Secara singkat
- Mikroekonomi menyoroti pelaku ekonomi secara individu dalam mengalokasikan sumber daya dan membuat pilihan.
- Masing-masing pelaku ekonomi rasional dan mengambil keputusan berdasarkan analisis marginal.
- Produsen dan konsumen berinteraksi di pasar, membentuk kekuatan permintaan-penawaran.
- Interaksi permintaan-penawaran menghasilkan ekuilibrium harga dan kuantitas, mewakili hasil terbaik bagi mereka.
- Tapi, mekanisme pasar semacam itu tidak selalu berjalan dan kegagalan pasar muncul.
Apa Itu Mikroekonomi?
Mikroekonomi (microeconomics) adalah cabang ilmu ekonomi, berfokus pada pelaku ekonomi secara individu. Itu berbeda dari makroeoknomi, sebuah cabang lain dari ilmu ekonomi. Yang terakhir mempelajari perilaku dan interaksi agen ekonomi secara agregat. Itu fokus pada kinerja ekonomi secara keseluruhan.
Mikroekonomi memberikan wawasan kepada anda tentang apa tujuan konsumen dan produsen? Bagaimana mereka memutuskan untuk mengalokasikan sumber daya? Bagaimana mereka memaksimalkan keuntungan dan kepuasan? Bagaimana mereka berinteraksi di pasar? Ekonom juga menjelaskan bagaimana intervensi eksternal, seperti pemerintah, mempengaruhi hasil dari pasar.
Permintaan, penawaran, harga, dan pasar adalah topik utama. Ekonom kemudian mendetailkan bagaimana permintaan dan penawaran muncul? Bagaimana mereka menghasilkan hasil terbaik bagi konsumen dan produsen? dan bagaimana jika hasil tidak sesuai dengan model ideal?
Panduan Memahami Ilmu Ekonomi
Mengapa Mikroekonomi Penting?
Pengetahuan mikroekonomi berguna dalam kehidupan kita sehari-hari. Jika Anda seorang pemasar, itu membantu Anda menetapkan harga yang tepat untuk memaksimalkan laba.
Jika Anda seorang investor, mikroekonomi membantu Anda menilai efektivitas strategi perusahaan. Misalnya, Anda ingin menentukan apakah perusahaan dapat meningkatkan pendapatan dengan memangkas harga. Apa yang akan terjadi dengan permintaan? Apakah perusahaan akan menjual lebih banyak, lebih dari persentase pemangkasan harga?
Apa Topik Yang Dibahas Dalam Mikroekonomi?
Secara umum, mikroekonomi membahas dua konsep utama: permintaan dan penawaran. Ekonom kemudian menjabarkannya ke dalam beberapa topik untuk menjawab pertanyaan berikut:
- Apa tujuan konsumen mengkonsumsi barang dan jasa?
- Apa tujuan produsen memproduksi barang dan jasa?
- Bagaimana konsumen dan produsen mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber daya mereka dan mencapai tujuan mereka?
- Bagaimana kedua permintaan dan penawaran berinteraksi di pasar?
- Bagaimana perusahaan saling bersaing?
- Apakah interaksi mereka menghasilkan alokasi sumber daya ekonomi yang efisien?
- Mengapa alokasi sumber daya tidak efisien di beberapa pasar?
- Apakah pemerintah perlu campur tangan terhadap pasar? Bagaimana dampaknya?
Ekonom mengasumsikan kita adalah makhluk ekonomi yang rasional. Dalam arti, kita berusaha memaksimalkan kepentingan kita dalam mengalokasikan sumber daya. Sebagai konsumen, kita berusaha untuk memaksimalkan utilitas dari mengkonsumsi barang dan jasa. Sementara itu, sebagai pemilik bisnis, kita berusaha untuk memaksimalkan keuntungan dari menjual produk dan jasa.
Karena kita menghadapi kelangkaan, alokasi mengharuskan kita membuat pilihan. Kita tidak mungkin mengambil semua alternatif pilihan; ada yang kita tidak pilih. Dari sana, biaya peluang muncul. Itu mewakili alternatif terbaik berikutnya atas pilihan yang kita buat.
Selain itu, mikroekonomi mengandalkan asumsi ceteris paribus. Fenomena mikroekonomi adalah kompleks. Itu membutuhkan penyederhanaan untuk dijelaskan. Para ekonom kemudian fokus pada yang terpenting, satu atau dua variabel saja. Mereka mengisolasi efek faktor-faktor lain di luar apa yang sedang dijelaskan. Mereka menganggap faktor-faktor lain itu konstan, tidak berubah, atau ceteris paribus.
Teori konsumen
Ekonom mengasumsikan konsumen betujuan untuk memperoleh kepuasan ketika mengkonsumsi barang dan jasa. Kemudian, mereka mengenalkan teori pilihan konsumen. Itu menjelaskan bagaimana mereka memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka dan bagaimana mereka mengambil keputusan dalam mengalokasikan sumber daya.
Konsumen secara inheren memiliki keinginan tak terbatas. Tapi, mereka memiliki sumber daya yang terbatas. Anggaran mereka tidak cukup untuk membeli semua barang dan jasa yang mereka inginkan. Jadi, mereka harus membuat keputusan barang mana yang dipilih, disesuaikan dengan anggaran mereka.
- Pilihan konsumen – Menseleksi atau membuat keputusan tentang barang dan jasa mana yang dipilih.
- Bundel konsumsi – Item yang dipilih untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan. Disebut juga dengan keranjang konsumsi.
Ekonom menggunakan tiga asumsi untuk menjelaskan pilihan konsumen.
- Preferensi lengkap (complete preference). Jika dihadapkan pada dua bundle pilihan produk, seorang konsumen dapat menyatakan bundle mana yang lebih disukai.
- Preferensi transitif (transitive preferences). Ambil contoh sederhana. Seorang konsumen membandingkan tiga bundel berbeda: A, B, dan C. Masing-masing berisi kombinasi beberapa produk. Katakanlah, dia lebih menyukai A daripada B. Kemudian, daripada C, dia lebih menyukai B. Jadi, kita dapat menyimpulkan dia lebih menyukai A daripada C.
- Nonsatiation. Konsumen lebih suka memiliki lebih banyak barang daripada memiliki lebih sedikit karena mereka tidak berada pada tingkat utilitas maksimum.
Utilitas
Ekonom menggunakan istilah “utilitas” untuk mewakili ukuran kepuasan dari mengkonsumsi barang dan jasa.
- Utilitas total berarti kepuasan total yang diperoleh, diukur dalam satuan utils.
- Fungsi utilitas digunakan untuk merepresentasikan nilai kepuasan untuk setiap kombinasi barang. Fungsi umumnya adalah U = f(Q1 , Q2 , …, Qn), menunjukkan utilitas adalah fungsi dari kuantitas (Q) berbagai barang, dari 1 hingga n.
Utilitas marginal menunjukkan kepuasan tambahan yang diperoleh dari mengonsumsi satu unit lagi. Itu sama dengan perubahan total utilitas dibagi dengan perubahan kuantitas yang dikonsumsi.
- Sebagian besar barang memberikan kepuasan marginal yang semakin berkurang
- Hukum utilitas marginal yang menurun (law of diminishing marginal utility) memberitahu kita kepuasan yang diperoleh dari konsumsi unit berikutnya akan lebih rendah daripada utilitas yang diperoleh dari konsumsi unit terakhir.
- Misalnya, ketika anda makan, setiap piring tambahan akan memberikan kepuasan yang lebih rendah karena anda semakin kenyang.
- Hukum tersebut penting untuk menjelaskan mengapa kurva permintaan miring ke bawah – kita hanya bersedia membayar harga yang lebih rendah untuk setiap unit tambahan yang dikonsumsi.
Pemaksimalan utilitas – seorang konsumen memilih apa yang memberi dia total utilitas terbesar (kepuasan tertinggi). Oleh karena itu, dia harus membelanjakan uangnya yang terbatas untuk barang-barang terbaik, memberinya utilitas paling marginal per dollar.
- Aturan maksimalisasi utilitas (utility-maximization rule) menyatakan: utilitas adalah maksimal ketika utilitas marginal per dolar yang dihabiskan untuk semua item sama dengan anggaran yang tersedia.
Ekuilibrium konsumen
Bundle apa yang paling memuaskan? Yang mana yang sesuai dengan anggaran yang tersedia? Ekonom menjawab keduanya dalam kurva indiferen dan garis anggaran. Kemudian, titik singgung kedua kurva menentukan ekuilibrium konsumen.

Kurva indiferen menunjukkan berbagai bundle konsumsi potensial untuk dipilih karena menghasilkan utilitas yang setara. Dalam praktiknya, satu bundle seharusnya berisi berbagai kombinasi barang atau jasa. Tapi, ekonom biasanya menggunakan dua barang untuk mempermudah penjelasan, katakanlah barang X dan barang Y.
- Poin A, B dan C memberikan kepuasan yang sama, meskin proporsi barang X dan Y berbeda.
- Katakanlah, seorang konsumen memilih bundel A. Ia bersedia mengganti beberapa barang Y dengan barang X dan memilih bundel C dengan kepuasan yang sama.
- Marginal rate of substitution adalah tingkat di mana seorang konsumen bersedia mengganti satu barang dengan barang lain dan tetap sama puasnya. Itu direpresentasikan dari kemiringan di setiap titik pada kurva indiferen.
Apakah bundel yang dipilih hanya satu?
- Peta kurva indiferen (indifference curve map) menunjukkan kumpulan kurva indiferen. Masing-masing kurva mencerminkan tingkat utilitas total yang berbeda. Kurva di sebelah kanan/lebih tinggi memberikan kepuasan total yang lebih tinggi daripada yang di sebelah kiri.
Setelah memutuskan berbagai bundel terbaik yang potensial untuk dipilih, sekarang, konsumen melihat uang mereka. Apakah bundel-bundel tersebut sesuai dengan uang mereka? Ekonom kemudian menjelaskan topik lainnya, batasan anggaran.
Batasan anggaran (budget constraint) mewakili sumber daya (uang) yang dimiliki oleh konsumen. Itu membatasi bundel konsumsi yang dapat mereka beli. Disebut juga dengan batasan pendapatan (income constraint).
Konsumen mungkin memiliki banyak bundel untuk dipilih. Tapi, pada akhirnya, itu semua tergantung pada pendapatannya. Dan, secara total, nilai semua barang yang dipilih tidak melebihi pendapatannya.
- Garis anggaran (budget line) menunjukkan kombinasi berbeda dari dua barang yang dapat mereka beli dengan anggaran tersedia. Di sepanjang garis kurva, konsumen menghabiskan semua pendapatan untuk membeli dua barang tersebut.
Sekarang, bundel mana yang tepat dan sesuai dengan anggaran?
Ekuilibrium konsumen terjadi ketika utilitas maksimal dan sesuai anggaran. Artinya, seorang konsumen memilih bundel yang tepat. Dan, itu masih dalam batas anggarannya. Dalam sebuah grafik, itu tercapai ketika kurva indiferen bersinggungan dengan garis anggaran. Di luar titik itu, kepuasan mungkin lebih tinggi tapi anggaran tidak cukup. Atau, bundel tidak memaksimalkan anggaran yang tersedia.

