Deferred revenue atau pendapatan ditangguhkan adalah akun yang muncul ketika perusahaan telah menerima pembayaran tetapi barang dan jasa yang terkait dengan pembayaran belum dikirim atau dilakukan. Sinonim dengan pendapatan pendapatan diterima di muka.
Pendapatan yang ditangguhkan disajikan di [[neraca keuangan]] sebagai [[liabilitas]] sampai perusahaan mengirim barang, dan pada saat itu diubah menjadi pendapatan. Pendapatan yang ditangguhkan diakui sebagai liabilitas pada [[neraca keuangan]] perusahaan yang menerima uang muka karena berutang produk atau layanan pelanggan. Pembayaran dianggap sebagai kewajiban karena masih ada kemungkinan barang atau jasa tidak dikirimkan, atau pembeli dapat membatalkan pesanan. Dalam kedua kasus, perusahaan akan membayar pelanggan, kecuali ketentuan pembayaran lainnya secara eksplisit dinyatakan dalam kontrak yang ditandatangani. Kontrak dapat menetapkan persyaratan yang berbeda, di mana dimungkinkan bahwa tidak ada pendapatan dapat dicatat sampai semua layanan atau produk telah disampaikan.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan menerima uang muka Rp1 juta di awal tahun fiskal dari pelanggan untuk berlangganan surat kabar tahunan. Setelah menerima pembayaran, akuntan perusahaan mencatat entri debit ke akun kas dan setara kas, dan entri kredit ke pendapatan yang ditangguhkan sebesar Rp1 juta.
Ketika tahun fiskal berjalan, perusahaan mengirimkan surat kabar kepada pelanggannya dan mengakui pendapatan setiap bulan dengan mencatat entri debit ke akun pendapatan yang ditangguhkan, dan entri kredit ke akun pendapatan sebesar Rp1 juta. Pada akhir tahun fiskal, seluruh saldo pendapatan ditangguhkan sebesar Rp1 juta telah secara bertahap dibukukan sebagai pendapatan pada [[laporan laba rugi]].