
Fixed parity exchange rate system atau sistem nilai tukar paritas tetap adalah rezim nilai tukar di mana mata uang suatu negara dipatok (pegged) ke mata uang tunggal atau ke sekeranjang mata uang mitra dagang utama. Untuk mempertahankan nilai tukar pada pita yang sempit (narrow band), otoritas moneter siap melakukan intervensi pasar, baik dengan membeli atau menjual cadangan mata uang asing.
Dalam sistem ini, independensi kebijakan moneter relatif terbatas. Meskipun demikian, bank sentral dapat bertindak sebagai pemberi pinjaman usaha terakhir (lender of last resort).
Perbedaan dengan currency board system
Dalam sistem paritas tetap, otoritas moneter dapat memilih untuk menyesuaikan atau mengabaikan paritas. Tidak ada komitmen legislatif untuk mempertahankan paritas yang ditentukan, seperti dalam currency board system (CBS).
Selain itu, tingkat cadangan devisa bersifat diskresioner dan tidak terkait dengan basis moneter domestik. Dalam arti tertentu, perubahan uang primer tidak harus diikuti oleh perubahan cadangan devisa atas dasar yang sama, seperti dalam CBS.
Kunci sukses sistem nilai tukar paritas tetap
Keberhasilan sistem ini tergantung pada kemauan negara serta kemampuannya untuk mempertahankan nilai tukar tetap. Dalam hal ini, jumlah cadangan devisa menjadi kunci. Tingkat cadangan devisa tertentu diperlukan untuk menjaga kredibilitas. Semakin besar cadangan devisa, semakin kredibel otoritas moneter dalam menjaga nilai tukarnya. Salah satu contohnya adalah China.
Namun, ketika tidak kredibel, mata uang rentan terhadap serangan spekulatif dan devaluasi. Dan, serangan spekulatif dapat berakibat buruk bagi stabilitas perekonomian.