Efek harga
Efek harga memberitahu anda tentang apa yang terjadi jika harga sebuah barang berubah? Mengapa ketika itu turun (naik), kuantitas yang diminta naik (turun) seperti yang dikatakan hukum permintaan? Adakan barang-barang yang menyalahi hukum tersebut?
Ketika harga sebuah barang berubah, itu memiliki dua efek:
- Efek substitusi
- Efek pendapatan
Efek substitusi mewakili perubahan kuantitas yang diminta akibat perubahan harga relatifnya terhadap harga barang lain. Efek pendapatan terkait dengan pendapatan riil konsumen.
Barang normal
Barang normal memiliki elastisitas pendapatan dari permintaan positif. Pendapatan yang lebih tinggi meningkatkan permintaan terhadap mereka. Jika harga mereka turun:
- Efek substitusi adalah positif. Permintaan meningkat karena konsumen beralih dari produk substitusi dan meminta barang normal karena relatif lebih murah.
- Efek pendapatan adalah positif. Karena harga lebih rendah, mereka dapat membeli lebih banyak dengan nominal uang yang sama (pendapatan riil naik), sehingga permintaan meningkat.
Efek pendapatan positif dan efek substitusi positif saling memperkuat. Jadi, permintaan terhadap barang normal meningkat. Kurvanya miring ke bawah.
Barang inferior
Barang inferior memiliki elastisitas pendapatan dari permintaan negatif. Jika pendapatan naik, konsumen menurunkan permintaan terhadap mereka dan sebaliknya. Jika harga mereka turun:
- Efek substitusi adalah positif. Konsumen beralih dari produk substitusi.
- Efek pendapatan adalah negatif. Pendapatan riil konsumen naik, permintaan turun.
Efek pendapatan negatif diimbangi sebagian oleh efek substitusi positif. Akibatnya, permintaaan naik tapi tidak terlalu signifikan (kurang elastis). Kurva permintaan tetap miring ke bawah.
Barang Giffen
Barang Giffen adalah kasus khusus barang inferior. Naiknya pendapatan menurunkan permintaan terhadap mereka. Jika harga mereka turun:
- Efek substitusi adalah positif. Konsumsi mereka meningkat karena konsumen beralih dari produk substitusi.
- Efek pendapatan adalah negatif. Penurunan harga meningkatkan pendapatan riil, mengurangi permintaan terhadap mereka.
Efek pendapatan negatif melampaui efek substitusi positif. Sehingga, permintaan barang Giffen akan turun saat harga turun. Sebagai hasilnya, mereka memiliki kemiringan kurva permintaan ke atas atau slope positif, menyalahi hukum permintaan.
Barang Veblen
Barang Veblen adalah barang di mana kenaikan harga menyebabkan peningkatan permintaan terhadap mereka. Mereka memiliki kurva permintaan yang miring ke atas, menyalahi hukum permintaan. Kenaikan harga menyebabkan peningkatan permintaan.
Harga yang lebih tinggi meningkatkan utilitas karena menyampaikan status yang lebih tinggi seperti dalam permintaan barang mewah. Karena itu, beberapa konsumen menyukai mereka dan bersemangat untuk membeli ketika harga naik.
Teori perusahaan
Teori perusahaan (theory of the firm) membahas tentang bagaimana perusahaan menggunakan faktor produksi untuk mencapai tujuan mereka. Sebagaimana konsumen, produsen juga memiliki sumber daya terbatas. Mereka harus membuat keputusan ekonomi dalam mengalokasikan sumber daya.
Ekonom mengasumsikan tujuan perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan (revenue maximization). Perusahaan berusaha untuk menghasilkan laba sebesar mungkin. Itu tercapai ketika biaya marginal sama dengan pendapatan marginal (MC = MR).
Pada praktiknya, selain memaksimalkan laba, tujuan lainnya mungkin adalah:
- Maksimalisasi pendapatan (revenue maximization). Perusahaan mencoba menghasilkan pendapatan sebesar mungkin. Untuk itu, mereka memilih untuk berproduksi pada tingkat output di mana pendapatan marginal sama dengan nol (MR = 0).
- Satisficing. Mereka berusaha untuk memperoleh laba yang cukup alih-alih maksimal. Mereka berfokus pada upaya pragmatis dan mencapai setidaknya tingkat keuntungan yang ditentukan sebelumnya.
- Corporate social responsibility. Perusahaan berusaha untuk menyeimbangkan tujuan keuntungan, orang, dan lingkungan. Mereka mengikuti serangkaian pedoman etika tentang cara menjalankan bisnis mereka.
Laba
Keuntungan atau laba (profit) adalah selisih antara total pendapatan dengan total biaya. Dalam mikroekonomi, ekonom fokus pada laba ekonomi, bukan laba akuntansi. Sehingga, anda tidak akan melihatnya di laporan keuangan perusahaan.
Untuk memaksimalkan laba, perusahaan harus membukukan selisih positif antara total pendapatan dan total biaya sebesar tertinggi.
Total pendapatan (total revenue) adalah jumlah uang yang diterima perusahaan dari menjual produk. Itu sama dengan harga jual per unit dikali kuantitas terjual.
Total biaya (total cost) adalah jumlah yang dibayar/ditanggung untuk memperoleh sumber daya. Itu merujuk pada total biaya ekonomi, yang mana terdiri dari biaya implisit dan biaya eksplisit.
- Biaya implisit (implicit costs) mewakili biaya peluang dari sumber daya yang saat ini digunakan oleh perusahaan. Mereka tidak melibatkan pembayaran moneter langsung. Misalnya, perusahaan membeli ruang kantor. Biaya sewa adalah biaya peluangnya, jika itu adalah alternatif terbaik berikutnya.
- Biaya eksplisit (explicit costs) mewakili pembayaran moneter untuk memperoleh sumber daya. Contohnya adalah pembayaran upah ke pekerja dan pembayaran bahan baku ke pemasok. Disebut juga dengan biaya akuntansi.
Laba akuntansi (accounting profit) sama dengan total pendapatan dikurangi dengan total biaya akuntansi. Disebut juga dengan laba bersih (net profit, net earning atau net income). Jika total pendapatan kurang dari total biaya akuntansi, perusahan membukukan kerugian akuntansi.
- Laba akuntansi = Total pendapatan – Total biaya akuntansi
- Laba akuntansi = Total pendapatan – Total biaya eksplisit
Laba ekonomi (economic profit) adalah selisih antara total pendapatan dengan total biaya ekonomi. Jika total biaya ekonomi melebihi total pendapatan, perusahaan menanggung kerugian ekonomi.
- Laba ekonomi = Total pendapatan – Total biaya ekonomi
- Laba ekonomi = Total pendapatan – Total biaya eksplisit – Total biaya implisit
- Laba ekonomi = Laba akuntansi – Total biaya implisit
Laba normal (normal profit) adalah ketika laba ekonomi sama dengan nol.
- Laba ekonomi = 0
- Laba laba akuntansi = Total biaya implisit
- Total pendapatan – Total biaya eksplisit = Total biaya implisit
Produksi
Produksi adalah aktivitas memproses input dan mengkonversinya menjadi output, yang mana bisa jadi:
- Output akhir – untuk penggunaan akhir tanpa proses lebih lanjut.
- Output antara – untuk diproses lebih lanjut.
Input adalah sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Kita juga menyebut mereka dengan faktor produksi, input faktor atau sumber daya. Mereka mencakup:
- Tanah
- Tenaga kerja
- Modal
- Kewirausahaan
Selanjutnya, ekonom membagi periode produksi menjadi dua: jangka pendek dan jangka panjang.
- Jangka pendek (short run) adalah periode di mana setidaknya satu faktor produksi diasumsikan berada dalam pasokan tetap, yakni modal, misalnya, mesin produksi. Perusahaan hanya dapat meningkatkan produksi dengan menggunakan lebih banyak faktor variabel seperti tenaga kerja.
- Jangka panjang (long run) adalah periode ketika semua faktor input adalah variabel. Perusahaan dapat meningkatkan skala operasi mereka dengan menggunakan lebih banyak input, misalnya membeli mesin baru.
Keputusan produksi mempengaruhi pendapatan dan biaya, dan pada akhirnya, laba. Perusahaan harus meminimalkan biaya untuk mendapatkan laba maksimal. Sehingga, mereka harus memastikan sumber daya digunakan pada penggunaan tertingginya. Selain itu, keputusan produksi juga mempengaruhi berapa total output yang dapat mereka jual.
Total produk (total product atau TP) adalah output maksimal yang diproduksi oleh sebuah perusahaan dengan menggunakan input yang tersedia.
- Produk rata-rata (average product atau AP) mewakili output per unit input yang digunakan. Asumsikan input adalah tenaga kerja. Anda menghitungnya dengan membagi total output dengan total tenaga kerja yang dipekerjakan. Itu mengukur produktivitas tenaga kerja dan menunjukkan berapa banyak output yang dihasilkan setiap pekerja.
- Produk marginal (marginal product atau MP) adalah output tambahan yang dihasilkan dengan menambah satu faktor input, mengasumsikan semua faktor produksi lainnya tetap konstan. Untuk menghitung produk marginal dari tenaga kerja, anda membagi perubahan total produk dengan perubahan total tenaga kerja. Disebut juga pengembalian marginal (marginal return).

