
Pertumbuhan ekonomi nol (zero economic growth) adalah kondisi perekonomian di mana PDB riil suatu negara tidak meningkat ataupun menurun. Meskipun ini secara teknis bukan resesi, tapi biasanya tingkat pengangguran cenderung meningkat karena lapangan pekerjaan tidak tumbuh sementara jumlah angkatan kerja terus meningkat.
Pro
Beberapa kelompok menganjurkan pertumbuhan ekonomi nol sebagai solusi untuk masalah polusi, penipisan sumber daya, dan eksternalitas negatif lainnya. Jika perekonomian dunia menjadi terlalu besar, mereka akan membuat permintaan yang terlalu besar pada sumber daya terbatas planet kita. Efek akhir dari pertumbuhan ekonomi adalah runtuhnya sistem ekologi, sosial, politik, dan ekonomi seperti yang kita kenal.
Penyebab
Kondisi ini mungkin disebabkan karena fundamental pertumbuhan output jangka panjang yang telah mencapai potensinya, merupakan hasil dari kebijakan publik suatu negara, atau mungkin disebabkan oleh resesi.
Mencapai kapasitas potensial
Banyak negara maju, meski tidak persis nol, pertumbuhan ekonomi mereka cenderung stagnan dan mendekati nol persen. Dengan modal per pekerja yang telah tinggi dibandingkan dengan negara berkembang, mereka harus menemukan sumber baru pertumbuhan.
Dalam model pertumbuhan Solow, mereka dapat tumbuh jika ada kemajuan teknologi. Lompatan teknologi mampu mendongkrak produktifitas pekerja dan perekonomian secara keseluruhan.
Sementara kebijakan fiskal dan kebijakan moneter dapat memiliki beberapa efek pada kinerja ekonomi, keduanya juga mungkin menghasilkan konsekuensi pertumbuhan ekonomi nol. Faktor-faktor lain yang dapat berkontribusi pada PDB riil yang datar atau menurun mungkin termasuk pengangguran tinggi, inflasi dan harga yang lebih tinggi, tingkat bunga yang tinggi dan ekspansi bisnis yang kecil, dan faktor lain yang akan mengurangi permintaan agregat dan penawaran agregat dalam perekonomian.