Table of Contents
Penciptaan uang (money creation) mengacu pada proses perubahan jumlah uang beredar dalam perekonomian. Prosesnya melibatkan pengganda uang (money multiplier), di mana setiap rupiah uang primer baru akan berlipat ganda.
Bagaimana cara kerja penciptaan uang
Bank sentral mewajibkan bank komersial untuk menyimpan sebagian dari simpanan nasabah sebagai cadangan. Proporsi deposito yang disimpan sebagai cadangan dikenal sebagai rasio cadangan wajib atau rasio persyaratan cadangan.
Rasio cadangan wajib = Cadangan wajib / Total simpanan
Katakanlah bank sentral menetapkan rasio persyaratan cadangan 5%. Karena ekonomi lesu, bank sentral melakukan operasi pasar terbuka dengan membeli sekuritas pemerintah. Tujuannya adalah untuk meningkatkan jumlah uang beredar untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.
Misalnya, bank sentral membeli surat berharga pemerintah Rp100 dari bank. Uang mengalir ke bank. Setelah menyisihkan Rp5 sebagai cadangan (Rp100 x 5%), bank meminjamkan sisanya, sebesar Rp95, kepada seorang debitur. Debitur menggunakan uang itu, misalnya, untuk merekrut konsultan profesional.
Dari uang yang diterima, konsultan menyetor uang sebesar Rp95 ke bank kedua. Dan, bank kemudian meminjamkan Rp90,25 kepada pelanggannya dan memegang Rp4,75 (5% x Rp95) sebagai cadangan.
Pelanggan menggunakan uang itu untuk membeli barang dari penjual. Kemudian, penjual menyetor uang tunai di bank ketiga. Bank menyisihkan Rp4,51 (5% x Rp90,25) sebagai cadangan dan membuat pinjaman untuk sisanya (Rp85,74).
Siklus berlanjut, dan uang beredar berkali-kali dalam perekonomian dengan jumlah yang semakin menipis. Pada akhirnya, jumlah total uang dalam perekonomian akan meningkat beberapa kali (20 kali). Dengan demikian, kenaikan awal dalam basis moneter dari Rp100 berlipat ganda menjadi Rp2.000.
Kelipatan itu dikenal sebagai pengganda uang dan dihitung dengan rumus berikut:
Pengganda uang = 1 / Cadangan wajib = 1/5% = 20