Produk marginal bisa positif, nol atau negatif. Masing-masing berpengaruh terhadap total output perusahaan.
- Produk marginal yang meningkat (increasing marginal product) adalah ketika produk marginal positif (MP>1) dan pada tingkat yang meningkat. Total output meningkat pada persentase yang lebih tinggi dari pada persentase peningkatan input. Disebut juga dengan increasing marginal return.
- Produk marginal yang menurun (decreasing marginal product) adalah ketika produk marginal positif (MP>1) tapi pada tingkat yang menurun. Output ekstra dari setiap penambahan input lebih rendah daripada sebelumnya. Disebut juga dengan decreasing marginal return atau diminishing marginal return.
- Produk marjinal nol (zero marginal product) adalah ketika tambahan input tidak menghasilkan tambahan output. Itu mewakili titik optimum produksi (MP=0). Disebut juga dengan zero marginal return.
- Produk marginal negatif (negative marginal product) adalah ketika tambahan input justru mengurangi total output (MP<0). Disebut juga dengan negatif marginal return.
Pendapatan
Pendapatan adalah total pembayaran yang diterima oleh perusahaan dari menjual barang dan jasa. Perusahaan menggunakannya untuk membayar pemasok, termasuk upah, bahan baku, bunga pinjaman dan dividen.
- Total pendapatan (total revenue atau TR) sama dengan harga jual produk per unit dikali volume terjual (TR = P x Q). Jika menjual berbagai produk pada harga berbeda, itu sama dengan rata-rata harga jual dikali dengan kuantitas terjual.
- Pendapatan rata-rata (average revenue atau AR) adalah pendapatan per unit terjual. Itu sama dengan total pendapatan dibagi dengan total output (AR = TR/Q). Jika perusahaan membebankan harga seragam untuk semua produk, itu akan sama dengan harga jual produk.
- Pendapatan marginal (marginal revenue atau MR) adalah tambahan pendapatan dari menjual satu unit lagi. Itu sama dengan perubahan total pendapatan dibagi dengan perubahan total output (MR = ΔTR / ΔQ).
- Marginal revenue product (MRP) mengukur peningkatan pendapatan total dari penjualan output tambahan yang dihasilkan oleh unit terakhir faktor input yang digunakan. Untuk tenaga kerja, itu sama dengan perubahan total pendapatan dibagi dengan perubahan tenaga kerja yang dipekerjakan.
Biaya
Biaya terbagi ke dalam dua kategori berdasarkan sifat mereka. Maksud saya, bagaimana mereka berubah ketika perusahan merubah output. Mereka adalah biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya tetap (fixed costs) tidak bervariasi secara langsung dengan tingkat output. Jika output naik, mereka tidak berubah. Sebaliknya, jika output turun, mereka juga tidak berubah. Tapi, ketika produksi sama dengan nol, perusahaan masih harus menanggungnya.
- Total biaya tetap (total fixed cost atau TFC) adalah penjumlahan semua biaya tetap seperti mesin, peralatan, pembayaran sewa, dan pajak properti; termasuk semua biaya peluang.
- Biaya tetap rata-rata (average fixed cost atau AFC) mewakili biaya tetap per unit output. Itu sama dengan total biaya tetap dibagi dengan total output (AFC = TC/Q).
Biaya variabel (variable costs) bervariasi secara langsung dengan tingkat output. Mereka naik jika produksi naik dan turun saat produksi turun. Tapi, jika output sama dengan nol, mereka juga sama dengan nol.
- Total biaya variabel (total variable cost atau TVC) adalah penjumlahan semua biaya variabel seperti bahan baku dan kemasan. Itu sama dengan biaya variabel per unit dikali dengan total output.
- Biaya variabel rata-rata (average variable cost atau AVC) mewakili biaya variabel per unit output. Itu sama dengan total biaya variabel dibagi dengan total output (AVC = TVC/Q).

Biaya total (total cost atau TC) adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan output total. Itu sama dengan total biaya variabel ditambah total biaya tetap (TC = TFC + TVC).
- Biaya rata-rata (average cost, average total cost atau ATC) mewakili biaya produksi satu unit output. Disebut juga dengan biaya satuan. Untuk menghitungnya, anda membagi total biaya dengan total output (ATC = TC/Q) atau menjumlahkan biaya tetap rata-rata dengan biaya variabel rata-rata (ATC = AFC + AVC)
- Biaya marginal (marginal cost atau MC) adalah biaya ekstra untuk memproduksi satu unit lagi. Anda menghitungnya dengan membagi perubahan total biaya dengan perubahan total output (MC = ΔTC / ΔQ).
Biaya jangka pendek (short-run costs) adalah biaya ketika setidaknya satu faktor input tetap, yakni modal seperti mesin produksi. Jadi, perusahaan mengeluarkan biaya tetap dan variabel.

Biaya rata-rata jangka panjang (long run average cost atau LRAC) adalah biaya per unit pada tingkat output yang berbeda ketika semua faktor input adalah variabel. Dengan kata lain, tidak ada biaya tetap. Titik-titik di sepanjang kurva LRAC menunjukkan biaya satuan minimum yang akan dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan tingkat produksi tertentu bila dapat mengubah semua faktor produksi.
- Skala ekonomi (economies of scale) adalah ketika LRAC turun seiring dengan peningkatan output. Disebut juga dengan skala hasil yang meningkat (increasing returns to scale).
- Skala efisiensi minimum (minimum efficient scale) merujuk pada output terendah di mana perusahaan dapat meminimalkan LRAC. Itu adalah titik terendah dalam kurva LRAC.
- Skala disekonomis (diseconomies of scale) adalah kondisi di mana LRAC meningkat seiring dengan peningkatan output. Itu terjadi setelah produksi mencapai skala efisien minimum.
- Skala hasil konstan (constant returns to scale) adalah ketika LRAC adalah konstan seiring dengan peningkatan output. Ketika perusahaan memvariasikan ukuran pabriknya, total biaya rata-rata juga akan berubah secara proporsional. Ketika sebuah perusahaan meningkatkan semua input faktor sebesar 10%, output meningkat sebesar 10%.
LRAC di atas adalah tentang bagaimana biaya sebuah perusahaan berubah dalam jangka panjang. Itu menghasilkan apa yang kita sebut skala ekonomis internal dan skala disekonomis internal. Penurunan biaya hanya berlaku untuk satu perusahaan.
Selanjutnya, apa yang terjadi dengan biaya dalam jangka panjang untuk semua perusahaan di pasar ketika sebuah industri semakin besar? Mari, kita bahas skala ekonomi eksternal dan skala disekonomis eksternal.
- Skala ekonomi eksternal (external economies of scale) terjadi jika biaya rata-rata jangka panjang turun karena faktor di luar kontrol sebuah perusahaan. Itu terjadi pada semua perusahaan di pasar. Mereka mengalami penurunan biaya seiring dengan meningkatnya output industri.
- Skala disekonomi eksternal (external diseconomies of scale) adalah kebalikan dari skala ekonomis eksternal di mana semua perusahaan menghadapi kenaikan biaya rata-rata jangka panjang ketika output industri meningkat.
Kurva penawaran industri jangka panjang menunjukkan hubungan antara kuantitas yang ditawarkan di sebuah industri untuk setiap harga yang berbeda. Itu mempertimbangkan semua kemungkinan penyesuaian, termasuk perubahan ukuran pabrik oleh perusahaan dan masuk-keluarnya perusahaan ke dan dari pasar. Penyesuaian semacam itu berkontribusi terhadap apakah semua perusahaan memperoleh laba ekonomi atau tidak.
Di bawah persaingan sempurna, misalnya, ketika permintaan untuk industri meningkat, harga naik. Perusahaan-perusahaan menikmati laba ekonomi. Perusahaan petahana kemudian meningkatkan output untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi. Di sisi lain, itu juga menarik pemain baru untuk masuk. Akhirnya, output industri meningkat, membawa harga turun ke tingkat di mana keuntungan ekonomi dihilangkan.
- Decreasing-cost industries – Kurva penawaran jangka panjang miring ke bawah. Masuknya perusahaan baru menurunkan biaya untuk semua perusahaan. Mereka dapat menurunkan harga karena mereka mengeluarkan biaya sumber daya yang lebih rendah. Ambil contoh industri komputer pribadi. Meningkatnya output di industri tersebut membuat para pemanufakturnya dapat membeli semikonduktor lebih murah. Di sisi lain, perusahaan semikonduktor menghadapi permintaan yang meningkat, mendorong mereka untuk meningkatkan skala ekonomi dan investasi pada inovasi teknologi.
- Constant‐cost industries – Kurva penawaran jangka panjang nyaK horizontal (elastis sempurna). Masuk dan keluarnya perusahaan tidak mempengaruhi biaya produksi.
- Increasing‐cost industries – Kurva penawaran jangka panjang miring ke atas. Meningkatnya pasokan menaikkan biaya produksi semua perusahaan. Misalnya, meningkatnya permintaan industri properti di suatu kota meningkatkan biaya tanah. Semua perusahaan harus membayar lebih mahal untuk membeli tanah untuk dikembangkan sebagai proyek.
Permintaan
Permintaan mewakili kuantitas yang bersedia dan mampu dibeli konsumen pada harga yang diberikan. Itu muncul ketika konsumen memiliki keinginan dan sumber daya untuk membeli. Jadi, jika mereka memiliki uang tapi tidak menginginkan produk, itu tidak menghasilkan permintaan. Begitu juga, jika mereka memiliki keinginan tapi tidak memiliki uang, itu tidak mengarah ke permintaan.
- Permintaan individu datang dari seorang individu. Kurvanya pada dasarnya adalah kurva manfaat marjinal.
- Permintaan pasar adalah jumlah dari semua permintaan individu.
Hukum permintaan memberitahu kita “kuantitas yang diminta berhubungan negatif dengan harga barang”. Jika harga naik, kuantitas yang diminta turun, ceteris paribus. Dan, jika harga turun, kuantitas yang diminta meningkat.
Kemudian, fungsi permintaan mengkonversi hukum permintaan ke dalam formula matematis. Kuantitas yang diminta (Qd) dinyatakan sebagai fungsi dari harga (P). Dalam fungsi linear sederhana, itu adalah:
Qd = a – bP

