Dalam akuntansi, kerangka kerja understandability bermakna mudah dipahami dalam arti bahwa informasi keuangan harus disiapkan sedemikian rupa sehingga dapat dimengerti oleh pengguna yang memiliki pengetahuan yang wajar tentang kegiatan bisnis dan ekonomi, dan yang bersedia mempelajari informasi tersebut dengan tekun.
Penyajian informasi yang jelas dan singkat meningkatkan pemahaman pengguna laporan keuangan. Selain itu, laporan keuangan harus disajikan secara lengkap tanpa melewatkan informasi penting apa pun. Namun, terkadang, beberapa fenomena ekonomi yang kompleks tidak dapat disajikan dalam bentuk yang mudah dimengerti. Walaupun demikian, informasi yang kompleks dan berguna tersebut tidak boleh dikecualikan hanya karena sulit dipahami. Untuk memahaminya, pengguna mungkin perlu untuk mencari bantuan demi memahami informasi tentang fenomena ekonomi yang kompleks tersebut.
Laporan keuangan yang terorganisir juga dapat memudahkan pengguna untuk menemukan informasi referensi silang dalam laporan keuangan seperti pemberian nomor referensi silang catatan atas laporan keuangan.