Tingkat pengabaian (abandonment rate) adalah jumlah keranjang belanja yang ditinggalkan vs. jumlah transaksi yang diselesaikan. Indikator ini sering digunakan dalam industri ritel online ([[eComerce]]).
Lebih dalam tentang ‘Tingkat Pengabaian”
Istilah pengabaian (abandonment) digunakan secara spesifik untuk mengukur efektivitas penjualan dan perilaku belanja online, yakni tingkat pengabaian (abandonment rate). Ketika berbelanja, konsumen seringkali memasukkan beberapa item dalam keranjang belanja di sebuah situs belanja online. Namun, seringkali konsumen tidak membeli semua produk yang mereka masukkan ke dalam kerangka belanja.
Sebagai contoh, peritel online melaporkan bahwa ada sebanyak 100.000 pelanggan yang memasukkan barang ke dalam keranjang belanja mereka. Namun, dari keseluruhan hanya 10.000 yang benar-benar membeli. Dengan demikian, ada sekitar 90.000 konsumen yang berinisiasi untuk membeli namun tidak direalisasikan. Dari sini, kita dapat menghitung rasio pengabaian dengan membagi jumlah konsumen yang tidak membeli terhadap total pelanggan yang mengisi keranjang belanja = 90.000/100.000 = tingkat pengabaian 90%.
Mengapa penting?
Tingkat pengabaian adalah metrik penting dalam pemasaran online. Statistik ini menjadi salah satu indikator yang membantu pemasar untuk memahami perilaku pengguna di situs belanja online. Statistik ini menginformasikan peritel mengenai kebiasaan pelanggan mereka dan dapat menjadi prediktor tingkat [[kepuasan pelanggan]].
Rasio yang tinggi dapat mengindikasikan alokasi sumber daya yang kurang. Ini juga dapat mengindikasikan perusahaan memiliki penawaran yang buruk. Ini juga dapat mengakibatkan hilangnya peluang penjualan dan meningkatkan jumlah pelanggan yang tidak puas. Semakin tinggi rasio ini maka semakin kecil pula omzet yang dapat mereka peroleh dan semakin besar kemungkinan pelanggan tidak puas/cocok.
Berbagai alasan yang dapat menjelaskan mengapa pengabaian tinggi. Peritel mungkin memiliki harga yang lebih tinggi daripada para pesaingnya. Alasan lainnya termasuk proses checkout yang rumit, proses registrasi yang berbelit, opsi pembayaran terbatas, dan harga yang kurang transparan.