Pendapatan riil (real income) mengacu pada pendapatan individu dalam hal daya belinya. Ini sama dengan [[pendapatan nominal]] yang disesuaikan dengan [[inflasi]]. Ini menggambarkan berapa banyak barang dan jasa yang dapat dibeli individu saat ini dibandingkan dengan periode sebelumnya dengan jumlah pendapatan yang sama. Dari konsep ini, kita juga dapat memperoleh pendapatan disposabel riil, yaitu, pendapatan riil yang tersisa setelah individu membayar pajak. Istilah ini juga dapat berlaku untuk ekonomi makro, yang mengacu pada pendapatan agregat riil (sebagaimana tercermin dalam PDB riil). Dikenal juga dengan pendapatan aktual.
Lebih dalam tentang “Pendapatan Riil”
Seringkali, pendapatan riil juga disebut upah riil, karena sebagian besar pendapatan individu berasal dari upah. Tetapi, bagi beberapa individu, ini tidak berlaku karena pendapatan non-upah (seperti pendapatan bunga, pendapatan sewa, dan keuntungan modal) merupakan bagian yang cukup besar.
Pendapatan aktual berbeda dari pendapatan nominal. Yang terakhir mengacu pada uang yang sebenarnya diterima oleh individu.
Pendapatan aktual naik ketika deflasi terjadi, atau jika pendapatan nominal naik lebih tinggi dari tingkat inflasi. Sebaliknya, jika pendapatan nominal naik lebih rendah dari tingkat inflasi, maka pendapatan aktual negatif. Misalnya, ketika pendapatan nominal meningkat 5% dan tingkat inflasi naik 2%, maka pendapatan aktual individu meningkat sekitar 3%. Sebaliknya, jika inflasi meningkat 6%, pendapatan aktual terkikis 1%.
Saat mengukur daya beli pendapatan aktual , kita dapat menggunakan Indeks Harga Konsumen (IHK). Ini karena indeks ini mengukur tren harga sekeranjang barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen.
Mengapa pendapatan riil penting?
Peningkatan pendapatan aktual menunjukkan daya beli konsumen meningkat. Dengan pendapatan nominal yang sama, mereka dapat membeli lebih banyak barang dan jasa sekarang daripada sebelumnya. Peningkatan pembelian pada akhirnya akan merangsang bisnis untuk meningkatkan produksi demi mendapatkan lebih banyak keuntungan. Bagi perekonomian, peningkatan permintaan barang dan jasa menyebabkan permintaan agregat yang lebih tinggi dan kemudian meningkatkan PDB riil.
Jika Anda menyukai kurasi kami dan mengklik untuk melanjutkan pembelian, terima kasih telah berkontribusi kepada kami. Kami dapat memperoleh komisi saat Anda membeli melalui tautan kami. Pelajari lebih lanjut ›