Turnaround strategy adalah strategi untuk membalikkan penurunan profitabilitas kembali menuju pemulihan dan mencapai masa depan yang berkelanjutan. Perusahaan dalam krisis membutuhkan tindakan drastis dan restrukturisasi untuk menghasilkan perubahan haluan. Tindakan tersebut dapat berupa:
- Downsizing
- Melepaskan beberapa anak usaha atau unit bisnis non-inti
- Perubahan manajerial dengan mengganti tim manajemen puncak yang lebih kompeten
- Bersama tim manajemen baru merancang strategi baru untuk meningkatkan kinerja operasi bisnis secara lebih agresif, termasuk dalam hal efisiensi, kualitas, inovasi, dan responsifitas pelanggan
Kapan turnaround strategy dijalankan
Perputaran ini mirip dengan proses restrukturisasi di mana entitas mengubah periode rugi menjadi untung dan sukses sambil menstabilkan masa depannya. Indikator-indikator berikut ini mengharuskan perusahaan untuk mengadopsi strategi ini untuk bertahan hidup. Ini adalah:
- Kerugian terus menerus
- Arus kas negatif yang secara terus menerus
- Pangsa pasar menurun
- Produk dan layanan yang tidak kompetitif
- Manajemen yang buruk
- Strategi perusahaan salah
Kebutuhan akan strategi turnaround juga dapat muncul karena adanya tekanan lingkungan eksternal seperti perubahan dalam selera dan preferensi konsumen, perubahan dalam kebijakan pemerintah, permintaan jenuh untuk produk, ancaman dari produk pengganti, dan lain sebagainya.