Dalam transaksi barter, barang dipertukarkan antara dua pihak. Tidak ada pertukaran uang tunai. Salah satu bentuk transaksi barter adalah transaksi bolak-balik, di mana suatu barang dijual oleh satu pihak dengan imbalan pembelian barang yang identik.
Dalam [[akuntansi]], permasalahan muncul, yakni apakah pendapatan harus diakui?
Berdasarkan IFRS, pendapatan dari transaksi barter dapat dilaporkan pada [[laporan laba rugi]] berdasarkan nilai wajar pendapatan dari transaksi non-barter serupa dengan pihak-pihak yang tidak terkait.
Berdasarkan GAAP, pendapatan dari transaksi barter dapat dilaporkan pada laporan laba rugi pada nilai wajar hanya jika perusahaan memiliki riwayat melakukan atau menerima pembayaran tunai untuk barang dan jasa tersebut dan karenanya, dapat menggunakan pengalaman historisnya untuk menentukan nilai wajar. Jika tidak, pendapatan harus dilaporkan pada jumlah tercatat aset yang diserahkan.