
Persamaan Fisher menghubungkan antara suku bunga nominal dengan suku bunga riil plus premi risiko, khususnya inflasi. Persamaan tersebut menyatakan bahwa suku bunga nominal adalah fungsi dari suku bunga riil plus inflasi.
Mengapa penting?
Persamaan Fisher menggambarkan situasi di mana investor atau pemberi pinjaman meminta kompensasi tambahan sebagai premi risiko atas hilangnya daya beli uang akibat inflasi.
Konsep ini banyak digunakan di bidang keuangan dan ekonomi dan sering digunakan dalam menghitung pengembalian investasi atau dalam memprediksi perilaku suku bunga nominal dan riil.
Selain itu, persamaan Fisher juga mengungkapkan bahwa kebijakan moneter menggerakkan inflasi dan tingkat bunga nominal bersama dalam arah yang sama. Di sisi lain, kebijakan moneter umumnya tidak mempengaruhi tingkat bunga riil.
Rumus persamaan Fisher
Secara matematis, persamaan Fisher dapat dituliskan menggunakan rumus berikut:
(1 + i) = (1 + r) (1 + π)
Dimana: i adalah suku bunga nominal, r adalah suku bunga riil dan π adalah tingkat inflasi.
Kita juga dapat menuliskan perkiraan dari formulas di atas menjadi:
Advertisement
i ≈ r + π
Misalnya, sebuah bank mengenakan bunga pinjaman sebesar 7,25% di tahun lalu. Pada tahun tersebut, tingkat inflasi berada di sekitar 2%. Bank tersebut ingin menentukan suku bunga riil yang mereka dapatkan dari pinjaman.
Untuk menghitung suku bunga riil, kita harus menggunakan memodifikasi persamaan diatas menjadi:
r = [(1 + i) /(1+π)] – 1 = [(1+7,25%)/(1+2%)]-1 = 5,1%