Target costing atau penentuan biaya target adalah metode penetapan biaya produk atau layanan untuk mencerminkan harga yang bersedia dibayar oleh pelanggan dan harga yang dikenakan oleh pesaing. Biaya target harus mencakup margin keuntungan yang ditentukan.
Penetapan harga ini berbeda dengan penetapan biaya aktual. Yang terakhir ini merujuk penetapan biaya yang didasarkan pada biaya bahan baku dan biaya produksi.
Metode penetapan biaya target mulai berkembang dan populer di Jepang. Ini terutama seiring dengan berkembangknya teknik manajemen produksi yang canggih seperti Kaizen, Total Quality Management, Just-in-time, Value engineering, Activity-based costing, dan Benchmarking; yang mana memungkinkan perusahaan untuk mencapai biaya target.
Tahapan penetapan biaya target
Pembuatan produk atau penyediaan layanan dibatasi dalam batas biaya total yang telah ditentukan sehingga harga yang kompetitif tercapai. Ada empat tahapan yang terlibat, yaitu:
- Mengidentifikasi harga target yang akan dibayar pelanggan untuk produk tersebut. Ini melibatkan riset pasar untuk mengidentifikasi produk dan harga pesaing.
- Mengidentifikasi biaya target dengan mengurangi margin keuntungan target dari harga jual yang ditargetkan. Margin laba target akan bervariasi antar perusahaan.
- Memperkirakan harga sebenarnya dari produk
- Jika perkiraan biaya aktual lebih besar dari biaya target, perusahaan harus mengidentifikasi cara menurunkan perkiraan biaya aktual. Rancangan produk harus diubah sehingga lebih murah untuk diproduksi. Bagian manufaktur juga dapat mencari cara untuk membuat proses produksi lebih efisien. Jika perusahaan tidak dapat menurunkan biaya aktual ke biaya target, maka produk tersebut tidak boleh diproduksi.