisme pasar yang bebas, yang mana penting untuk mengalokasikan sumber daya secara lebih efisien. Kebijakannya dapat dengan:

  • Mendorong lebih banyak persaingan seperti melalui regulasi anti-monopoli, deregulasi, privatisasi, dan liberalisasi perdagangan
  • Reformasi pasar tenaga kerja untuk membuatnya lebih fleksibel seperti dengan mengurangi kekuatan serikat pekerja, menghapus upah minimum dan mengurangi tunjangan pengangguran.

Kebijakan sisi penawaran intervensionis menekankan pada:

  • Investasi pada modal manusia seperti investasi dalam pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas modal manusia.
  • Investasi dalam teknologi baru dengan mendorong penelitian dan pengembangan
  • Investasi dalam infrastruktur untuk mengurangi biaya melakukan bisnis
  • Kebijakan industrial seperti melalui pemotongan pajak dan pinjaman bersubsidi untuk sektor-sektor strategis

Perdagangan internasional

Sebagian semua negara saat ini adalah perekonomian terbuka. Hampir mustahil untuk menemukan negara yang mengadopsi perekonomian tertutup (autarki). 

Perdagangan internasional melibatkan ekspor dan impor. 

  • Impor – membeli barang dan jasa dari luar negeri.
  • Ekspor – menjual barang dan jasa ke luar negeri
  • Ekspor neto atau neraca perdagangan = Ekspor – Impor

Neraca perdagangan bisa berupa:

  • Surplus perdagangan – ekspor melebihi impor
  • Perdagangan berimbang – ekspor sama dengan impor
  • Defisit perdagangan – ekspor kurang dari impor

Sementara itu, rasio antara harga produk yang diekspor dan diimpor disebut sebagai term of trade. Itu mengukur perubahan dalam daya beli ekspor relatif terhadap impor.

Teori perdagangan

Dua teori menjelaskan perdagangan internasional: keunggulan absolut dan keunggulan komparatif. Dasar argumen kedua teori adalah biaya produksi dan biaya peluang. 

  • Keunggulan absolut (absolute advantage) – memproduksi barang pada biaya produksi yang lebih rendah daripada negara lain.
  • Keunggulan komparatif (comparative advantage) – memproduksi barang dan jasa pada biaya peluang yang lebih rendah daripada yang lain.

Selanjutnya, untuk mengetahui sumber keunggulan komparatif sebuah negara, anda dapat mempelajari model Ricardian dan model Heckscher‐Ohlin.

  • Model Heckscher-Ohlin – keunggulan komparatif berasal dari factor endowments. Masing-masing negara berspesialisasi pada produksi barang sesuai dengan faktor-faktor tersebut.
  • Model Ricardian – keunggulan komparatif berasal dari teknologi, yang mana pada akhirnya mempengaruhi perbedaan produktivitas tenaga kerja antar negara.

Proteksi perdagangan

Di bawah perdagangan bebas (free trade), barang dan jasa dapat keluar dan masuk antar negara tanpa hambatan. Tapi seringkali, ada kondisi yang membatasi (limiting condition) bagi aktivitas ekspor dan impor. Jika itu bersumber dari kebijakan pemerintah, kita menyebutnya sebagai proteksi perdagangan. Hambatan perdagangan bisa berupa tarif atau non-tarif seperti kuota, pengekangan ekspor sukarela, subsidi ekspor, dan hambatan administratif (misalnya standar lingkungan dan keamanan produk).

Tarif (tariffs) adalah pajak dipungut atas produk yang diekspor atau diimpor. Tarif ekspor biasanya untuk melindungi pasar domestik dari kelangkaan. Sedangkan, Tarif impor bertujuan untuk meningkatkan harga produk yang diimpor, membuat mereka kurang kompetitif di pasar dalam negeri. 

Kuota (quota) adalah batas kuantitas produk yang diekspor atau diimpor, umumnya untuk jangka waktu tertentu. 

  • Lisensi impor (import license) adalah izin dari otoritas untuk mengimpor barang dari luar negeri. Itu menentukan jumlah barang yang bisa diimpor. 
  • Sewa kuota (quota rent) adalah laba yang dapat diperoleh pemegang lisensi kuota dengan menaikkan harga barang mereka lebih tinggi daripada harga tanpa kuota.