Mari kita konversi di atas menjadi sebuah kurva. Kurva permintaan adalah garis dalam grafik dua dimensi untuk menggambarkan hubungan antara kuantitas yang diminta dan harga.
- Sumbu Y mewakili harga (P)
- Sumbu X mewakili kuantitas (Qd)
Kurva menunjukkan hubungan negatif antara kuantitas yang diminta dengan harga. Titik-titik di sepanjang garis kurva menunjukkan kuantitas yang diminta untuk setiap kemungkinan harga.
Karena sumbu y adalah harga dan sumbu x adalah kuantitas, itu berarti harga merupakan fungsi dari kuantitas yang diminta. Jadi, kita harus membalik fungsi di atas untuk mendapatkan kurva permintaan.
Fungsi permintaan terbalik (inverse demand function) berguna untuk mengetahui kemiringan kurva. Kurva permintaan didasarkan pada fungsi ini, bukan fungsi permintaan.
- Pindahkan “P” dalam fungsi permintaan di atas ke sebelah kiri “tanda sama dengan (=)” dan Qd ke kanannya. Sehingga, anda mendapatkan fungsi permintaan terbalik berikut:
P = (a/b) – (1/b) * Qd
- Slope kurva permintaan adalah “-(1/b)” dalam persamaan di atas, bukan “-b” dalam fungsi permintaan.
Selanjutnya, kemiringan negatif kurva permintaan dijelaskan oleh hukum utilitas marjinal yang semakin berkurang. Utilitas mewakili kepuasan dari mengkonsumsi barang dan jasa. Marginal berarti tambahan.
- Utilitas marginal (marginal utility) mewakili kepuasan tambahan yang seorang konsumen peroleh dari konsumsi satu unit lagi.
- Setiap tambahan konsumsi memberikan kepuasan yang menurun. Katakanlah, ketika anda mengkonsumsi makanan, setiap tambahan berikutnya membuat anda semakin kenyang.
- Karena utilitas marginal menurun untuk setiap tambahan konsumsi, konsumen akan menambah konsumsi hanya jika harganya lebih rendah daripada sebelumnya.
Apa saja faktor-faktor penentu permintaan?
Perubahan kuantitas yang diminta untuk sebuah barang terjadi jika harganya berubah. Jika harga naik, kuantitas yang diminta turun. Jika turun, kuantitas yang diminta meningkat.
- Perubahan kuantitas yang diminta terjadi di sepanjang kurva permintaaan (misalnya dari titik A ke B).
Perubahan permintaan sebuah barang terjadi karena perubahan faktor-faktor penentu selain harganya (own-price). Mereka bisa jadi:
- Pendapatan konsumen
- Harga barang pelengkap
- Harga barang substitusi
- Jumlah konsumen di pasar
- Selera dan preferensi
Jika mereka berubah, kurva bergeser ke kanan atau ke kiri. Misalnya dari garis kurva di titik A ke kurva di titik C.
Penawaran
Penawaran adalah kuantitas di mana produsen bersedia dan mampu dijual pada harga yang diberikan, ceteris paribus.
- Penawaran individu berasal dari satu produsen. Kurvanya pada dasarnya adalah kurva biaya marginal.
- Penawaran pasar berasal dari output semua produsen di pasar.
Hukum penawaran (law of supply) memberitahu kita “kuantitas yang dipasok berhubungan positif dengan harga”. Jika harga naik, kuantitas yang ditawarkan meningkat. Sebaliknya, penurunan harga menyebabkan penurunan kuantitas yang ditawarkan, ceteris paribus.
Fungsi penawaran mewakili hukum tersebut. Sebagaimana dengan permintaan, kuantitas yang dipasok (Qs) dinyatakan sebagai fungsi dari harga (P). Dalam fungsi linear sederhana, kita tulis ke dalam persamaan matematis berikut:
Qs = a + bP

Kurva penawaran (supply curve) merepresentasikan fungsi penawaran di atas. Tapi, lagi-lagi, itu menggunakan harga sebagai sumbu Y dan kuantitas sebagai sumbu X. Jadi, harga adalah fungsi dari kuantitas yang ditawarkan. Karena itu, kita harus menemukan fungsi penawaran terbalik.
Fungsi penawaran terbalik (inverse supply function) menyatakan harga sebagai fungsi kuantitas. Langkahnya sama seperti kurva permintaan sebelumnya. Kemiringan kurva adalah “1/b”, bukan “b” dalam fungsi penawaran.
P = (1/b)*Qs – (a/b)
Kemiringan positif kurva penawaran mencerminkan produsen bersedia untuk memasok output selama harga setidaknya sama dengan biaya marginal. Semakin besar selisih positif keduanya, semakin besar kesediaan untuk memasok.
- Biaya marjinal lebih tinggi untuk setiap tambahan output karena pengembalian marginal yang semakin menurun (diminishing marginal returns) – disebut juga dengan produk marginal yang menurun (diminishing marginal product).
- Pengembalian marginal berarti extra output yang didapat perusahaan ketika menambah satu lagi input.
- Hukum pengembalian marginal yang menurun menyatakan “tambahan output dari setiap ekstra input yang digunakan adalah menurun”.
- Dalam jangka pendek, produsen hanya bisa menambah input variabel seperti tenaga kerja. Sedangkan, faktor input tetap, seperti mesin, tidak berubah.
- Berdasarkan hukum tersebut, penambahan pekerja baru hanya menghasilkan output tambahan yang lebih rendah daripada pekerja baru sebelumnya. Di saat yang sama, biaya variabel (upah pekerja) meningkat secara proporsional dengan output.
- Akibatnya, tambahan biaya (ΔTC) meningkat lebih cepat daripada penambahan output (ΔQ) – biaya marginal (ΔTC / ΔQ) meningkat.
Apa faktor-faktor penentu penawaran?
Perubahan kuantitas yang ditawarkan untuk sebuah barang terjadi jika harganya berubah.
- Kuantitas yang ditawarkan bergerak di sepanjang kurva.
- Misalnya, itu terjadi dari titik A ke titik B. Kuantitas meningkat dari Q1 ke Q2 jika harga naik dari P1 ke P2.
Perubahan penawaran untuk sebuah barang terjadi karena faktor-faktor lain selain perubahan harganya. Mereka termasuk:
- Biaya produksi seperti harga bahan baku dan upah
- Teknologi
- Pajak
- Subsidi
- Jumlah perusahaan
- Ekspektasi harga di masa depan
Jika mereka berubah, kurva bergeser ke kanan atau ke kiri. Dalam grafik, itu terjadi, misalnya, dari kurva di titik B ke bergeser ke kurva di titik C.
Ekuilibrium di pasar kompetitif
Pasar kompetitif terdiri dari banyak produsen dan konsumen. Masing-masing tidak memiliki kekuatan untuk mendikte pasar. Kekuatan penawaran pasar bekerja demi kepentingan terbaik bagi produsen dan demikian juga, permintaan pasar bagi konsumen.
Apa itu ekuilibrium?
Ekuilibrium adalah ketika dua kekuatan, seperti permintaan-penawaran, berada dalam keseimbangan. Ketika tercapai, itu cenderung tidak berubah. Tidak ada alternatif hasil yang lebih baik bagi kedua kekuatan.

Ekuilibrium pasar tercapai ketika kuantitas yang ditawarkan sama ketika kuantitas yang diminta. Dalam kurva, anda dapat menemukannya di titik perpotongan kurva penawaran dan kurva permintaan. Itu bisa dikatakan mewakili hasil terbaik (harga dan kuantitas) bagi produsen dan konsumen. Keduanya tidak memiliki insentif untuk mencoba mengubah harga.
- Kuantitas ekuilibrium mewakili kuantitas di mana keduanya sepakat pada harga yang diberikan.
- Harga ekuilibrium mewakili harga terbaik di mana keduanya sepakat untuk memasok dan meminta barang.
Fungsi harga
Harga pasar berfungsi sebagai sinyal dan insentif. Perusahaan dan konsumen harus mengambil keputusan ketika kondisi pasar berubah. Perubahan harga menjadi insentif dan sinyal kepada keduanya untuk mengambil tindakan. Itu menjadi dasar mereka membuat keputusan ekonomi.
- Ketika harga turun, itu memberi insentif kepada konsumen untuk meningkatkan permintaan. Sebaliknya, itu memberi sinyal kepada produsen untuk menurunkan penawaran.
- Ketika harga naik, itu memberi insentif kepada produsen untuk menaikkan pasokan. Bagi konsumen, itu menjadi sinyal untuk menurunkan permintaan.
- Fungsi sinyal dan insentif penting agar mekanisme pasar berjalan.
Mekanisme pasar adalah kecenderungan pasar untuk menuju keseimbangannya yang baru ketika terjadi disequilibrium – kuantitas yang diminta tidak sama dengan kuantitas yang ditawarkan. Itu mungkin terjadi di atas atau di bawah titik ekuilibrium.
- Itu bekerja jika tidak ada intervensi eksternal. Penawaran dan permintaan akan berubah sampai konsumen dan produsen menyepakati harga dan kuantitas.

Disekuilibrium pasar
Ekses penawaran (excess supply) terjadi ketika harga di atas ekuilibrium. Kuantitas yang ditawarkan (Qs1) melebihi kuantitas yang diminta (Qd1). Disebut juga dengan surplus.
- Harga cenderung tertekan turun karena lebih banyak barang yang ditawarkan daripada yang diminta.
- Itu menjadi insentif bagi konsumen untuk menaikkan permintaan. Di sisi lain, itu menjadi sinyal bagi produsen untuk menurunkan pasokan.
- Kenaikan permintaan dan penurunan penawaran terus berlangsung sampai ekuilibrium yang baru tercapai.

Ekses permintaan (excess demand) terjadi ketika harga di bawah ekuilibrium. Pasar menghadapi kekurangan karena kuantitas yang diminta (Qd1) melebihi yang dipasok (Qs1). Disebut juga dengan kekurangan (shortage).
- Harga cenderung tertekan naik.
- Itu memberi sinyal bagi konsumen untuk menurunkan permintaan. Di sisi lain, itu memberi insentif kepada produsen untuk menaikkan output.
- Penurunan permintaan dan kenaikan penawaran terus berlangsung sampai pasar mencapai ekuilibrium yang baru.
Surplus ekonomi
Surplus ekonomi mewakili kesejahteraan ekonomi yang diperoleh konsumen dan produsen ketika bertransaksi di pasar secara sukarela. Disebut juga dengan total surplus, atau total kesejahteraan.
- Itu sama dengan surplus konsumen plus surplus produsen.
- Jika kurva penawaran lebih curam, lebih banyak surplus ditangkap oleh produsen.
- Jika kurva permintaan lebih curam, lebih banyak surplus yang ditangkap oleh konsumen.
- Itu maksimal jika pasar berada pada ekuilibrium pasar kompetitif.
- Jika ada intervensi, pasar dapat berada pada disequilibrium, mengurangi kesejahteraan ekonomi.

