• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to footer

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Lebih Tajam

  • Manajemen
  • Ekonomi
  • Keuangan
Blog

Penjelasan sederhana perbedaan pendapatan riil dan pendapatan nominal?

Oleh Ahmad Nasrudin · Diupdate pada December 16, 2019

Penjelasan sederhana perbedaan pendapatan riil dan pendapatan nominal
Advertisement

Pendapatan nominal (nominal income) adalah penghasilan dalam bentuk uang. Kadang ini juga disebut pendapatan uang atau dalam bahasa Inggrisnya money income.

Sedangkan, pendapatan riil adalah pendapatan dalam bentuk barang, yakni seberapa banyak uang yang kita miliki dapat membeli barang. 

Contoh kasus

Misalnya, penghasilan Anda pada tahun 1990 adalah sebesar Rp2 juta dan pada tahun 2010 pendapatan Anda naik menjadi Rp4 juta. Selama periode tersebut, harga beras telah naik dari Rp2.000 per kilogram menjadi Rp10.000 per kilogram (atau naik sekitar 400%).

Dalam kasus tersebut, selama periode 1990-2010, pendapatan nominal Anda telah naik 100%, yakni dari Rp2 juta menjadi Rp4 juta. Namun, secara riil, pendapatan Anda tidak naik sebesar itu. 

Advertisement

Asumsikan, semua pendapatan tersebut Anda gunakan untuk membeli beras. Jika pada tahun 1990 kita dapat membeli sebanyak 1.000 kilogram beras (2 juta/2.000), maka pada tahun 2010 dengan uang sebesar Rp4 juta, Anda hanya dapat membeli sebanyak 400 kilogram beras (4 juta/10.000). Ini berarti, pendapatan riil Anda sebenarnya berkurang karena walau jumlah uang yang Anda miliki bertambah, uang tersebut hanya dapat membeli lebih sedikit beras. Situasi ini terjadi karena kenaikan harga (naik 400%) lebih tinggi daripada kenaikan pendapatan (100%). 

Kenaikan harga akan menjadi inflasi jika terjadi pada sejumlah besar barang dalam perekonomian. Inflasi tidak merujuk pada kenaikan satu atau dua barang saja.

Bagikan

Related

  • Tingkat Inflasi: Cara Menghitung, Jenis, Efek Kebijakan Ekonomi
  • Tingkat Inflasi Cara Menghitung, Jenis, Efek Kebijakan Ekonomi
  • Nilai Tukar Riil: Cara Menghitung, Dampak, Faktor Penentu
  • Nilai Tukar Riil Cara Menghitung, Dampak, Faktor Penentu
  • Abenomics: Konsep dan Jenis Program
  • Abenomics Konsep dan Jenis Program
  • Pajak Yang Diinduksi: Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian
  • Pajak Yang Diinduksi Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian
  • Pendapatan Disposabel: Cara Menghitung, Dampak, Faktor Penentu
  • Pendapatan Disposabel Cara Menghitung, Dampak, Faktor Penentu
  • Tiga Asumsi yang Mendasari Hukum Permintaan
  • Tiga Asumsi yang Mendasari Hukum Permintaan
Advertisement
Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya

Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

Apa itu: Utang nasional (national debt) adalah uang yang terutang oleh pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah berutang untuk menutup defisit anggaran,

Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek

Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek

Apa itu: Kebijakan fiskal diskresioner (discretionary fiscal policy) adalah kebijakan pemerintah yang disengaja untuk mempengaruhi perekonomian dengan

Pajak Yang Diinduksi Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Pajak Yang Diinduksi: Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Apa itu: Pajak yang diinduksi (induced tax) adalah tipe pajak di mana kenaikan dan penurunan tarifnya tergantung pada kemampuan wajib pajak. Sehingga,

Advertisement
Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya

Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

Apa itu: Utang nasional (national debt) adalah uang yang terutang oleh pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah berutang untuk menutup defisit anggaran,

Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek

Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek

Apa itu: Kebijakan fiskal diskresioner (discretionary fiscal policy) adalah kebijakan pemerintah yang disengaja untuk mempengaruhi perekonomian dengan

Pajak Yang Diinduksi Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Pajak Yang Diinduksi: Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Apa itu: Pajak yang diinduksi (induced tax) adalah tipe pajak di mana kenaikan dan penurunan tarifnya tergantung pada kemampuan wajib pajak. Sehingga,

Advertisement

Footer

CARI

POPULER

  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Weighted Average Cost of Capital (WACC): Formula, Cara Menghitungnya
  • Kurva Permintaan Agregat: Concept, Alasan Miring ke Bawah, dan Faktor yang Mempengaruhi
  • Permintaan Agregat: Definisi, Alasan Miring, Determinan
  • Penilaian 360 Derajat: Kelebihan dan Kelemahan

TOPIK

Analisis Keuangan Ekonomi Internasional Makroekonomi Mikroekonomi Motivasi Organisasi Bisnis Pemasaran Permintaan Produk Rasio Keuangan Sektor Ekonomi Strategi Struktur Organisasi

Copyright © 2022 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami