Pendapatan pribadi atau penghasilan pribadi (personal income) mengacu pada penghasilan sebelum pajak yang diperoleh rumah tangga. Ini terdiri dari semua pendapatan yang diperoleh oleh rumah tangga, baik yang telah diterima atau belum diterima. Statistik ini merupakan indikator kunci yang mengambarkan kemampuan konsumen dalam melakukan pembelian.
Formula
Penghasilan pribadi berbeda dari pendapatan nasional. Pendapatan nasional mewakili semua pendapatan yang diterima oleh pemasok faktor produksi, yaitu rumah tangga, korporasi, atau pemerintah. Namun, penghasilan pribadi hanya mencakup semua pendapatan yang diterima rumah tangga. Pendapatan juga termasuk penerimaan dari pembayaran transfer seperti tunjangan pengangguran.
Dalam makroekonomi, rumus penghasilan pribadi adalah sebagai berikut:
Pendapatan pribadi = Pendapatan nasional + Pembayaran transfer ke rumah tangga – Pajak bisnis tidak langsung – Pajak penghasilan perusahaan – Laba ditahan
Harap dicatat, statistik ini tidak menunjukkan berapa banyak uang yang tersedia untuk konsumsi atau tabungan. Rumah tangga masih harus membayar pajak untuk pendapatan mereka. Jadi, untuk mendapatkan gambaran dari pendapatan yang siap dikonsumsi, kita harus menguranginya dengan penghasilan dengan pajak pribadi. Kita menyebut pendapatan setelah pajak tersebut sebagai pendapatan disposabel.
Mengapa pendapatan pribadi penting?
Penghasilan pribadi dikaitkan dengan produk domestik bruto (PDB). Statistik ini berfungsi sebagai indikator permintaan dalam perekonomian. Pendapatan yang lebih tinggi memungkinkan rumah tangga untuk mengkonsumsi lebih banyak barang dan jasa.
Peningkatan konsumsi menjadikan prospek pendapatan bisnis lebih cerah di masa depan. Ekspektasi keuntungan yang lebih baik mendorong bisnis untuk meningkatkan produksi dan menggunakan lebih banyak pekerja. Dalam situasi ini, PDB riil tumbuh dan pengangguran mulai menurun. Juga, tekanan inflasi biasanya mulai meningkat karena bisnis mulai menaikkan harga jual.
Penghasilan pribadi biasanya stagnan dan sedikit menurun selama resesi. Konsumen mengurangi permintaan barang dan jasa karena ekspektasi pendapatan suram. Bagi bisnis, ini adalah waktu bagi mereka untuk merasionalisasi produksi dan biaya.