Surplus konsumen adalah selisih antara harga pasar dengan harga reservasi konsumen, harga tertinggi yang bersedia dan mampu mereka bayar untuk mendapatkan barang.
- Itu mewakili kesejahteraan total yang diperoleh konsumen.
- Mereka membayar kurang dari yang bersedia dan mampu mereka bayar.
Surplus produsen mewakili selisih antara harga pasar dengan harga reservasi produsen, harga terendah yang bersedia mereka terima untuk memasok produk.
- Itu mewakili kesejahteraan total yang diperoleh produsen.
- Mereka memperoleh manfaat dengan memasok barang ke pasar karena mendapatkan harga lebih tinggi dari yang bersedia mereka terima.

Efisiensi alokatif (allocative efficiency) terjadi ketika harga sama dengan biaya marginal (P=MC). Itu tercapai di ekuilibrium pasar kompetitif, di mana surplus ekonomi adalah maksimum.
- Alokasi sumber daya memberikan manfaat maksimal kepada konsumen dan produsen.
- Kesejahteraan total dimaksimalkan.
- Tidak ada kombinasi harga dan kuantitas lain yang dapat mencapai total surplus yang lebih besar.
Kerugian bobot mati (deadweight loss) terjadi ketika harga pasar tidak berada pada harga ekuilibrium pasar kompetitif. Itu mewakili hilangnya kesejahteraan ekonomi – surplus produsen atau surplus konsumen berkurang.
- Kerugian bobot mati muncul karena kegagalan pasar, misalnya, karena kontrol harga atau pajak oleh pemerintah.
- Kesejahteraan ekonomi benar-benar hilang – tidak dialihkan ke produsen, konsumen atau ke pemerintah (sebagai pajak, misalnya).
- Pasar tidak mengalokasikan sumber daya pada penggunaannya terbaiknya.
Lelang
Pasar lelang (auction market) adalah tempat di mana produk ditawarkan ke publik melalui proses penawaran formal dan kompetitif. Itu adalah salah satu cara untuk menemukan harga ekuilibrium. Ada beberapa jenis lelang.
Common-value auction adalah lelang di mana barang tersebut memiliki nilai yang sama untuk semua penawar. Tapi, mereka tidak mengetahui nilai itu secara tepat. Masing-masing dari mereka memperkirakan nilainya dan itu bervariasi. Nilai diketahui setelah lelang diselesaikan dan harga diungkapkan.
Private-value auction adalah sebuah lelang di mana nilai aktual barang adalah subjektif. Itu tergantung pada masing-masing peserta lelang. Lelang lukisan adalah contoh bagus. Berapa nilai aktual sebuah lukisan, itu tergantung pada seberapa besar mereka menilai itu. Tidak ada yang benar atau salah karena lukisan tidak memiliki harga pasti.
Ascending price auction adalah lelang di mana peserta mengungkapkan penawaran mereka secara terbuka. Juru lelang memulai penawaran pada harga tertentu. Kemudian, jika ada yang menawar lebih tinggi, harga dinaikan. Itu terus dilakukan sampai tidak ada lagi yang menawar lebih tinggi. Pemenang adalah yang mengajukan penawaran tertinggi dan membayar sebesar itu.
Lelang penawaran tertutup (sealed-bid auction) adalah lelang di mana semua penawaran dilakukan secara bersamaan dalam amplop tertutup. Juru lelang kemudian membuka amplop tersebut dan mengumumkan pemenang. Berapa harga yang dibayar, itu ada dua jenis: first price sealed bid auction dan second price sealed bid auction (atau Vickrey auction).
- Di bawah first price sealed bid auction, pemenang adalah penawar tertinggi dan membayar sebesar yang dia tawar. Itu dapat memunculkan kutukan pemenang (winner’s curse), di mana pemenang membayar lebih tinggi daripada nilai aktual barang yang dilelang.
- Di bawah second price sealed bid auction, pemenang adalah penawar tertinggi tapi membayar sebesar harga penawaran tertinggi kedua. Jadi, itu bukan harga yang dia tawar.
Descending price (atau Dutch auction) adalah sebuah lelang di mana juru lelang memulai dengan harga tinggi, biasanya untuk barang yang dijual per unit. Penawar yang menang dapat membeli unit sebanyak yang dia inginkan pada harga tersebut. Jika masih tersedia unit, juru lelang kemudian menurunkan harga. Itu terus dilakukan sampai semua barang terjual.
Elastisitas
Elastisitas adalah ukuran untuk menunjukkan seberapa responsif suatu variabel terhadap perubahan variabel determinannya, misalnya permintaan terhadap sebuah produk dengan perubahan harganya. Perhitungannya relatif mudah. Bagi persentase perubahan variabel utama dengan persentase perubahan variabel penentunya.
Mikroekonomi biasanya membahas beberapa jenis berikut:
- Elastisitas harga sendiri dari permintaan (own-price elasticity of demand)
- Elastisitas harga silang dari permintaan (cross-price elasticity of demand)
- Elastisitas pendapatan dari permintaan (income elasticity of demand)
- Elastisitas harga dari penawaran (price elasticity of supply)

Elastisitas harga sendiri dari permintaan (own-price elasticity of demand atau PED) menggunakan variabel kuantitas yang diminta untuk sebuah barang dan harganya. Hitung persentase perubahan kuantitas yang diminta. Bagi itu dengan persentase perubahan harganya. Abaikan tanda negatifnya (lihat hukum permintaan).
- Permintaan inelastis sempurna atau perfectly inelastic demand (PED = 0). Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta.
- Permintaan inelastis atau inelastic demand (0 < PED < 1). Jika harga berubah 5%, kuantitas yang diminta berubah kurang dari 5% tapi diatas 0%.
- Permintaan elastis uniter atau unit elastic demand (PED = 1). Jika harga berubah 5%, kuantitas yang diminta berubah 5%.
- Permintaan elastis atau elastic demand (1 < PED < ∞). Jika harga berubah 5%, kuantitas yang diminta berubah lebih dari 5%.
- Permintaan elastis sempurna atau perfectly elastic demand (PED = ∞). Perubahan jumlah yang diminta tidak terbatas bahkan jika persentase perubahan harga adalah nol.
Elastisitas harga silang dari permintaan (cross-price elasticity of demand atau XED) mengukur seberapa sensitif permintaan barang X terhadap perubahan harga barang terkait (barang Y). Bagi persentase perubahan kuantitas permintaan barang X dengan persentase perubahan harga barang Y.
- Barang substitusi (XED > 0). Jika harga barang Y naik, permintaan barang X naik. Mereka saling menggantikan satu sama lain seperti Coca cola and Pepsi.
- Barang pelengkap (XED < 0). Jika harga barang Y naik, permintaan barang X turun. Mereka dikonsumsi bersamaan dengan barang lain, seperti kartrid tinta dengan printer.
Elastisitas pendapatan dari permintaan (income elasticity of demand atau YED) menunjukkan seberapa responsif permintaan suatu barang jika pendapatan konsumen berubah. Bagi persentase perubahan permintaan dengan persentase perubahan pendapatan.
- Barang mewah (YED > 1). Mereka adalah elastis pendapatan. Permintaan mereka sensitif terhadap perubahan pendapatan konsumen. Jika pendapatan naik 5%, permintaan meningkat lebih dari 5%.
- Barang kebutuhan atau necessities (0 < YED < 1). Mereka inelastis pendapatan. Permintaan mereka kurang responsif terhadap perubahan pendapatan konsumen. Jika pendapatan naik 5%, permintaan meningkat kurang dari 1%.
- Barang inferior (YED < 0). Peningkatan pendapatan menyebabkan permintaan mereka turun.
- Barang mewah + Barang kebutuhan = Barang normal. Permintaan mereka meningkat ketika pendapatan meningkat. Sebaliknya, pendapatan yang lebih rendah menurunkan permintaan.
Elastisitas harga penawaran (price elasticity of supply atau PES) mengukur seberapa sensitif kuantitas yang ditawarkan untuk sebuah barang jika harganya berubah. Bagi persentase perubahan kuantitas yang ditawarkan dengan persentase perubahan harganya.
- Penawaran inelastis sempurna atau perfectly inelastic supply (PES = 0). Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang ditawarkan.
- Penawaran inelastis atau inelastic supply (0 < PES < 1). Jika harga berubah 5%, kuantitas yang ditawarkan berubah kurang dari 5% tapi tidak sampai 0%.
- Penawaran elastis uniter atau unit elastic supply (PES = 1). Jika harga berubah 5%, kuantitas yang ditawarkan berubah 5%.
- Penawaran elastis atau elastic supply (1 < PES < ∞). Jika harga berubah 5%, kuantitas yang ditawarkan berubah lebih dari 5%.
- Penawaran elastis sempurna atau perfectly elastic supply (PES = ∞). Setiap perubahan harga akan menyebabkan jumlah yang ditawarkan adalah tidak terhingga, bahkan jika itu nol.
Menghitung elastisitas

Elastisitas titik (point elasticity) dihitung menggunakan satu titik sebagai pembagi. Di bawah metode ini, nilai elastisitas akan berbeda ketika anda menggunakan titik yang berbeda untuk kurva permintaan yang sama. Seharusnya, keduanya adalah sama.
Elastisitas busur (arc elasticity) mengatasi kelemahan pada elastisitas titik. Itu menggunakan titik tengah sebagai pembagi. Selain mengatasi inkonsistensi dalam elastisitas titik, metode ini juga berguna ketika tidak ada fungsi umum untuk mendefinisikan hubungan antara dua variabel.
Intervensi pemerintah
Intervensi pemerintah (government intervention) merujuk pada tindakan disengaja oleh pemerintah untuk mempengaruhi pasar. Itu mungkin menghambat pasar berfungsi secara bebas dan menyebabkan inefisiensi dalam mengalokasikan sumber daya, mengarah pada kegagalan pemerintah (government failure). Pajak dan kontrol harga adalah contohnya.
- Kebijakan tidak memberikan hasil yang lebih baik atau memperbaiki kondisi. Bahkan, lebih buruk lagi, itu mungkin menimbulkan kegagalan baru. Beberapa alasannya termasuk korupsi politik, perburuan rente, masalah principal-agent, dan efek kepentingan khusus.
Kontrol harga

Kontrol harga (price control) adalah intervensi pemerintah dengan menetapkan harga legal untuk barang dan jasa. Itu bertujuan untuk melindungi salah satu pelaku ekonomi, konsumen atau produsen. Harga ekuilibrium dianggap terlalu tinggi atau terlalu rendah, sehingga merugikan salah satunya. Dua jenis kontrol harga adalah price ceiling dan price floor.
Plafon harga (price ceiling) adalah harga maksimum yang diizinkan untuk dibebankan pada barang atau jasa. Pemerintah menganggap harga pasar untuk suatu barang atau jasa terlalu tinggi. Sehingga, pemerintah mengenakannya dan menetapkannya di bawah ekuilibrium pasar. Produsen tidak boleh menjual pada harga yang lebih tinggi dari itu.
Kontrol sewa (rent control) adalah contohnya. Tuan tanah tidak boleh meminta pembayaran di atas sewa yang ditentukan pemerintah. Itu bertujuan untuk menjaga keterjangkauan.
Tapi, itu menghasilkan kegagalan pasar karena pasar berada pada disequilibrium. Kuantitas yang diminta melebihi kuantitas yang ditawarkan, Sehingga, pasar menghadapi kekurangan.
Situasi semacam itu kemungkinan memunculkan pasar gelap. Produsen akan secara diam-diam menawarkan barang ke mereka yang bersedia membayar harga yang lebih tinggi.

Harga dasar (price floor) adalah harga minimum yang legal untuk menjual barang atau jasa. Pemerintah menganggap harga pasar terlalu rendah. Sehingga, pemerintah mengenakan price floor dan menetapkannya di atas harga ekuilibrium pasar kompetitif. Itu bertujuan untuk melindungi pemasok dari harga yang terlalu rendah.
Karena harga di atas ekuilibrium, pasar menghadapi lebih banyak barang dan jasa dipasok daripada yang diminta. Itu mengarah pada ekses pasokan.
Upah minimum adalah contohnya. Di pasar tenaga kerja, pasokan datang dari rumah tangga. Sedangkan, permintaan datang dari perusahaan. Karena menganggap itu terlalu tinggi daripada yang seharusnya, perusahaan kemungkinan enggan untuk merekrut lebih banyak pekerja.
Pajak
Pajak adalah pungutan pemerintah kepada sektor swasta. Itu bisa dipungut secara langsung ke wajib pajak atau secara tidak langsung.
- Pajak langsung (direct tax) dipungut atas pendapatan atau keuntungan wajib pajak. Contohnya adalah pajak penghasilan, pajak capital gain, dan pajak perusahaan.
- Pajak tidak langsung (indirect tax) dikenakan pada barang dan jasa. Contohnya adalah pajak penjualan atau pajak pertambahan nilai.
Bagaimana pajak tidak langsung dipungut? Itu ada dua cara:
- Pajak spesifik (specific tax) dipungut sebagai jumlah uang tetap per unit. Misalnya, pajak sebuah produk adalah Rp10 per ton.
- Pajak ad valorem (ad valorem tax) dipungut sebagai persentase dari harga barang, misalnya, sebesar 10% dari harga.
Apa dampak pajak bagi produsen dan konsumen?
Beban pajak (tax burden) merujuk pada hilangnya total kesejahteraan masyarakat karena perpajakan. Itu juga diartikan sebagai jumlah pajak yang dibayar oleh wajib pajak.
Insiden pajak (tax incidence) adalah tentang bagaimana beban pajak ditanggung dan dibagi di antara konsumen dan produsen.
- Konsumen menanggung sebagian besar beban pajak jika penawaran lebih elastis daripada permintaan.
- Produsen menanggung sebagian besar beban pajak jika permintaan lebih elastis daripada penawaran
Subsidi
Subsidi adalah pembayaran kepada produsen per unit output. Itu bertujuan untuk mendorong lebih banyak produksi, menurunkan harga jual atau membuat produsen lebih kompetitif, misalnya, di pasar internasional.
- Penawaran pasar meningkat.
- Sekarang, produsen memproduksi lebih banyak pada harga yang lebih rendah untuk setiap kuantitas.
- Kurva penawaran bergeser ke kanan.
Subsidi mungkin memperbaiki kegagalan pasar, terutama yang disebabkan oleh konsumsi yang kurang. Tapi, itu juga membawa biaya peluang yang sangat tinggi. Misalnya, pemerintah menghabiskan banyak uang untuk subsidi di sebuah pasar, yang mana sebenarnya, dapat dialokasikan untuk pengeluaran lainya yang lebih vital.
Kegagalan pasar
Kegagalan pasar (market failure) terjadi ketika pasar tidak mengalokasikan sumber daya secara efisien. Pasar tidak berada pada ekuilibrium pasar persaingan sempurna. Itu mengarah pada overalokasi atau underalokasi sumber daya. Barang yang diproduksi atau dikonsumsi terlalu banyak atau tidak cukup.
Penyebabnya:
- Intervensi pemerintah seperti melalui kontrol harga dan pajak
- Eksternalitas akibat dari aktivitas konsumsi dan produksi
- Ketidakcukupan produksi barang publik
- Informasi asimetris karena salah satu pihak lebih tahu dari yang lain
- Penyalahgunaan kekuatan monopoli di bawah pasar persaingan tidak sempurna
Eksternalitas

