Idealnya, ketika produk baru muncul, konsumen akan melalui berbagai tahapan yang kita kenal dengan proses adopsi produk. Tahapan ini dimulai dari kesadaran, ketertarikan, evaluasi, mencoba dan mengadopsi atau menolak sebuah produk.
Pemasar perlu memahami faktor psikologis konsumen yang terlibat dalam setiap tahapan. Tujuannya adalah agar mereka dapat memengaruhi secara positif konsumen tersebut pada tahap yang sesuai, sehingga mendorong mereka untuk berhasil menyelesaikan proses adopsi dan membeli produk baru.
Misalnya, uji coba produk mungkin merupakan tahap penting yang harus diselesaikan sebelum mengadopsi beberapa produk baru seperti minuman ringan, mendorong pemasar untuk menawarkan sampel produk gratis di supermarket. Demikian pula, pemasar dapat memberikan kepada konsumen paket kecil produk percobaan seperti sampo atau deterjen untuk mendorong adopsi.
Namun, dalam mengadopsi produk-produk lain seperti ponsel ataupun laptop; kesadaran, minat, dan evaluasi menjadi lebih penting. Dalam hal ini, pemasar harus menekankan komunikasi pemasaran dan cara lain untuk menggerakkan konsumen dengan sukses melalui tahap-tahap proses adopsi ini.
Pemasar juga perlu memahami waktu dan upaya yang dilakukan konsumen dalam setiap tahap proses adopsi melalui riset konsumen. Sebagai contoh, fakta bahwa evaluasi dan adopsi simbolik mungkin, pada kenyataannya, tidak terjadi pada awal proses adopsi konsumen, tetapi kemudian setelah percobaan, dapat mengubah dinamika rencana komunikasi pemasaran yang ditetapkan pemasar sehubungan dengan asumsi umum tentang proses adopsi konsumen yang khas.