Pemasaran presisi (precision marketing) adalah teknik pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan hasil pemasaran dengan mendiferensiasi dan mendefinisikannya secara tepat. Ini berkembang seiring dengan pengembangan segmentasi pasar, kemajuan teknologi dan reaksi pelanggan terhadap menjamurnya pemasaran massal.
Pemasaran presisi mirip dengan pemasaran target, terutama, ketika menargetkan calon pelanggan dengan presisi. Pemasaran presisi diarahkan pada pelanggan yang ada untuk mendorong loyalitas merek dan memacu perilaku pembelian. Untuk melakukannya, pemasar lebih banyak bergantung pada pembuatan penawaran tipuan yang akan menarik bagi pelanggan yang sudah ada, daripada pada pembuatan iklan persuasif.
Agar tepat, pemasar sangat bergantung pada segmentasi pasar. Ini memungkinkan mereka untuk memecah pasar menjadi blok pelanggan yang lebih kecil dan lebih spesifik dengan kebutuhan unik. Misalnya, pria dewasa yang belum menikah berusia di antara 30-35 tahun dengan pendapatan lebih dari 500 juta satu tahun.
Dari hasil segmentasi, kemudian pemasar memeriksa data tentang perilaku pelanggan dan data terkait lainnnya. Tujuannya adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang siapa pelanggan mereka dan apa yang mereka inginkan.
Dengan menggunakan informasi tersebut, perusahaan membuat program loyalitas untuk menarik pelanggan yang ada. Mereka mungkin akan menawarkan barang dagangan gratis di awal atau memberikan perlakuan khusus dan memberikan akses ke produk eksklusif. Tujuan dari setiap penawaran adalah untuk membuat pelanggan merasa bahwa mereka bernilai dan kebutuhan mereka diakui.