Eksternalitas (externalities) adalah efek samping atau akibat dari suatu kegiatan ekonomi ditanggung oleh pihak ketiga, bukan pihak yang berpartisipasi secara langsung. Itu mungkin positif dan menghasilkan manfaat, atau negatif dan menghasilkan biaya.
Manfaat dan biaya semacam itu idealnya diperhitungkan dalam mengambil keputusan ekonomi. Tapi, seringkali itu tidak dilakukan. Akibatnya, itu mengarah pada kegagalan pasar dan marginal social benefit tidak sama dengan marginal social cost.
- Marginal external benefit (MEB) – Manfaat tambahan kepada pihak ketiga ketika satu unit output lagi dikonsumsi atau diproduksi. Itu mewakili manfaat dari eksternalitas positif, seperti konsumsi pendidikan ataupun inovasi teknologi dalam produksi.
- Marginal private benefit (MPB) – Manfaat tambahan yang diperoleh oleh individu ketika mengkonsumsi satu unit lagi. Itu adalah istilah lain untuk manfaat marginal (jika tidak ada eksternalitas).
- Marginal external cost (MEC) – Biaya tambahan yang dibebankan kepada pihak ketiga ketika satu barang lagi dikonsumsi atau diproduksi. Itu adalah biaya eksternalitas negatif seperti konsumsi bahan bakar oleh konsumen atau produksi limbah oleh perusahaan.
- Marginal private cost (MPC) – Biaya tambahan yang dikeluarkan oleh bisnis ketika memproduksi satu unit output lagi. Itu adalah istilah lain untuk biaya marginal (jika tidak ada eksternalitas).
- Marginal social benefit – Marginal private benefit plus marginal external benefit (MPB + MEB).
- Marginal social cost – Marginal private cost plus marginal external cost (MPC + MEC).
Eksternalitas negatif menimbulkan biaya kepada pihak ketiga tanpa adanya kompensasi yang dibayarkan. Itu mengarah ke situasi di mana marginal sosial cost lebih besar daripada marginal private cost.
Contoh:
- Demerit goods – Barang yang konsumsinya menciptakan biaya eksternal. Mereka dianggap tidak diinginkan masyarakat dan diproduksi berlebihan oleh pasar. Rokok, alkohol, dan obat-obatan terlarang adalah contohnya.
- Gas rumah kaca – Merugikan masyarakat secara luas karena menimbulkan polusi. Dampaknya mungkin tidak hanya dirasakan di sebuah negara, tetapi juga secara global melalui efek pemanasan global.
Perpajakan, peraturan pemerintah, dan tradable emissions permits adalah diantara cara untuk mengurangi masalah akibat eksternalitas negatif.
- Tradable emissions permits adalah lisensi untuk menentukan tingkat maksimum emisi yang dihasilkan oleh perusahaan. Jika mereka menekan tingkat polutan lebih rendah daripada tingkat yang ditetapkan oleh izinnya, mereka dapat menjual izin tambahannya di pasar. Sebaliknya, jika mereka perlu mengeluarkan lebih banyak polutan daripada tingkat yang ditentukan, mereka dapat membeli lebih banyak izin di pasar.
Eksternalitas positif menghasilkan manfaat kepada pihak ketiga tanpa harus membayarnya. Itu mengakibatkan marginal social benefit melebihi marginal private benefit.
Contoh:
- Merit goods – Barang yang konsumsinya berdampak positif dan diinginkan oleh masyarakat tetapi tidak disediakan oleh pasar bebas. Contohnya adalah pendidikan dasar dan perawatan kesehatan dasar.
- Inovasi teknologi – Perusahaan pengembangnya memperoleh manfaat. Tidak hanya itu, itu juga dinikmati oleh perusahaan lain atau masyarakat secara keseluruhan.
Pemerintah berusaha mendorong eksternalitas positif dengan beberapa cara, termasuk subsidi, undang-undang atau iklan untuk mempengaruhi perilaku. Itu mungkin juga melalui pengadaan langsung barang dan jasa seperti dalam pembangunan infrastruktur.
Coase theorem menyatakan, beberapa eksternalitas dapat diselesaikan melalui negosiasi antara pihak-pihak yang terkena dampak tanpa campur tangan pemerintah. Itu adalah mungkin, asalkan biaya transaksi cukup rendah. Selain itu, hak kepemilikan juga harus terdefinisi dengan baik dan pasar beroperasi di bawah persaingan sempurna.
Ketidakcukupan barang public
Barang terbagi menjadi empat kategori berdasarkan dua karakteristik berikut:
- Rivalry – konsumsi oleh satu orang mengurangi ketersediaannya bagi pihak lain.
- Excludability -kemampuan penjual atau pemasok barang untuk mencegah non-pembayar dari mendapatkan barang.
Excludable | Non-excludable | |
Rivalrous | Private goods | Common goods |
Non-rivalrous | Club goods | Public goods |
- Private goods – rivalrous & excludable. Konsumsi mereka oleh satu orang mengurangi ketersediaan bagi yang lain. Produsen juga dapat mengenakan harga, sehingga mereka dapat mengecualikan non-pembayar. Barang sehari-hari anda seperti pakaian, sepatu, tas, smartphone adalah contohnya.
- Club goods – excludable & non-rivalrous. Meski digunakan oleh satu orang, itu tidak mengurangi ketersediaan bagi orang lain. Tapi, untuk memperoleh barang tersebut, tidak semua orang dapat melakukannya. Produsen dapat mengecualikan non-pembayar dengan menetapkan harga. Contoh bagus adalah bioskop, di mana anda membayar untuk menikmatinya dan tidak dapat mencegah orang lain untuk manfaat yang sama.
- Common goods – rivalrous & non-excludable. Konsumsi satu orang mengurangi ketersediaan mereka bagi yang lain. Tapi, produsen tidak dapat mencegah non-pembayar dari mengkonsumsinya. Kayu di hutan, ikan di laut dan mineral logam adalah contohnya – mereka juga disebut dengan common access resources.
- Barang publik (public goods) adalah barang dengan karakteristik non-rivalry dan non-excludability. Konsumsi oleh satu orang tidak mengurangi ketersediaan mereka bagi yang lain. Dan pemasok tidak dapat mengecualikan siapa pun dari mendapatkan barang dan jasa, baik pembayar ataupun non pembayar. Contohnya adalah lampu penerangan jalan, pertahanan nasional, mercusuar dan pengadilan.
Pengendara gratis (free rider) adalah mereka yang mengambil manfaat dari barang publik tapi tidak membayarnya. Misalnya, semua orang mendapat perlindungan dari polisi, terlepas mereka membayar pajak atau tidak.
- Masalah pengendara bebas menyebabkan perusahaan swasta tidak bersedia menyediakan barang publik – tidak menguntungkan.
- Pemerintah dapat menyelesaikan hal ini dengan menyediakan barang publik sendiri menggunakan pajak.
Common-access resources
Common-access resources contoh common goods. Mereka tidak dikuasai oleh siapapun, tidak memiliki harga, dan tersedia bagi siapa saja untuk digunakan.
Ambil contoh kayu di hutan. Karena gratis, semua orang dapat menebangnya. Jika beberapa orang menebang, pasokannya berkurang bagi yang lain. Dan jika semua orang melakukannya, deforestasi berlangsung secara cepat dan memunculkan apa yang kita sebut sebagai tragedy of the commons.
Beberapa cara untuk mengatasi hal tersebut, misalnya melalui legislasi, cap and trade schemes, pajak karbon, dan pendanaan untuk teknologi ramah lingkungan.
- Cap and trade scheme menetapkan batas untuk jumlah polutan yang dapat dikeluarkan secara legal oleh sebuah perusahaan dan mengizinkannya untuk memperdagangkannya di pasar terbuka. Perusahaan menjual (menukar) pengurangan emisinya ke perusahaan lain yang emisinya melebihi batas yang diizinkan.
- Pajak karbon dipungut atas produk berbasis karbon seperti minyak, gas alam, dan batu bara, yang mana berkontribusi pada emisi gas rumah kaca. Pajak diharapkan mengurangi permintaan terhadap mereka.
Informasi asimetris
Informasi asimetris (asymmetric information) terjadi ketika satu pihak memiliki informasi yang lebih baik dari yang lain dalam sebuah transaksi. Mereka yang memiliki lebih banyak akses ke informasi mencoba memaksimalkan keuntungan mereka sendiri.
Misalnya, penjual mungkin memiliki lebih banyak informasi tentang produk mereka daripada pembeli. Mereka kemudian menetapkan harga lebih tinggi dari harga pasar yang wajar, merugikan konsumen.
Dalam kasus lain, kurator (pembeli) tahu lebih banyak tentang nilai barang antik itu daripada pemiliknya. Dia mencoba menawar dengan harga yang lebih rendah dari yang seharusnya. Pemiliknya, karena tidak mengetahui nilai sebenarnya dari barang tersebut, menerima begitu saja.
Asimetri informasi dapat menyebabkan kegagalan pasar. Harga tidak mencerminkan harga ekuilibrium.
Penyalahgunaan kekuatan monopoli
Kekuatan monopoli (monopoly power) merujuk pada kemampuan perusahaan untuk menaikkan harga di atas biaya marginal. Dengan kata lain, perusahaan dapat menetapkan harga yang lebih tinggi daripada harga ekuilibrium persaingan sempurna. Kita dapat mengukurnya dengan indeks Lerner.
Di bawah persaingan sempurna, perusahaan tidak memiliki kekuatan monopoli. Itu hanya ada di persaingan tidak sempurna, di mana perusahaan dapat melakukannya melalui diferensiasi atau mendominasi pasar.
Solusi: Pemerintah dapat mencegah penyalahgunaan kekuatan monopoli dengan beberapa cara seperti undang-undang anti-monopoli (antitrust laws) dan liberalisasi perdagangan dan investasi. Keduanya penting untuk mempromosikan lebih banyak persaingan, mengurangi kekuatan monopoli sebuah perusahaan.
Cara lainnya adalah melalui nasionalisasi (kebalikan dari privatisasi). Pemerintah membeli perusahaan dan menjadikannya di bawah kendali. Sekarang, pemerintah memutuskan berapa harga jual produk. Cara ini umum untuk industri-industri strategis.
Struktur pasar
Struktur pasar adalah pengaturan dan hubungan antara elemen di dalam sebuah pasar. Itu memiliki dampak pada persaingan dan profitabilitas. Itu mempengaruhi apakah perusahaan dapat mempertahankan laba ekonomi jangka panjang atau tidak.
Empat struktur pasar yang dibahas adalah persaingan sempurna, persaingan monopolistik, oligopoli, dan monopoli. Tiga yang terakhir kita sebut dengan persaingan tidak sempurna. Masing-masing melayani banyak konsumen. Tapi, mereka berbeda dalam:
- Jumlah produsen dan ukuran mereka
- Hambatan masuk dan keluar pasar
- Kekuatan penetapan harga (pricing power)
- Karakteristik produk yang ditawarkan
- Dasar persaingan
- Ketersediaan substitusi
Berikut beberapa istilah yang mungkin akan anda jumpai ketika belajar tentang struktur pasar:
Hambatan masuk (barriers to entry) adalah setiap penghalang bagi pemain baru untuk memasuki pasar. Masuknya perusahaan baru meningkatkan pasokan pasar, menurunkan harga jual pasar, dan menurunkan profitabilitas.
- Strategic barriers dibangun oleh pemain lama, misalnya melalui predatory pricing.
- Structural barriers adalah karena sifat bisnis industri seperti skala ekonomi yang signifikan.
Hambatan untuk keluar (barriers to exit) juga mempengaruhi profitabilitas pasar. Jika hambatan keluar tinggi, itu menyebabkan perusahaan yang kurang efisien bertahan di pasar. Tekanan terhadap profitabilitas juga semakin tinggi jika hambatan masuk rendah karena pasokan pasar sulit untuk berkurang.
Pricing power mengacu pada kemampuan perusahaan untuk menaikkan harga tanpa mengurangi permintaan produk mereka. Semakin besar kekuatan harga yang sebuah perusahaan miliki, semakin mudah untuk menaikkan harga.
Produk terdiferensiasi (differentiated products) melayani kebutuhan yang sama tapi dengan cara yang berbeda. Beberapa mungkin relatif mirip satu sama lain, sehingga bertindak sebagai pengganti dekat (close substitutes).
- Produk homogen (homogeneous products) dianggap identik oleh konsumen. Mereka distandarisasi dan bertindak sebagai pengganti yang sempurna satu sama lain di bawah persaingan sempurna.
Persaingan non-harga (non-price competition) adalah ketika perusahaan mengungguli satu sama lain melalui variabel non-harga, seperti fitur, kualitas, citra, garansi, layanan pelanggan maupun iklan. Branding juga penting untuk membangun citra merek produk dan membuat konsumen lebih mudah untuk mengidentifikasi produk, membuat permintaan lebih inelastis terhadap harga.
