• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to footer

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Lebih Tajam

  • Manajemen
  • Ekonomi
  • Keuangan
Blog

Year-To-Date (YTD)

Oleh Ahmad Nasrudin · Diupdate pada July 14, 2019

Year To Date YTD
Advertisement

Year-to-date (YTD) merujuk pada periode yang dimulai pada awal tahun kalender hingga tanggal saat ini. Ini dapat kita gunakan untuk menghitung tingkat penjualan bulanan atau perhitungan pengembalian investasi.

Deskripsi tentang “Year-To-Date“

Kita dapat menggunakan pertumbuhan YTD untuk memberikan perincian tentang kinerja perusahaan, harga, atau investasi selama periode tertentu atau untuk membandingkan pengembalian portofolio selama periode tertentu. Dengan menghitung hasil YTD, kinerja dapat melakukan perbandingan antara kinerja saat ini dan kinerja beberapa tahun terakhir.

Contoh

Misalnya, kita ingin menghitung return investasi saham. Tahun fiskaldi mulai pada 1 Januari dan bereakhir pada 31 Desember. Pada akhir bulan Maret, kita harga saham perusahaan A telah naik dari 4.000 pada 1 Januari menjadi 4.500. Dengan demikian, jika kita menjual saham tersebut, secara YTD, return aktual yang kita peroleh adalah sebesar 12,4% {(4.500/4.000)-1}.

Perlu diingat, harga saham 4.000 seharusnya adalah harga pembukaan, bukan harga penutupan. Jika kita menggunakan harga penutupan, maka akan ada selisih periode 1 hari. Oleh karena itu, karena harga pembukaan akan sama dengan harga penutupan sehari sebelumnya (31 Desember). Beberapa orang mungkin lebih suka menggunakan harga penutupan di tanggal 31 Desember.

Catatan

  • Pertumbuhan YTD akan sama dengan [[year-on-year]] untuk 1 tahun fiskal penuh. Dalam hal ini, kita membandingkan data di tanggal 31 Desember saat ini dengan 31 Desember tahun sebelumnya.
  • Perbandingan YTD harus dilakukan secara konsisten dengan tanggal mulai tahun fiskal yang sama. Ini untuk menghindari distorsi hasil karena faktor musiman atau lainnya.

Bagikan

Related

  • Weighted Average Cost of Capital (WACC): Formula, Cara Menghitungnya
  • Weighted Average Cost of Capital (WACC) Formula, Cara Menghitungnya
  • Rasio Valuasi: Formula Dan Interpretasinya
  • Rasio Valuasi Formula Dan Interpretasinya
  • Return on Common Equity (ROCE): Perhitungan dan Interpretasi
  • Return on Common Equity (ROCE) Perhitungan dan Interpretasi
  • Return on Invested Capital (ROIC): Definisi, Cara Menghitung
  • Return on Invested Capital (ROIC) Definisi, Cara Menghitung
  • Analisis DuPont: Formula, Perhitungan, Dekomposisi, Pro, Kontra
  • Analisis DuPont Rumus, Dekomposisi, Interpretasi, Pro, Kontra
  • Margin EBITDA: Rumus, Perhitungan dan Interpretasi
  • Margin EBITDA Rumus, Perhitungan dan Interpretasi
Advertisement
Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya

Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

Apa itu: Utang nasional (national debt) adalah uang yang terutang oleh pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah berutang untuk menutup defisit anggaran,

Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek

Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek

Apa itu: Kebijakan fiskal diskresioner (discretionary fiscal policy) adalah kebijakan pemerintah yang disengaja untuk mempengaruhi perekonomian dengan

Pajak Yang Diinduksi Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Pajak Yang Diinduksi: Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Apa itu: Pajak yang diinduksi (induced tax) adalah tipe pajak di mana kenaikan dan penurunan tarifnya tergantung pada kemampuan wajib pajak. Sehingga,

Advertisement
Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya

Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

Apa itu: Utang nasional (national debt) adalah uang yang terutang oleh pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah berutang untuk menutup defisit anggaran,

Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek

Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek

Apa itu: Kebijakan fiskal diskresioner (discretionary fiscal policy) adalah kebijakan pemerintah yang disengaja untuk mempengaruhi perekonomian dengan

Pajak Yang Diinduksi Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Pajak Yang Diinduksi: Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Apa itu: Pajak yang diinduksi (induced tax) adalah tipe pajak di mana kenaikan dan penurunan tarifnya tergantung pada kemampuan wajib pajak. Sehingga,

Advertisement

Footer

CARI

POPULER

  • Weighted Average Cost of Capital (WACC): Formula, Cara Menghitungnya
  • Pergeseran Kurva Kemungkinan Produksi, Apa Saja Faktornya?
  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Altman Z-Score: Konsep, Model, Rumus, Kritik
  • Kepemimpinan Transaksional: Contoh, Karakteristik, Pro, Kontra

TOPIK

Analisis Keuangan Ekonomi Internasional Makroekonomi Mikroekonomi Motivasi Organisasi Bisnis Pemasaran Permintaan Produk Rasio Keuangan Sektor Ekonomi Strategi Struktur Organisasi

Copyright © 2022 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami