Sistem persediaan just-in-time adalah sebuah metodologi yang ditujukan untuk meminimalisir biaya penyimpanan persediaan. Secara sederhana, ini dilakukan dengan menjadwalkan komponen untuk tiba tepat pada waktunya untuk memasuki proses produksi atau ketika stok habis.
Penerapan sistem just-in-time meningkatkan efisiensi fungsi manajemen material. Input dan komponen dijadwalkan untuk tiba di pabrik manufaktur tepat pada waktunya, yang mana kemudian memasuki proses produksi. Sistem juga memastikan bahwa barang jadi cepat tiba di toko eceran dan hanya ketika stok hampir habis.
Umumnya, sistem diintegrasikan dengan komputer yang mengkoordinasikan pengiriman bahan baku atau komponen dari pemasok dengan jadwal produksi serta pengiriman barang jadi ke pelanggan.
Kelebihan
Penghematan biaya utama berasal dari peningkatan perputaran persediaan. Tingkat perputaran persediaan yang tinggi pada akhirnya mengurangi biaya operasi, seperti biaya pergudangan dan penyimpanan.
Kebutuhan modal kerja berkurang karena ada sedikit persediaan di gudang, sehingga kebutuhan modal tetap untuk membiayai ruang penyimpanan menjadi lebih rendah.
Kelemahan
Kelemahan sistem just-in-time adalah mereka meninggalkan perusahaan tanpa persediaan penyangga. Padahal, meskipun persediaan penyangga mahal untuk disimpan, mereka dapat membantu perusahaan mempersiapkan kekurangan pada input yang diakibatkan oleh gangguan di antara pemasok. Persediaan penyangga juga membantu perusahaan dalam dapat menanggapi permintaan yang seringkali fluktuatif.