- Persaingan harga (price competition) adalah jika perusahaan berusaha untuk mengalahkan pesaing dengan menawarkan harga yang lebih rendah. Itu bisa mengarah pada perang harga.
Kelebihan kapasitas (excess capacity) terjadi ketika permintaan kurang cukup untuk membuat kapasitas produksi beroperasi secara optimal. Itu membuat fasilitas produksi menganggur ketika permintaan rendah.
Persaingan sempurna
Persaingan sempurna atau pasar kompetitif adalah struktur pasar teoritis di mana perusahaan bertindak sebagai pengambil harga (price taker).
- Banyak perusahaan beroperasi di pasar. Mereka memiliki ukuran yang mirip dan relatif kecil dibandingkan dengan ukuran pasar.
- Setiap perusahaan menawarkan produk yang identik untuk dijual. Mereka adalah produk homogen dan saling mensubstitusi secara sempurna.
- Hambatan masuk dan hambatan keluar adalah minimal. Perusahaan mudah keluar dan masuk dalam menanggapi profitabilitas pasar.
- Perusahaan tidak memiliki kekuatan penetapan harga. Mereka hanya sebagai price taker, mengambil harga pasar sebagai harga jual mereka.
- Ada informasi sempurna di pasar. Produsen dan konsumen memiliki akses penuh dan setara terhadap informasi pasar seperti tentang harga, kualitas produk, manfaat, permintaan pasar, atau penawaran.
- Tidak ada persaingan non-harga. Konsumen membeli hanya karena alasan harga, tidak ada alasan lain karena produk homogen.
Maksimalisasi laba. Dalam jangka pendek, perusahaan dalam pasar persaingan sempurna dapat memperoleh laba ekonomi, laba normal atau rugi ekonomi, tergantung pada posisi kurva permintaan relatif terhadap biaya rata-rata.
- Laba ekonomi: jika harga lebih tinggi daripada biaya rata-rata (P > AVC)
- Laba normal: jika harga sama dengan biaya rata-rata (P = AVC)
- Rugi ekonomi: jika harga kurang dari biaya rata-rata (P < AVC)
Tapi, dalam jangka panjang, perusahaan hanya akan memperoleh laba normal.
- Ketika perusahaan memperoleh laba ekonomi, itu menarik pemain baru masuk, meningkatkan penawaran dan menurunkan harga. Keuntungan turun.
- Sebaliknya, jika rugi, beberapa perusahaan akan meninggalkan pasar. Itu mengurangi pasokan dan menaikkan harga. Harga naik sampai keuntungan normal diperoleh oleh semua perusahaan yang tersisa.
Shutdown point adalah titik kritis di mana perusahaan memutuskan untuk memilih menutup bisnisnya atau tidak.
- Dalam jangka pendek, itu adalah titik di mana pendapatan rata-rata sama dengan biaya variabel rata-rata (AR = AVC). Di bawah persaingan sempurna, harga sama dengan pendapatan rata-rata (P = AR). Jadi, jika harga di bawah biaya variabel rata-rata, perusahaan tutup.
- Dalam jangka panjang, itu adalah ketika harga sama dengan biaya rata-rata jangka panjang (P = LRAC). Ketika harga lebih rendah, perusahaan tutup dan keluar dari pasar.
Efisiensi mengukur seberapa baik kita menggunakan sumber daya pada potensi maksimalnya. Efisiensi alokatif dan efisiensi produktif tercapai di bawah persaingan sempurna.
- Efisiensi alokatif – perusahaan berproduksi pada titik dimana pendapatan rata-rata (harga) sama dengan biaya marginal (P = MC).
- Efisiensi produktif – perusahaan menghasilkan produk dengan biaya unit serendah mungkin, yakni di titik minimum biaya total rata-rata (minimum ATC).
Monopoly
Di pasar monopoli, perusahaan memiliki kekuatan pasar yang absolut atas harga, kuantitas dan kualitas output.
- Hanya ada perusahaan tunggal (pemonopoli) di pasar. Sehingga, output dan harga jual perusahaan mewakili output dan harga pasar.
- Hambatan masuk pasar signifikan. Pemonopoli tidak menghadapi ancaman pesaing baru.
- Produk sangat terdiferensiasi dan tidak memiliki substitusi yang dekat. Konsumen sulit untuk menemukan produk alternatif, terpaksa membeli produk perusahan.
- Perusahaan memiliki kekuatan penetapan harga signifikan. Selain sebagai pemasok tunggal, pemonopoli juga tidak menghadapi ancaman pendatang baru dan substitusi.
- Perusahaan adalah price maker dan dapat menentukan harga dengan sendirinya.
Berbagai faktor memunculkan monopoli, termasuk kontrol atas sumber produksi penting, otorisasi pemerintah (seperti monopoli alami), paten atau hak cipta, dan efek jaringan.
Maksimalisasi laba. Itu tercapai pada ketika perusahaan berproduksi pada biaya marginal sama dengan pendapatan marginal (MC = MR). Pemonopoli dapat menghasilkan keuntungan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang karena perusahaan baru tidak dapat memasuki pasar. Jika mengejar keuntungan maksimum, tidak ada efisiensi alokatif maupun produktif.
Monopoli alami
Di beberapa industri, seperti listrik dan telekomunikasi, monopoli menjadi pilihan yang layak. Industri-industri tersebut memiliki struktur biaya tetap yang signifikan. Untuk alasan ini, mereka membutuhkan skala ekonomi yang signifikan untuk menurunkan biaya rata-rata, dan oleh karena itu, harga.
Industri semacam itu layak hanya dengan sedikit, bahkan satu pemain. Dengan begitu, produsen dapat mencapai skala ekonomi yang lebih signifikan untuk menurunkan biaya rata-rata dan harga jual. Untuk mengurangi penyalahgunaan kekuatan monopoli, mereka biasanya di bawah kepemilikan atau diatur ketat oleh pemerintah.
X-inefficiency
X-inefficiency terjadi ketika perusahaan tidak memiliki insentif untuk mengendalikan biaya produksi. Kurangnya persaingan di pasar monopoli membuat perusahaan tidak memiliki insentif untuk menurunkan biaya dan untuk berinovasi. Akhirnya, mereka tidak efisien dalam mengalokasikan sumber daya.
Diskriminasi harga
Diskriminasi harga adalah praktik penetapan harga di mana perusahaan membebankan harga yang berbeda kepada konsumen yang berbeda untuk barang yang sama.
- Diskriminasi harga tingkat pertama (first-degree price discrimination) – Menetapkan harga sesuai dengan harga reservasi masing-masing konsumen, harga maksimum yang bersedia dibayar. Disebut juga dengan diskriminasi harga sempurna (perfect price discrimination).
- Diskriminasi harga derajat dua (second-degree price discrimination) – Mendiskriminasi harga berdasarkan kuantitas yang dibeli.
- Diskriminasi harga derajat ketiga (third-degree price discrimination) – Mendiskriminasi harga berdasarkan variabel non-harga dan non-volume seperti pendidikan atau pekerjaan.
Persaingan monopolistik
Pasar ini mirip dengan persaingan sempurna. Itu terdiri dari banyak perusahaan dan ukuran bisnis mereka relatif mirip. Hanya saja, perusahaan memiliki beberapa kekuatan pasar.
- Banyak perusahaan beroperasi di pasar dengan ukuran yang relatif seragam. Mereka tidak bisa mempengaruhi pasar melalui volume produksi.
- Produk yang ditawarkan oleh setiap perusahaan serupa, tapi tidak identik. Mereka bertindak sebagai pengganti dekat satu sama lain.
- Perusahaan bersaing melalui strategi non-harga. Mereka mendiferensiasi produk melalui aspek seperti iklan.
- Hambatan masuk dan keluar pasar rendah. Sehingga, harga dapat berubah seiring dengan keluar masuknya pemain dalam menanggapi profitabilitas pasar.
- Perusahaan memiliki beberapa tingkat kekuatan penetapan harga. Mereka dapat menjual produk di atas biaya marginal.
Maksimalisasi keuntungan. Perusahaan beroperasi pada biaya marginal sama dengan pendapatan marginal. Perusahaan mungkin memperoleh laba ekonomi dalam jangka pendek. Tapi, karena hambatan masuk rendah, itu hanya akan sebesar laba normal dalam jangka panjang karena perusahaan baru masuk ke pasar dan menurunkan harga.
Efisiensi alokatif dan produktif tidak tercapai di bawah pasar persaingan monopolistik, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Oligopoli
Oligopoli adalah struktur pasar dengan beberapa pemain dengan sejumlah kecil perusahaan mendominasi pasar.
- Ada sedikit perusahaan dengan ukuran yang bervariasi.
- Perusahaan menawarkan produk terdiferensiasi atau homogen (seperti di pasar minyak bumi), yang mana bertindak sebagai substitusi dekat.
- Ada hambatan masuk dan keluar yang tinggi.
- Perusahaan menikmati kekuatan penetapan harga yang substansial.
- Persaingan umumnya berbasiskan strategi non-harga seperti kualitas, fitur, dan pemasaran. Persaingan harga dianggap jarang terjadi, meski itu mungkin, terutama ketika mereka menawarkan produk yang homogen.
Ada beberapa model untuk menjelaskan strategi penetapan harga dan bagaimana perusahaan bersaing di pasar oligopoli.
Kinked demand curve adalah sebuah kurva dengan dua kemiringan. Pemain merespons secara asimetris. Jika sebuah perusahaan menurunkan harga, pesaing akan mengikuti. Namun, jika menaikkan harga, pesaing tidak akan mengikuti. Disebut juga dengan pricing interdependence model.
Cournot model mengasumsikan perusahaan memproduksi barang yang homogen. Setiap perusahaan memperlakukan output pesaingnya sebagai tetap. Dengan kata lain, mereka mengasumsikan pesaing tidak merubah output saat ini. Dan semua perusahaan memutuskan secara bersamaan tentang berapa banyak yang akan diproduksi.
- Dalam model duopoli, ketika perusahaan beroperasi pada tingkat produksi yang memaksimalkan keuntungannya, kuantitas dan harga equilibrium terletak di antara pasar monopoli dan persaingan sempurna.
Nash equilibrium adalah hasil game theory ketika setiap pemain memainkan strategi dominan mereka pada waktu yang sama. Mereka tidak memiliki alasan untuk mengubah perilaku dan memilih tindakan memaksimalkan hadiah dengan mempertimbangkan tindakan pemain lain. Namun, mereka mengabaikan efek tindakan mereka terhadap hadiah pemain lain.
- Game theory menyangkut pengambilan keputusan yang optimal ketika semua pemain dianggap rasional. Masing-masing bertindak secara strategis dengan mengantisipasi kemungkinan tindakan dan reaksi para pesaingnya.
Bertrand model menjelaskan masing-masing perusahaan bersaing dalam harga alih-alih kuantitas. Mereka memproduksi barang yang homogen. Sehingga, biaya peralihan rendah. Tidak ada alasan bagi konsumen untuk lebih menyukai satu produk diatas yang lain kecuali alasan harga.
- Ekuilibrium tercapai ketika perusahaan menetapkan harga sebesar biaya unitnya. Ketika sebuah perusahaan menetapkan harga lebih tinggi, konsumen akan beralih ke pesaing lainnya.
Stackelberg model mengasumsikan perusahaan mengambil keputusan secara berurutan. Satu perusahaan menetapkan outputnya. Kemudian perusahaan lain mengikutinya. Disebut juga dengan dominant firm model.
Kolusi
Perilaku strategis (strategic behavior) adalah tindakan perusahaan memaksimalkan kepentingan ekonomi sendiri dengan memperhitungkan reaksi yang diharapkan dari pesaing. Perusahaan mungkin juga mencoba mengambil tindakan untuk mempengaruhi perilaku masa depan perusahaan lain.
Kolusi terjadi jika dua atau lebih perusahaan bertindak bersama-sama untuk mengurangi persaingan di pasar.
- Kolusi diam-diam (tacit collusion) – perusahaan mengkoordinasikan harga dengan melihat satu sama lain tanpa melibatkan kesepakatan formal, misalnya melalui price leadership.
- Kolusi formal (formal collusion) – perusahaan menyepakati harga dengan membuat kesepakatan formal, biasanya ditandatangani secara rahasia tanpa secara terbuka ke publik.
Kartel adalah kasus khusus kolusi formal, di mana perusahaan berkoordinasi secara eksplisit untuk mempengaruhi harga pasar. Itu dikomunikasikan secara terbuka ke publik. Organization of the petroleum exporting countries (OPEC) adalah contoh bagus.
Mengidentifikasi struktur pasar
Rasio konsentrasi mengukur kekuatan pasar oleh beberapa pemain, misalnya, empat pemain terbesar. Itu dihitung dengan menjumlahkan pangsa pasar mereka.
Indeks Herfindahl‐Hirschman menambahkan kuadrat dari masing-masing pangsa pasar perusahaan. Itu berkisar antara 0 (persaingan sempurna) hingga 10.000 (monopoli).