Pengekangan ekspor sukarela (voluntary export restraints atau VERs) adalah perjanjian antar negara di mana negara pengekspor secara sukarela setuju untuk membatasi ekspornya ke negara mitra. Itu mungkin atas permintaan pemerintah negara pengimpor. Atau, itu karena tekanan dari negara pengimpor karena mereka lebih kuat secara ekonomi dan dapat menjalankan pembalasan perdagangan yang lebih agresif.

Subsidi ekspor (export subsidy) merujuk pada bantuan moneter kepada bisnis yang berorientasi ekspor. Itu bertujuan agar produk domestik lebih kompetitif di pasar luar negeri. Subsidi dapat berupa keringanan pajak, pinjaman lunak, atau subsidi harga bahan baku.

Aliran modal internasional

Hubungan antar negara tidak hanya melibatkan perdagangan barang dan jasa, tetapi juga modal. Itu dapat melalui investasi langsung atau investasi tidak langsung.

  • Investasi asing langsung (foreign direct investment) adalah aliran masuk investasi dari luar negeri untuk memperoleh kepemilikan pengendali dalam perusahaan domestik. Atau, investasi tersebut melibatkan pembelian aset yang ada atau membangun fasilitas produksi baru. Investasi langsung lebih berorientasi jangka panjang daripada investasi portofolio dan investor memiliki kendali atas aset.
  • Investasi portofolio asing (foreign portfolio investment) adalah aliran masuk investasi dari luar negeri ke instrumen keuangan domestik seperti saham, obligasi perusahaan, dan obligasi pemerintah. Investor tidak memiliki kendali atas aset. Itu biasanya berorientasi jangka pendek dan untuk tujuan spekulatif.

Beberapa investasi portofolio dianggap mengganggu stabilitas perekonomian. Ambil contoh aliran uang panas (hot money). Itu mudah keluar-masuk ke sebuah negara dalam menanggapi risiko dan pengembalian. Alirannya juga masif sehingga mempengaruhi volatilitas nilai tukar, yang mana berdampak besar pada stabilitas ekonomi makro.

Karena itu, di beberapa negara, pemerintah mengambil hambatan modal. Mereka mengontrol uang yang keluar dan masuk ke dalam perekonomian. 

  • Kontrol modal (capital controls) adalah tindakan yang diambil oleh pemerintah atau bank sentral untuk membatasi pergerakan bebas modal antar negara. Itu mungkin berupa tarif, pembatasan volume transaksi, persyaratan tinggal minimum lama tinggal, atau batasan kepemilikan asing.

Neraca pembayaran

Neraca pembayaran (balance of payment) melacak transaksi sebuah negara dengan seluruh dunia selama periode tertentu, biasanya kuartalan atau tahunan. Itu melaporkan arus masuk dan arus keluar yang timbul dari perdagangan internasional, pendapatan, transfer, dan transaksi aset. Itu terdiri dari tiga bagian: 

  • Transaksi berjalan (current account)
  • Transaksi modal (capital account) 
  • Transaksi keuangan (financial account)

Biasanya, untuk yang dua terakhir digabung menjadi satu, yakni transaksi modal dan keuangan (capital and financial account). Transaksi berjalan plus transaksi modal dan keuangan harus sama dengan nol. Defisit di salah satunya harus diimbangi dengan yang lain.

Transaksi berjalan

Transaksi berjalan (current account) mencatat:

  • Perdagangan barang dan jasa (merchandise and service trade)
  • Pendapatan faktor (factor income) – termasuk pendapatan dari kepemilikan aset asing seperti bunga dan dividen.
  • Transfer sepihak (unilateral transfers) – transfer aset satu arah seperti remittance pekerja dan bantuan asing langsung.

Dari ketiga komponen tersebut, perdagangan barang dan jasa biasanya berkontribusi paling signifikan. 

Defisit transaksi berjalan (current account deficit) adalah ketika saldo transaksi berjalan bernilai negatif. Itu biasanya terjadi ketika neraca perdagangan defisit. 

