
Skala disekonomi eksternal (external diseconomies of scale) adalah kebalikan dari skala ekonomi eksternal, di mana perusahaan mengalami peningkatan biaya rata-rata karena faktor eksternal. Peningkatan itu tidak hanya terjadi di perusahaan tertentu tetapi juga perusahaan lain di industri yang sama.
Dalam industri dengan biaya yang meningkat (increasing-cost industry), perusahaan menanggung biaya produk rata-rata yang meningkat ketika output industri meningkat. Karena berasal dari luar, manajemen tidak memiliki kendali atas faktor-faktor tersebut. Mereka tidak dapat menghindari peningkatan biaya.
Sumber skala disekonomi eksternal
Ketika industri berkembang, berbagai faktor menaikkan biaya. Kenaikan biaya tidak hanya terjadi pada satu atau dua perusahaan, semua perusahaan. Hasilnya, skala disekonomi eksternal terjadi.
Ketika output industri tumbuh, permintaan akan faktor-faktor produksi meningkat. Peningkatan permintaan mengarah pada kenaikan harga input, menyebabkan biaya produksi lebih mahal. Misalnya, ketika tanah menjadi langka, itu membuat harga sewa merangka naik.
Jaringan transportasi yang buruk ditambah meningkatnya aktivitas bisnis menyebabkan kemacetan dan memperlambat arus logistik. Ini juga menimbulkan biaya untuk semua perusahaan. Misalnya, peningkatan penerbangan dan jumlah maskapai menyebabkan kemacetan di bandara. Itu menghasilkan waktu tunggu yang lebih lama. Akibatnya, biaya bandara untuk semua maskapai mengalami peningkatan.
Pendidikan berkualitas rendah menghasilkan biaya yang lebih tinggi karena tenaga kerja yang berkualitas menjadi langka dan mahal. Di sisi lain, merekrut pekerja dengan pendidikan rendah hanya menghasilkan produktivitas yang rendah.
Seiring pertumbuhan industri, ini juga memunculkan eksternalitas negatif seperti polusi dan kebisingan. Ini meningkatkan biaya sosial dan memberi insentif kepada pemerintah untuk menguranginya, misalnya, melalui pajak atau peraturan, yang mengakibatkan konsekuensi yang mahal bagi semua perusahaan dalam industri ini.
Advertisement