• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to footer

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Lebih Tajam

  • Manajemen
  • Ekonomi
  • Keuangan
Keuangan

Stock split

Oleh Ahmad Nasrudin · Diupdate pada February 1, 2020

Stock split
Advertisement

Pemecahan saham atau stock split berarti membagi jumlah saham menjadi lebih banyak saham dengan nilai nominal yang lebih rendah. Perusahaan melakukan ini untuk membuat harga saham lebih terjangkau. Hasil split 2-untuk-1 berarti menggandakan jumlah saham yang beredar dan harga saham turun setengahnya. Nilai perusahaan tidak terpengaruh.

Konsekuensi stock split

Seperti dividen saham, stock split menghasilkan peningkatan jumlah saham yang beredar. Hasil lainnya adalah penurunan harga saham.

Dalam pemecahan 2-untuk-1, setiap pemegang saham akan menerima satu saham tambahan untuk setiap saham yang dimiliki sebelumnya. Setelah pemecahan, pemegang saham yang memiliki 1.000 saham akan menjadi 2.000 saham.

Demikian juga, setelah stock split 3-untuk-2, pemegang saham akan melihat peningkatan kepemilikan saham mereka dari 1.000 saham menjadi 1.500 saham.

Advertisement

Asumsikan harga saham perusahaan adalah Rp200. Total nilai nominal kepemilikan pemegang saham adalah Rp200.000 (Rp200 x 1.000). Setelah pemecahan 2-untuk-1, pemegang saham akan memiliki 2.000 saham dengan nilai nominal Rp100. Total nilai nominal tetap sebanyak Rp200.000.

Perusahaan memilih untuk memecah saham mereka menjadi lebih banyak sehingga harga perdagangan saham jatuh ke kisaran yang dianggap nyaman oleh sebagian besar investor. Karena harga per saham lebih rendah, itu merangsang pembelian investor. Dengan begitu, likuiditas saham meningkat.

Bahkan jika investor tidak menghasilkan banyak uang segera seperti melalui dividen, investor mendapatkan lebih banyak capital gain ketika harga saham naik di masa depan. Katakanlah, dari kasus sebelumnya, harga saham naik dari Rp100 menjadi Rp150 sejalan dengan kinerja profitabilitas positif perusahaan. Karena setelah pembagian 2-untuk-1 investor memegang 2.000 saham, total nilai nominal naik dari Rp200.000 (Rp100 x 2.000) menjadi Rp300.000 (Rp150 x 2.000).

Bagikan

Related

  • Dividen Saham: Definisi dan Penjelasan Singkat
  • Dividen Saham Definisi dan Penjelasan Singkat
  • Saham: Jenis, Risiko Dan Keuntungannya
  • Saham Jenis, Risiko Dan Keuntungannya
  • Skema Kepemilikan Saham: Pentingnya, Kelebihan dan Kekurangan
  • Skema Kepemilikan Saham Pentingnya, Kelebihan dan Kekurangan
  • Cara menghitung Nilai Buku Per Saham
  • Cara menghitung Nilai Buku Per Saham
  • Apa dampak stock split dengan jumlah saham yang beredar?
  • Apa dampak stock split dengan jumlah saham yang beredar
  • Rasio Valuasi: Formula Dan Interpretasinya
  • Rasio Valuasi Formula Dan Interpretasinya
Advertisement
Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya

Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

Apa itu: Utang nasional (national debt) adalah uang yang terutang oleh pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah berutang untuk menutup defisit anggaran,

Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek

Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek

Apa itu: Kebijakan fiskal diskresioner (discretionary fiscal policy) adalah kebijakan pemerintah yang disengaja untuk mempengaruhi perekonomian dengan

Pajak Yang Diinduksi Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Pajak Yang Diinduksi: Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Apa itu: Pajak yang diinduksi (induced tax) adalah tipe pajak di mana kenaikan dan penurunan tarifnya tergantung pada kemampuan wajib pajak. Sehingga,

Advertisement
Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya

Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

Apa itu: Utang nasional (national debt) adalah uang yang terutang oleh pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah berutang untuk menutup defisit anggaran,

Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek

Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek

Apa itu: Kebijakan fiskal diskresioner (discretionary fiscal policy) adalah kebijakan pemerintah yang disengaja untuk mempengaruhi perekonomian dengan

Pajak Yang Diinduksi Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Pajak Yang Diinduksi: Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Apa itu: Pajak yang diinduksi (induced tax) adalah tipe pajak di mana kenaikan dan penurunan tarifnya tergantung pada kemampuan wajib pajak. Sehingga,

Advertisement

Footer

CARI

POPULER

  • Weighted Average Cost of Capital (WACC): Formula, Cara Menghitungnya
  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Pergeseran Kurva Kemungkinan Produksi, Apa Saja Faktornya?
  • Altman Z-Score: Konsep, Model, Rumus, Kritik
  • Hambatan Masuk: Jenis, dan Dampaknya pada Persaingan

TOPIK

Analisis Keuangan Ekonomi Internasional Makroekonomi Mikroekonomi Motivasi Organisasi Bisnis Pemasaran Permintaan Produk Rasio Keuangan Sektor Ekonomi Strategi Struktur Organisasi

Copyright © 2022 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami