Contents
Apa itu: Pembatasan perdagangan (trade restriction) merujuk pada berbagai hambatan yang membuat perdagangan barang dan jasa antar negara tidak lancar (immobile). Jika hambatan bersumber dari kebijakan pemerintah, itu kita sebut sebagai proteksi perdagangan (trade protection).
Pembatasan perdagangan mempengaruhi permintaan dan pasokan barang dan jasa di pasar internasional. Secara spesifik, proteksi perdagangan mencegah kekuatan pasar beroperasi secara bebas untuk menentukan kuantitas dan harga ekuilibrium. Sebagai hasilnya, proteksi menghasilkan alokasi sumber daya yang tidak efisien dalam lingkup global.
Pembatasan perdagangan mungkin masih ada saat ini. Tapi, itu telah jauh berkurang daripada sebelum-sebelumnya. Meningkatnya peran perusahaan multinasional dan lembaga internasional (seperti WTO) mulai mengikis hambatan tersebut.
Selain itu, pembentukan integrasi ekonomi regional di berbagai negara juga berkontribusi mengurangi hambatan perdagangan di antara negara anggota. Tidak hanya barang dan jasa, integrasi semacam itu juga memungkinkan faktor produksi (seperti modal dan tenaga kerja) mengalir bebas di antara negara anggota.
Alasan pembatasan perdagangan
Tanpa hambatan, perdagangan internasional memungkinkan alokasi sumber daya yang efisien. Barang, jasa, dan faktor produksi mengalir bebas ke berbagai negara.
Para pendukung bergarumen perdagangan bebas membawa kemakmuran masyarakat karena orang memiliki lebih banyak pilihan produk untuk memenuhi kebutuhan mereka. Pekerja juga dengan mudah berpindah ke negara yang menawarkan kesempatan yang lebih baik. Dan bagi perusahaan, pasar produk mereka menjadi lebih luas, tidak hanya domestik.
Tapi, aliran bebas barang jasa dan faktor produksi mungkin tidak cocok untuk beberapa negara. Untuk itu, mereka memberlakukan pembatasan perdagangan. Secara spesifik, sejumlah alasan mengapa sebuah negara melakukan pembatasan perdagangan adalah:
- Melindungi industri dalam negeri yang sudah mapan dari persaingan asing. Jika barang dan jasa luar negeri dengan mudah masuk ke pasar domestik, itu meningkatkan persaingan di dalam negeri.
- Melindungi industri yang baru tumbuh hingga menjadi dewasa dan kompetitif secara internasional. Beberapa negara ingin memastikan industri strategis mereka tumbuh baik. Industri semacam itu biasanya berkontribusi terhadap keamanan nasional, lapangan kerja, teknologi atau rantai nilai dengan berbagai industri lainnya.
- Melindungi lapangan kerja domestik. Impor menguntungkan produsen luar negeri karena uang mengalir dari domestik ke mereka. Selain itu, ketika impor meningkat, mereka akan menaikkan produksi. Itu menciptakan lapangan kerja di negara mereka tapi tidak di domestik.
- Untuk menghasilkan pendapatan pemerintah. Dengan memberlakukan tarif impor, pemerintah memperoleh sumber pendapatan selain dari pajak individu atau pajak bisnis.
- Pembalasan terhadap pembatasan serupa yang diberlakukan oleh mitra dagang. Negara tidak suka dengan praktik perdagangan yang tidak adil oleh negara mitra mereka, misalnya dumping. Oleh karena itu, mereka berkepentingan untuk membalas negara mitra.
Jenis pembatasan perdagangan
Pembatasan perdagangan dapat mengambil beragam bentuk, termasuk:
- Tarif impor
- Kuota impor
- Embargo
- Persyaratan lisensi
- Standarisasi
- Subsidi
Tarif impor
Tarif impor adalah pajak atas barang impor dari luar negeri. Efek dari tarif adalah menaikkan harga produk yang diimpor ketika mereka masuk ke pasar domestik.
Tarif dapat mengambil bentuk:
- Tarif ad-valorem. Nilainya didasarkan pada persentase tertentu dari harga asli produk impor. Meski persentasenya tetap, jika harga berubah, nominal tarif impor juga berubah.
