• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer

Cerdasco.

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Anda Lebih Tajam

  • Bisnis
    • Bisnis dan strategi
    • Pemasaran
    • Sumber daya manusia
    • Operasi
  • Keuangan
    • Analisa Keuangan
    • Investasi
  • Ekonomi
    • Pengantar Ilmu Ekonomi
    • Mikroekonomi
    • Makroekonomi
  • Belajar Online
    • Coursera
    • Udacity
    • Udemy
    • Skillshare
    • Magoosh
You are here: Home / Investasi / Abnormal Return

Abnormal Return

Diupdate pada July 14, 2019 oleh Ahmad Nasrudin

Abnormal Return

Pengembalian abnormal, abnormal return, merujuk pada tingkat pengembalian yang melebihi apa yang dibenarkan oleh risiko yang terkait dengan investasi. Atau dengan kata lain, ini terjadi ketika pengembalian aktual (actual return) melebihi pengembalian yang diharapkan (expected return).

Di pasar modal, kita menghitung pengembalian yang diharapkan berdasarkan pertimbangan risiko sistematis pasar. Oleh karena itu, pengembalian abnormal terjadi diluar yang diprediksi oleh pergerakan pasar.

Deskripsi tentang “Abnormal Return“

Pengembalian abnormal dapat berlaku untuk satu efek/sekuritas atau portofolio selama periode waktu tertentu. Ketika ingin melihat kinerja, portfolio manajer/investor biasanya membandingkan pengembalian aktual dengan yang diharapkan sebelumnya. Ini menjadi salah satu penciri kesuksesan seorang portfolio manajer dalam meramu portofolio. Dan, sebagai salah satu indikator apakah investor berani mengambil risiko yang lebih besar atau tidak.

Metode

Ada beberapa metode yang dapat kita gunakan untuk menghitung expected return, seperti menggunakan rata-rata pengembalian historis jangka panjang, capital asset pricing model (CAPM), atau metode alternatif lainnya.

Rata-rata historis

Hasil abnormal return dapat positif ataupun negatif. Misalnya, seseorang berinvestasi di saham dan berdasarkan pengembalian historis IHSG dalam dua dekade trakhir, dia mengekspektasikan return sebesar 14%. Ketika dalam realiasi dia mendapatkan return 20%, maka ia mencetak pengembalian abnormal return positif. Sebaliknya, dia akan memperoleh abnormal return negatif jika lebih rendah dibandingkan dengan expected return, misalnya 10%.

Metode CAPM

Dalam metode ini, kita menghitung expected return berdasarkan variabel-variabel tingkat pengembalian efek bebas risiko atau risk free rate (misalnya yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun), nilai beta dan market return (IHSG) yang diharapkan. Rumusnya adalah sebagai berikut:

Expected return = Risk free rate + Beta (Expected return of market – Risk free rate)

Expected return of market dikurangi dengan risk free rate dinamakan dengan premi risiko pasar.

Misalnya, yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun adalah sebesar 7% dan tingkat pengembalian yang diharapkan dari IHSG adalah sebesar 14%. Seorang investor lalu menghitung beta untuk saham yang ia miliki terhadap indeks patokan (IHSG) dan memperoleh angka beta sebesar 1.1.

Oleh karena itu, tingkat pengembalian saham yang diharapkan adalah sebesar 14,7% (7% + 1,1 x (14% – 7%)). Sehingga, ketika realisasi return dari saham adalah sebesar 20%, maka dia memperoleh abnormal return sekitar 5,3%.

Kategori: Investasi

AFFILIATE

If you click on this link, thank you for contributing to us. We may earn a commission when you buy through our links. Learn more ›

5 ARTIKEL TERBARU

Mazhab Ekonomi Austria Pandangan, Kritik, dan Literatur

Mazhab Ekonomi Austria: Pandangan, Kritik, dan Literatur

Apa itu: Mazhab ekonomi Austria (Austrian school of economics) adalah mazhab ekonomi yang

Licensing: Contoh, Perbedaan Dengan Franchising, Keuntungan dan Kerugian

Licensing: Contoh, Perbedaan Dengan Franchising, Keuntungan dan Kerugian

Apa itu: Pemberian lisensi (licensing) adalah pengaturan di mana pemberi lisensi memberikan hak

Opsi Definisi, Karakteristik, Jenis, Cara Kerja, dan Contoh

Opsi: Definisi, Karakteristik, Jenis, Cara Kerja, dan Contoh

Apa itu: Opsi (option) adalah hak untuk membeli atau menjual sejumlah komoditas, mata uang, atau

Kontrak di Pasar Keuangan: Forward, Future, Swap dan Opsi

Kontrak di Pasar Keuangan: Forward, Future, Swap dan Opsi

Apa itu: Kontrak adalah perjanjian yang dapat ditegakkan secara hukum antara dua pihak atau lebih.

Surat Berharga. Contohnya Ekuitas, Surat Utang, Pooled investment, Derivatif

Surat Berharga di Pasar Keuangan: Ekuitas, Surat Utang, Pooled investment, Derivatif

Apa itu: Efek atau surat berharga (securities) adalah sertifikat atau aset keuangan yang dapat

Primary Sidebar

TOP-3 ARTIKEL

  • Surplus Konsumen: Definisi, Menghitung, Implikasi
  • Kurva Kemungkinan Produksi: Penjelasan, Asumsi, Faktor Yang Menggeser
  • Koefisien Gini: Arti, Cara Perhitungan, Data, Kelebihan, dan Kekurangan

Footer

TOP-5 ARTIKEL

  • Surplus Konsumen: Definisi, Menghitung, Implikasi
  • Kurva Kemungkinan Produksi: Penjelasan, Asumsi, Faktor Yang Menggeser
  • Koefisien Gini: Arti, Cara Perhitungan, Data, Kelebihan, dan Kekurangan
  • Teori Motivasi Herzberg: Contoh dan Penjelasan
  • Fleksibilitas Strategis: Definisi, Penjelasan Singkat

TELUSURI LAGI

KATEGORI

Akuntansi dan Keuangan Analisa Keuangan Bisnis dan strategi Investasi Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

TOPIK

Anggaran Pemerintah Ekonomi Internasional Ekuilibrium Pasar Makroekonomi Manajemen Bisnis Motivasi PDB Pemasaran Perdagangan Internasional Permintaan Agregat Pertumbuhan Ekonomi Rasio Keuangan Struktur Organisasi

Copyright © 2023 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Disclaimer Afiliasi  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami