Pemulihan berbentuk L (L-Shaped recovery) mengacu pada siklus ekonomi di mana perekonomian jatuh tetapi tidak segera diikuti oleh pemulihan dan ekspansi. Sebaliknya, ini diikuti oleh periode datar yang panjang. Karenanya, jika kita membuat grafiknya, bentuknya seperti huruf ‘L’.
Misalnya, anggap negara A mengalami penurunan produk domestik bruto (PDB) dari USD130 miliar menjadi USD123 miliar antara tahun 2005 dan 2006. Jika PDB negara ABC tetap sebesar USD123 miliar hingga 2018, negara tersebut pemulihan berbentuk L.
Pemulihan juga bisa berbentuk V, berbentuk W dan berbentuk U. Seperti dalam pemulihan berbentuk L, nama-nama ini didasarkan pada bentuk yang terlihat pada bagan data ekonomi yang relevan.
Contoh negara dengan pemulihan berbentuk L
Negara-negara biasanya mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi setiap beberapa tahun. Ketika pertumbuhan ekonomi menurun sekitar enam bulan dan kemudian pulih, itu adalah resesi. Namun, ketika pertumbuhan ekonomi turun lebih drastis dan berlangsung selama satu tahun atau lebih, itu disebut depresi. Karena ada penurunan drastis dalam pertumbuhan ekonomi dan ekonomi tidak pulih untuk periode waktu yang signifikan, pemulihan berbentuk L sering disebut depresi.

Contoh nyata dari jenis pemulihan ini adalah yang dialami oleh ekonomi Jepang selama 1990-an dan seterusnya. Menyusul penurunan produktivitas yang tiba-tiba, ekonomi Jepang terganggu oleh produktivitas yang mandek selama beberapa tahun berturut-turut.
Menjelang tahun 1990-an, Jepang mengalami pertumbuhan ekonomi yang luar biasa. Selama masa pertumbuhan ini, nilai asset seperti real estat dan saham dengan cepat naik. Prihatin dengan valuasi properti yang berlebihan, bank sentral Jepang kemudian menaikkan suku bunga pada tahun 1989. Sebuah kehancuran pasar saham terjadi, dan pertumbuhan ekonomi tahunan melambat dari 3,89 persen menjadi 1,14 persen antara tahun 1991 hingga 2003. Selama masa itu, Jepang mengalami apa yang sekarang dikenal sebagai dekade yang hilang.