  • Defisit transaksi berjalan harus diimbangi dengan surplus transaksi modal dan finansial. Perekonomian domestik membutuhkan uang untuk membayar import. Dan, itu berarti modal asing mengalir masuk, baik investasi portofolio maupun investasi langsung.

Surplus transaksi berjalan (current account surplus) adalah ketika saldo bersih transaksi berjalan bernilai positif. Itu biasanya terjadi ketika ekspor melebihi impor. 

  • Surplus digunakan untuk membiayai defisit transaksi berjalan negara mitra (melalui pinjaman dan investasi dalam aset riil dan keuangan di negara tersebut).

Transaksi modal

Transaksi modal (capital account) mencatat:

  • Transfer modal mencakup arus bersih untuk item seperti klaim asuransi non-jiwa, hibah investasi, dan pengampunan utang.
  • Pembelian dan penjualan aset non-produksi non-keuangan seperti kontrak, sewa guna dan lisensi, dan goodwill

Transaksi keuangan

Transaksi keuangan (financial account) mencatat investasi portofolio, investasi langsung keluar dan masuk ke sebuah negara plus perubahan aset cadangan. Itu terdiri dari:

  • Aset milik domestik di luar negeri termasuk emas, mata uang asing, surat berharga asing, posisi cadangan pemerintah di IMF dan investasi asing langsung, dan klaim yang dilaporkan oleh bank residen.
  • Aset milik asing di dalam negeri meliputi kepemilikan aset atas surat berharga pemerintah dan swasta, investasi langsung, dan kewajiban domestik kepada asing yang dilaporkan oleh sektor perbankan.

Nilai tukar

Kurs atau nilai tukar (exchange rate) adalah harga relatif satu mata uang terhadap mata uang lainnya. Kita juga dapat mengatakannya sebagai daya beli satu mata uang terhadap mata uang lainnya. 

Nilai tukar nominal (nominal exchange rate) adalah nilai tukar tanpa disesuaikan dengan daya belinya terhadap barang dan jasa. Itu adalah berapa banyak mata uang asing yang anda dapat untuk setiap nominal mata uang domestik yang anda tukar.

  • Nilai tukar bilateral berarti nilai tukar antar dua negara.
  • Nominal effective exchange rate mewakili rata-rata tertimbang nilai tukar nominal bilateral, digunakan untuk mengukur daya beli mata uang sebuah negara dengan mata uang mitra dagangnya.

Nilai tukar riil (real exchange rate) adalah daya beli relatif dua mata uang setelah disesuaikan dengan tingkat inflasi di masing-masing negara. Itu kita hitung dengan mengalikan nilai tukar nominal dengan rasio indeks harga luar negeri dengan indeks harga domestik. Jika anda menggunakan tingkat inflasi untuk menghitungnya, anda dapat menggunakan rumus nilai tukar riil berikut:

Nilai tukar riil = Nilai tukar nominal x [(1 + Tingkat inflasi luar negeri) / (1+ Tingkat inflasi domestik)]

  • Jika anda menghitung rata-rata tertimbang nilai tukar riil sebuah negara dengan mitra dagangnya, anda mendapatkan real effective exchange rate.

Paritas daya beli (purchasing power parity atau PPP) menegaskan perbedaan daya beli antar negara. Itu didasarkan pada hukum satu harga, di mana harga barang harus sama di manapun mereka berada, mengasumsikan tidak ada biaya transaksi atau hambatan perdagangan. Sehingga, nilai tukar nominal antara dua mata uang seharusnya mencerminkan perbedaan harga tersebut.

Cross rates atau cross-exchange rate adalah nilai tukar antara dua mata uang di mana nilai tukar masing-masing dinyatakan terhadap mata uang ketiga. Misalnya, untuk mengetahui nilai tukar dolar terhadap Yen Jepang, USD/JPY, anda dapat menghitungnya dengan mengalikan nilai tukar dolar AS terhadap Euro, USD/EUR, dan Euro terhadap JPY, EUR/JPY. 

USD/JPY = (USD/EUR) x (EUR/JPY)

  • Arbitrase segitiga (triangular arbitrage) merujuk pada praktik mengambil keuntungan jangka pendek dengan memanfaatkan ketidakkonsistenan dalam cross-exchange rate. USD/JPY mungkin tidak sama dengan USD/EUR dikali EUR/JPY, sehingga memunculkan peluang arbitrase.

Apresiasi dan depresiasi mata uang

Apresiasi (appreciation) adalah ketika nilai tukar mata uang domestik terhadap mata uang asing menguat. Misalkan Anda memegang dolar AS dan ingin mengubahnya menjadi Euro. Jika dolar AS terapresiasi, Anda mendapatkan lebih banyak Euro daripada sebelumnya dengan nominal yang sama.

  • Revaluasi (revaluation) adalah apresiasi yang disengaja oleh pemerintah di bawah sistem nilai tukar tetap, di mana pemerintah menetapkan nilai tukar lebih kuat dari pada sebelumnya. Itu bisa jadi bertujuan untuk mendukung impor barang modal berteknologi tinggi yang lebih murah dari luar negeri.

Depresiasi (depreciation) adalah ketika daya beli mata uang domestik terhadap mata uang asing melemah. Anda mendapatkan mata uang asing lebih sedikit daripada sebelumnya untuk setiap mata uang domestik yang anda tukar.

  • Devaluasi (devaluation) adalah depresiasi yang disengaja oleh pemerintah di bawah sistem nilai tukar tetap. Itu adalah kebalikan dari revaluasi. Itu biasanya bertujuan untuk meningkatkan ekspor dengan membuat harga barang domestik menjadi lebih murah di pasar internasional. Di sisi lain, itu juga mengurangi impor karena produk luar negeri menjadi lebih mahal bagi pembeli domestik.

Pasar valas

Pasar valuta asing atau pasar valas (foreign exchange market) adalah pasar di mana mata uang berbagai negara diperjualbelikan. Permintaan dan penawaran di pasar ini menentukan nilai tukar sebuah negara. Transaksi di pasar valas bisa melibatkan:.

  • Nilai tukar spot (spot exchange rate) adalah nilai tukar untuk pengiriman segera, alih-alih beberapa waktu di masa depan.
  • Nilai tukar forward (forward exchange rate) merujuk pada nilai tukar yang saat ini dikutip untuk pertukaran mata uang pada tanggal tertentu di masa mendatang. Kontrak forward menjadi salah satu cara untuk lindung nilai terhadap risiko nilai tukar.
  • Currency futures mirip dengan nilai tukar forward, tapi terstandarisasi dan diperdagangkan di bursa. Sedangkan, kontrak forward diperdagangkan di pasar over-the-counter dan tidak terstandarisasi.
  • Foreign exchange swap (FX swap) melibatkan transaksi spot dan forward secara simultan.
  • Foreign exchange options (FX options) memberikan pembeli hak, tetapi bukan kewajiban, untuk melakukan transaksi nilai tukar (beli atau jual) pada tanggal yang telah ditentukan di masa depan dengan nilai tukar disepakati hari ini.

Rezim nilai tukar

Rezim nilai tukar adalah sebuah sistem atau cara di mana nilai tukar dan kebijakannya diatur di suatu negara. Secara umum, itu terbagi menjadi:

  • Nilai tukar tetap (fixed exchange rate) – nilai sebuah mata uang terhadap mata uang lainnya dipertahankan tidak berubah. Itu tidak dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran di pasar valas, melainkan ditentukan oleh pemerintah. Pemerintah secara aktif mengintervensi pasar. Karena tetap, nilai tukar mungkin undervalued atau overvalued dibandingkan dengan ekuilibriumnya di pasar.
  • Nilai tukar mengambang (floating exchange rate) – nilai tukar berfluktuasi mengikuti permintaan dan penawaran di pasar. Tidak ada intervensi pemerintah. Disebut juga dengan nilai tukar mengambang (flexible exchange rate) atau clean floating.
  • Nilai tukar mengambang terkendali (managed floating exchange rate) – nilai tukar dibiarkan bergerak bebas di dekat ekuilibrium dan pemerintah secara berkala mengintervensi untuk menstabilkannya dalam jangka pendek. Disebut juga dengan dirty float.

