Prinsip 80/20 adalah aturan pareto yang diterima secara umum bahwa 80% output dihasilkan dari 20% dari semua penyebab untuk suatu peristiwa tertentu. Tujuan aturan 80-20 adalah untuk mengidentifikasi input yang berpotensi paling produktif dan menjadikannya prioritas. Prinsip ini digunakan untuk membantu manajer mengidentifikasi dan menentukan faktor operasi mana yang paling penting sehigga harus menerima perhatian paling banyak berdasarkan penggunaan [[sumber daya]] yang efisien. Juga dikenal sebagai prinsip Pareto.
Lebih dalam tentang “Prinsip 80/20”
Pada intinya, aturan 80-20 adalah tentang mengidentifikasi aset terbaik entitas dan menggunakannya secara efisien untuk menciptakan nilai maksimum. Misalnya, seorang siswa harus mencoba mengidentifikasi bagian mana dari buku teks yang akan membuat manfaat paling besar untuk ujian yang akan datang dan fokus pada yang pertama. Ini tidak berarti, bagaimanapun, bahwa siswa harus mengabaikan bagian lain dari buku teks.
Prinsip 80-20 umumnya diaplikasikan dalam bisnis dan ekonomi. Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin menemukan bahwa 80% dari penjualannya berasal dari 20% pelanggannya. Perusahaan dapat meningkatkan penjualannya dengan berfokus pada 20% [[pelanggan]] yang mendatangkan sebagian besar pendapatan. Selain itu, 20% dari karyawan perusahaan mungkin bertanggung jawab atas 80% dari output. Perusahaan kemudian dapat fokus untuk memberi imbalan kepada karyawan yang paling produktif.
Meski umum di dunia bisnis dan ekonomi, sebenarnya kita dapat menerapkan konsep ini untuk bidang apa pun seperti distribusi kekayaan, keuangan pribadi, dan kebiasaan belanja.