Uang nyata (real money) adalah jenis uang yang dikeluarkan oleh bank sentral sebagai instrumen pembayaran yang sah di suatu negara, termasuk uang kertas dan koin.
Istilah ini juga mengacu pada uang dalam hal daya belinya atas barang dan jasa. Daya beli uang berkurang ketika harga naik. Kita membutuhkan lebih banyak uang untuk membeli produk yang sama dengan jumlah yang sama. Kondisi sebaliknya berlaku ketika harga jatuh.
Secara agregat, kenaikan harga barang dan jasa mengacu pada inflasi.
Karena itu, inflasi menyebabkan nilai riil uang berfluktuasi. Inflasi naik dan turun, tergantung pada keadaan ekonomi.
Selama ekspansi ekonomi, inflasi meningkat. Karena daya beli uang turun, pekerja meminta upah nominal yang lebih tinggi. Demikian juga, bank membebankan premi bunga yang lebih tinggi untuk mengimbangi risiko inflasi.
Perbedaan uang nominal dan uang riil
Uang nominal mengacu pada nilai aktual yang dimiliki uang. Jumlahnya dinyatakan dalam uang kertas, itulah nilai nominalnya. Di Indonesia, ada berbagai denominasi, Rp1.000, Rp5.000, Rp10.000 dan Rp50.0000 dan Rp100.000.
Karena tidak dalam hal daya belinya, uang nominal tidak terpengaruh oleh inflasi dan dengan demikian mempertahankan nilainya seiring waktu.