
Pendapatan keras (hard landing) adalah periode pertumbuhan ekonomi yang cepat dan kemudian tiba-tiba diikuti oleh pertumbuhan rendah atau bahkan masuk ke resesi. Istilah ini mengambil dari industri penerbangan di mana merujuk pada jenis pendaratan kecepatan tinggi.
Pendaratan keras biasanya terjadi ketika pemerintah mengadopsi [[kebijakan kontraktif]] untuk memperlambat laju [[inflasi]]. Ini berbeda dengan soft landing, di mana tingkat [[pertumbuhan ekonomi]] cukup lambat untuk mengendalikan inflasi tetapi tetap cukup tinggi untuk menghindari resesi.
Intervensi kebijakan moneter yang agresif untuk mengekang inflasi dapat memiliki konsekuensi negatif. Ekonomi yang mengalami pendaratan keras sering tergelincir ke periode stagnan atau bahkan [[resesi]].
Bagaimana pendaratan keras dapat terjadi dalam perekonomian?
Inflasi secara historis menyertai periode [[ekspansi ekonomi]]. Bank sentral memiliki kewajiban untuk mengendalikan inflasi melalui [[kebijakan moneter]], khususnya melalui penyesuaian suku bunga jangka pendek dan melakukan [[operasi pasar terbuka]].
Seringkali bank sentral melakukan intervensi untuk mengekang periode ekspansi yang dapat menyebabkan inflasi dalam perekonomian. Ini untuk menghindari perekonomian yang terlalu panas akibat inflasi yang melaju secara cepat.
Dalam hard landing, perekonomian bergerak tajam dari periode pertumbuhan tinggi ke pertumbuhan rendah karena perubahan kebijakan moneter. Ini dapat terjadi ketika bank sentral menaikkan suku bunga secara berlebihan selama periode ekspansi ekonomi. Konsekuensi kenaikan suku bunga memberikan tekanan pada permintaan pinjaman baru. Dengan suku bunga yang naik secara agresif, perusahaan mengalami perlambatan pertumbuhan dan [[kepercayaan konsumen]] jatuh. Karena alasan-alasan ini, ekonomi berkontraksi dalam periode waktu yang singkat dan bahkan dapat mencapai kondisi resesi setelah periode pertumbuhan yang cepat.
Pembuat kebijakan moneter umumnya mencoba untuk menghindari pendaratan keras dengan membuat penyesuaian tingkat tambahan yang cukup kecil untuk mempertahankan tingkat harga yang konsisten tanpa mengganggu pertumbuhan ekonomi. Dengan begitu, ekonomi yang panas perlahan-lahan mendingin tanpa mengorbankan pekerjaan dan perekonomian secara keseluruhan.
Advertisement