- Tarif spesifik. Itu didasarkan pada nominal tetap. Contohnya adalah Rp100 per ton produk impor.
Karena harga produk impor naik, pembeli dalam negeri mungkin kurang tertarik untuk membeli mereka. Harapannya, mereka beralih ke produk domestik.
Bagi produsen domestik, tarif impor membawa manfaat bagi mereka. Itu mengurangi tekanan kompetitif terhadap mereka. Selain itu, itu juga memberi mereka kesempatan untuk menangkap penjualan yang lebih tinggi.
Selanjutnya, bagi pemerintah, tarif merupakan sumber pendapatan. Semakin tinggi tarif, semakin besar pendapatan pemerintah.
Tapi, tarif juga memunculkan masalah lain. Konsumen domestik menanggung harga yang lebih mahal. Mereka mungkin tidak mau beralih ke produk domestik karena beberapa fitur hanya dapat mereka peroleh dari produk impor.
Kuota impor
Kuota membatasi kuantitas barang impor yang masuk ke pasar domestik. Kuota mengurangi pasokan. Jika produsen domestik tidak dapat mengimbanginya dengan meningkatkan output, kuota menciptakan kekurangan (shortage atau ekses demand). Sebagai hasilnya, harga barang domestik naik.
Produsen domestik mendapatkan manfaat karena tekanan barang impor berkurang. Tapi, bagi konsumen domestik, mereka harus menanggung harga yang lebih tinggi seiring kelangkaan di pasar.
Embargo
Embargo adalah keputusan politis untuk menghentikan transaksi dengan negara tertentu, termasuk kegiatan ekspor atau impor. Embargo mungkin hanya berlaku untuk beberapa produk. Atau, itu mungkin mencakup seluruh barang dan jasa.
Embargo seringkali lebih karena alasan politis daripada ekonomi. Misalnya, Amerika Serikat melarang penjualan senjata ke Indonesia selama 1999 – 2005 karena menganggap Indonesia melakukan pelanggaran HAM dalam kasus Timor Timur.
Embargo lebih mungkin berasal dari negara dengan ekonomi kuat seperti Amerika Serikat daripada negara berkembang. Itu menjadi bentuk hukuman politik untuk mengisolasi sebuah negara.
Lisensi
Beberapa negara memberlakukan lisensi impor atau ekspor. Untuk membawa barang asing masuk ke pasar domestik, pengimpor harus mendapatkan lisensi.
Pemerintah dapat membatasi pemberian lisensi impor. Pemerintah mungkin tidak menerbitkan lisensi untuk produk tertentu dari negara tertentu untuk tujuan tertentu.
Sementara itu, lisensi ekspor mengurangi pengiriman barang ke luar negeri. Itu biasanya untuk membatasi perdagangan produk-produk tertentu atau untuk untuk menjaga harga domestik tidak naik.
Produsen mungkin lebih tertarik menjual ke luar negeri untuk mendapatkan harga yang lebih baik. Mereka kemudian meningkatkan ekspor. Peningkatan ekspor mengurangi pasokan di pasar domestik. Jika pada saat yang sama, produsen tidak mengimbanginya dengan meningkatkan produksi, itu kemungkinan mengarah pada kelangkaan, mendorong harga naik.
Standarisasi
Standarisasi dapat mengambil beragam bentuk, termasuk standar kesehatan, keamanan lingkungan maupun persyaratan konten lokal. Untuk membatasi impor, pemerintah dapat menaikkan standar sehingga mengurangi jumlah produk yang memenuhinya.
Subsidi
Subsidi bekerja secara terbalik dengan tarif impor. Alih-alih mengenakan bea masuk impor, pemerintah memberikan hibah kepada produsen dalam negeri untuk mendorong ekspor.
Subsidi dapat mengambil bentuk, termasuk pengurangan biaya produksi, akses kredit yang lebih murah atau subsidi harga barang yang diekspor.
Subsidi membuat barang domestik lebih kompetitif ketika memasuki pasar internasional. Produsen mengenakan harga yang murah untuk produk ekspor mereka.
Sumber pembayaran subsidi adalah berasal dari penerimaan pajak. Jadi, secara tidak langsung, bukan pemerintah yang membayar pajak, tetapi wajib pajak. Rumah tangga ataupun bisnis mungkin tidak menggunakan produk tersebut.
Efek negatif pembatasan perdagangan
Pembatasan perdagangan memberi manfaat kepada salah satu pihak dan memunculkan biaya bagi pihak lain. Kerugian utama dari pembatasan perdagangan adalah harga yang lebih tinggi bagi konsumen, jumlah pasokan yang lebih rendah, dan munculnya kerugian bobot mati.
Harga yang lebih tinggi
Hambatan perdagangan meningkatkan biaya dan harga jual. Misalnya, ketika tarif berlaku untuk produk konsumsi, pembeli domestik harus membayar lebih tinggi. Jika itu berlaku untuk impor bahan baku dan barang modal, biaya produksi menjadi lebih mahal. Produsen kemungkinan akan meneruskan kenaikan biaya ke harga jual produk.
Pasokan menjadi lebih terbatas
Di bawah perdagangan bebas, konsumen memiliki akses ke lebih banyak produk. Pasokan beberapa produk seperti barang-barang mewah mengandalkan pengiriman dari luar negeri karena tidak diproduksi di dalam negeri. Oleh karena itu, mereka memiliki lebih banyak pilihan, baik dalam hal harga atau kualitas.
Memberlakukan pembatasan perdagangan hanya akan menghasilkan efek sebaliknya. Itu mengurangi pilihan konsumen domestik.
Misalnya, pengenaan tarif membuat harga jual barang menjadi lebih mahal dan kurang kompetitif. Pengimpor melihat kondisi ini tidak menguntungkan, membuat mereka menjadi kurang tertarik untuk mengimpor barang.
Efek pembatasan terhadap pasokan lebih jelas kita lihat dalam kasus kuota impor. Kuota mengurangi kuantitas barang yang masuk ke pasar domestik.
Berkurangnya pasokan tidak hanya menaikkan harga, tetapi juga mengurangi pilihan bagi pembeli domestik. Beberapa produk impor mungkin memiliki fitur atau kualitas yang tidak dapat mereka temukan dari produk domestik.
Membahayakan daya saing di masa depan
Pembatasan perdagangan pada awalnya bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri. Tetapi, kadangkala, bukannya semakin kompetitif dan efisien, perlindungan semacam itu justru membuat produsen domestik malas berinovasi. Daya saing mereka tidak membaik dari waktu ke waktu. Dan, mereka menjadi sangat tergantung pada proteksi pemerintah.
Situasi semacam itu tidak mengarah pada kemakmuran dan kondisi yang lebih baik. Itu justru mengarah pada peningkatan kekuatan monopoli, lobi politik, korupsi birokrasi oleh perusahaan-perusahaan domestik.
Perusahaan domestik memiliki lebih sedikit insentif untuk berinvestasi dalam kemajuan teknologi atau riset dan pengembangan. Karena sedikit insentif untuk menyediakan produk-produk unggulan, kualitas produk di dalam perekonomian menurun dari waktu ke waktu.
Bacaan selanjutnya untuk anda
- Perdagangan Internasional: Konsep, Mengapa Penting, dan Keuntungan
- Alasan Mengapa Perdagangan Internasional Ada
- Apa Saja Manfaat Perdagangan Internasional?
- Impor: Jenis, Faktor Yang Mempengaruhi, Dampak
- Ekspor: Pentingnya, Jenis, Faktor Yang Mempengaruhi
- Neraca Perdagangan: Formula, Perhitungan, Dampak, dan Faktor Penentu
- Surplus Perdagangan: Cara Menghitung, Faktor Yang Mempengaruhi, Pro, Kontra
- Defisit Perdagangan: Rumus, Penyebab, Dampak
- Term of Trade: Definisi, Cara Menghitung, Dampak
- Sanksi Perdagangan: Definisi, Alasan, Jenis, Pro, Kontra
- Pembatasan Perdagangan: Konsep, Argumen, Jenis dan Dampak