Dalam praktiknya, ada beberapa variasi sistem nilai tukar, termasuk:

  • Dolarisasi – mengadopsi mata uang asing yang lebih stabil sebagai mata uang resmi. Karena yang sering digunakan adalah dolar AS, maka kita menyebutnya sebagai dolarisasi.
  • Serikat moneter (monetary union) – mengadopsi mata uang tunggal oleh negara-negara anggota serikat ekonomi seperti Euro di Zona Euro.
  • Currency board system (CBS) – nilai tukar tetap di mana bank sentral akan mencetak uang hanya jika didukung dengan cadangan devisa. Sehingga, jumlah uang beredar di sebuah negara terkait erat dengan cadangan devisa yang dimiliki.
  • Fixed parity – nilai tukar mata uang domestik dipatok dan bank sentral siap untuk membeli atau menjual cadangan mata uang asing untuk mempertahankan nilai tukar dalam batas yang sempit.
  • Target zone – mirip dengan paritas tetap, tapi nilai tukar dipertahankan dalam batas yang sedikit lebih luas.
  • Crawling pegs – nilai tukar disesuaikan seiring dengan tren tingkat inflasi (perayapan aktif) atau nilai tukar yang diumumkan sebelumnya untuk beberapa minggu mendatang untuk mempengaruhi ekspektasi inflasi (perayapan pasif).

Integrasi ekonomi

Integrasi ekonomi (economic integration) adalah ketika perekonomian antar negara saling “terikat” satu sama lain. Itu biasanya melibatkan pengurangan hambatan perdagangan dan mobilitas faktor produksi. Aplikasinya melibatkan banyak pengaturan perjanjian. Perjanjian bisa berupa:

  • Perjanjian perdagangan bilateral (bilateral trade agreement) melibatkan dua negara.
  • Perjanjian perdagangan multilateral (bilateral trade agreement) melibatkan lebih dari dua negara, biasanya juga melibatkan World Trade Organization (WTO).

Integrasi regional (regional integration) adalah proses di mana perekonomian beberapa negara di wilayah geografis tertentu menjadi saling terhubung dan menyatu. Itu mungkin berupa:

  • Perjanjian perdagangan preferensial (preferential trade agreement) – mengurangi hambatan perdagangan untuk produk tertentu di antara negara yang berpartisipasi. 
  • Area perdagangan bebas (free trade area) – barang dan jasa mengalir bebas antar mereka tanpa hambatan perdagangan. Tapi, masing-masing anggota memiliki kebijakan berbeda tentang perdagangan dengan non-anggota.
  • Serikat pabean (customs union) – area perdagangan bebas plus kebijakan yang seragam tentang perdagangan dengan non-anggota. 
  • Pasar bersama (common market) – serikat pabean plus pergerakan bebas faktor produksi (modal dan tenaga kerja) di antara negara anggota. 
  • Serikat ekonomi (economic union) – pasar bersama plus negara anggota mengkoordinasikan kebijakan ekonomi dengan membentuk lembaga ekonomi seperti European Central Bank (ECB) di Uni Eropa.
  • Serikat moneter (monetary union) – serikat ekonomi plus mengadopsi mata uang tunggal seperti Eurozone, bagian Uni Eropa yang mana anggotanya mengadopsi Euro sebagai mata uang resmi.

Pro dan kontra integrasi ekonomi

  • Trade creation – negara anggota mendapat manfaat dari integrasi regional dengan mengimpor produk yang lebih murah dari negara anggota lainnya. 
  • Trade diversion – inefisiensi akibat impor berbiaya lebih tinggi dari anggota menggantikan impor berbiaya rendah dari negara non-anggota. 
  • Trade deflection – negara non-anggota memanfaatkan variasi tarif antar negara anggota area perdagangan bebas. Mereka mengekspor ke anggota di mana tarif impor rendah dan kemudian, mengirimkannya ke negara anggota lainnya tanpa dikenai tarif impor. 

Footer

CARI

POPULER

  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Keunggulan Komparatif: Definisi, Asumsi, Contoh, Kritik
  • Proteksi Perdagangan: Alasan, Jenis, Keuntungan dan Kerugian
  • Disintermediasi
  • Hambatan Masuk: Jenis, dan Dampaknya pada Persaingan

TOPIK

Akuntansi dan Keuangan Bisnis dan strategi Investasi Laporan keuangan Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

Copyright © 2023 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami