Process mapping atau pemetaan proses adalah upaya untuk menyajikan semua proses (termasuk input, output, kendala, dan arus) dalam suatu perusahaan, biasanya disajikan ke dalam diagram alur. Suatu proses adalah serangkaian kegiatan terkoordinasi yang memenuhi persyaratan pelanggan. Ini penting, karena banyak organisasi yang mengadopsi teknik businesss process reengineering berubah dari struktur fungsional menjadi struktur horizontal. Pemetaan proses menganalisis aliran pekerjaan di seluruh fungsi dan bahkan di dalamnya.
Ada tiga fase di mana peta proses dapat bertindak menjadi fokus:
- Pengambilan proses dan pemodelan bisnis
- Proses desain ulang
- Dukungan proses
Perusahaan biasanya diorganisasikan ke dalam hierarki fungsional dan vertikal, seperti pemasaran dan keuangan, dengan tingkat hierarki yang tinggi di mana status, kekuasaan, kontrol, dan peringkat lebih penting daripada efisiensi, kerja sama, dan layanan. Peta membantu perusahaan untuk pindah ke struktur manajemen lintas fungsi.
Langkah
Ada empat langkah besar dalam pemetaan proses:
- Identifikasi proses
- Pengumpulan informasi: untuk mengidentifikasi tujuan, risiko, dan kontrol dalam prose.
- Wawancara dan pemetaan: mengumpulkan pandangan semua individu yang terlibat dalam proses, dan kemudian merancang peta proses yang sebenarnya.
- Analisis: analisis yang cermat dari peta proses untuk memastikan bahwa proses beroperasi secara efisien dan efektif.
Dua dokumen terpenting yang mendukung pemetaan proses adalah lembar kerja profil proses dan survei alur kerja. Lembar kerja profil proses melihat peristiwa pemicu, input dan output, risiko, kontrol utama dan ukuran keberhasilan lainnya. Survei alur kerja dilakukan oleh karyawan yang bekerja pada proses dan termasuk daftar rinci dari semua tugas yang dilakukan.
Pemetaan proses bisnis harus memungkinkan bisnis untuk memahami apa yang dicoba untuk dicapai dan menyoroti ide-ide yang dapat merampingkan operasi tersebut.