• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to footer

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Lebih Tajam

  • Manajemen
  • Ekonomi
  • Keuangan
Manajemen

Tingkat Pengabaian

Oleh Ahmad Nasrudin · Diupdate pada July 1, 2019

Tingkat Pengabaian
Advertisement

Tingkat pengabaian (abandonment rate) adalah jumlah keranjang belanja yang ditinggalkan vs. jumlah transaksi yang diselesaikan. Indikator ini sering digunakan dalam industri  ritel online ([[eComerce]]).

Lebih dalam tentang ‘Tingkat Pengabaian”

Istilah pengabaian (abandonment) digunakan secara spesifik untuk mengukur efektivitas penjualan dan perilaku belanja online, yakni tingkat pengabaian (abandonment rate). Ketika berbelanja, konsumen seringkali memasukkan beberapa item dalam keranjang belanja di sebuah situs belanja online. Namun, seringkali konsumen tidak membeli semua produk yang mereka masukkan ke dalam kerangka belanja.

Sebagai contoh, peritel online melaporkan bahwa ada sebanyak 100.000 pelanggan yang memasukkan barang ke dalam keranjang belanja mereka. Namun, dari keseluruhan hanya 10.000 yang benar-benar membeli. Dengan demikian, ada sekitar 90.000 konsumen yang berinisiasi untuk membeli namun tidak direalisasikan. Dari sini, kita dapat menghitung rasio pengabaian dengan membagi jumlah konsumen yang tidak membeli terhadap total pelanggan yang mengisi keranjang belanja = 90.000/100.000 = tingkat pengabaian 90%.

Mengapa penting?

Tingkat pengabaian adalah metrik penting dalam pemasaran online. Statistik ini menjadi salah satu indikator yang membantu pemasar untuk memahami perilaku pengguna di situs belanja online. Statistik ini menginformasikan peritel mengenai kebiasaan pelanggan mereka dan dapat menjadi prediktor tingkat [[kepuasan pelanggan]].

Advertisement

Rasio yang tinggi dapat mengindikasikan alokasi sumber daya yang kurang. Ini juga dapat mengindikasikan perusahaan memiliki penawaran yang buruk. Ini juga dapat mengakibatkan hilangnya peluang penjualan dan meningkatkan jumlah pelanggan yang tidak puas. Semakin tinggi rasio ini maka semakin kecil pula omzet yang dapat mereka peroleh dan semakin besar kemungkinan pelanggan tidak puas/cocok.

Berbagai alasan yang dapat menjelaskan mengapa pengabaian tinggi. Peritel mungkin memiliki harga yang lebih tinggi daripada para pesaingnya. Alasan lainnya termasuk proses checkout yang rumit, proses registrasi yang berbelit, opsi pembayaran terbatas, dan harga yang kurang transparan.

Bagikan

Related

  • Tingkat Inflasi: Cara Menghitung, Jenis, Efek Kebijakan Ekonomi
  • Tingkat Inflasi Cara Menghitung, Jenis, Efek Kebijakan Ekonomi
  • Business-to-Consumer: Definisi, Jenis Model Bisnis
  • Business-to-Consumer Definisi, Jenis Model Bisnis
  • Pajak: Jenis dan Dampaknya Terhadap Perekonomian
  • Pajak Jenis dan Dampaknya Terhadap Perekonomian
  • Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek
  • Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek
  • Anggaran Pemerintah: Komponen, Jenis dan Kebijakan Fiskal
  • Anggaran Pemerintah Komponen, Jenis dan Kebijakan Fiskal
  • Penelitian Primer: Metode, Keunggulan dan Kelemahan
  • Penelitian Primer Metode, Keunggulan dan Kelemahan
Advertisement
Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya

Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

Apa itu: Utang nasional (national debt) adalah uang yang terutang oleh pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah berutang untuk menutup defisit anggaran,

Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek

Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek

Apa itu: Kebijakan fiskal diskresioner (discretionary fiscal policy) adalah kebijakan pemerintah yang disengaja untuk mempengaruhi perekonomian dengan

Pajak Yang Diinduksi Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Pajak Yang Diinduksi: Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Apa itu: Pajak yang diinduksi (induced tax) adalah tipe pajak di mana kenaikan dan penurunan tarifnya tergantung pada kemampuan wajib pajak. Sehingga,

Advertisement
Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya

Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

Apa itu: Utang nasional (national debt) adalah uang yang terutang oleh pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah berutang untuk menutup defisit anggaran,

Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek

Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek

Apa itu: Kebijakan fiskal diskresioner (discretionary fiscal policy) adalah kebijakan pemerintah yang disengaja untuk mempengaruhi perekonomian dengan

Pajak Yang Diinduksi Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Pajak Yang Diinduksi: Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Apa itu: Pajak yang diinduksi (induced tax) adalah tipe pajak di mana kenaikan dan penurunan tarifnya tergantung pada kemampuan wajib pajak. Sehingga,

Advertisement

Footer

CARI

POPULER

  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Weighted Average Cost of Capital (WACC): Formula, Cara Menghitungnya
  • Kurva Permintaan Agregat: Concept, Alasan Miring ke Bawah, dan Faktor yang Mempengaruhi
  • Permintaan Agregat: Definisi, Alasan Miring, Determinan
  • Penilaian 360 Derajat: Kelebihan dan Kelemahan

TOPIK

Analisis Keuangan Ekonomi Internasional Makroekonomi Mikroekonomi Motivasi Organisasi Bisnis Pemasaran Permintaan Produk Rasio Keuangan Sektor Ekonomi Strategi Struktur Organisasi

Copyright © 2022 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami