
Dalam pemasaran, repositioning strategy atau strategi pemosisian ulang adalah mengubah persepsi konsumen tentang suatu produk, merek atau perusahaan sehubungan dengan posisi awalnya dan posisi pesaingnya. Langkah reposisi dapat dilakukan misalnya dengan mengubah desain produk, pengemasan, harga, citra merek, nama merek, saluran distribusi, atau secara umum, elemen bauran pemasaran.
Reposisi, yaitu mengubah posisi produk yang ada, dilakukan sebagai tanggapan atas kegagalan posisi awal atau sebagai reaksi terhadap perubahan peta persaingan di pasar. Misalnya, ketika perusahaan ingin memasuki pasar internasional dan menjadi merek global, mereka harus mengubah posisi mereka saat ini.
Implementasi strategi reposisi
Untuk menjalankan reposisi, perusahaan harus memilih beragam alternatif strategi. Masing-masing pilihan memiliki implikasi pada fokus utama kampanye perusahaan. Diantara pilihan untuk melakukan reposisi adalah:
- Memperkuat identitas
- Meningkatkan tanggung jawab sosial
- Meningkatkan keterlibatan konsumen
#1 Memperkuat Identitas
Aspek terpenting membangun bisnis adalah adalah memberikan identitas pada perusahaan melalui merek. Merek direpresentasikan bersama-sama melalui logo, slogan, skema warna, materi pemasaran, dan lain sebagainya.
Perusahaan harus menyatukan segala sesuatu yang membentuk identitas perusahaan. Identitas terpadu akan dapat dengan lebih mudah dipahami konsumen.
#2 Meningkatkan tanggung jawab sosial
Dunia mulai berharap bisnis bertanggung jawab secara sosial dan merangkul semangat memberi, tidak hanya mengeksploitasi lingkungan. Tanggung jawab sosial adalah kewajiban perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk memanfaatkan strategi ini, perusahaan dapat memasukkan kemitraannya dengan badan amal atau berbagai berbagai kebijakan tanggung jawab sosialnya dalam kampanye iklannya.
#3 Meningkatkan keterlibatan konsumen
Orang ingin terlibat dengan merek. Mereka ingin merasa seperti milik mereka. Untuk mewujudkan ini, bisnis harus bekerja untuk menyesuaikan produk agar sesuai dengan kebutuhan konsumen.