• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer

Cerdasco.

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Anda Lebih Tajam

  • Bisnis
    • Bisnis dan strategi
    • Pemasaran
    • Sumber daya manusia
    • Operasi
  • Keuangan
    • Analisa Keuangan
    • Investasi
  • Ekonomi
    • Pengantar Ilmu Ekonomi
    • Mikroekonomi
    • Makroekonomi
  • Belajar Online
    • Coursera
    • Udacity
    • Udemy
    • Skillshare
    • Magoosh
You are here: Home / Makroekonomi / Hiperinflasi: Definisi, Penyebab, Dampak

Hiperinflasi: Definisi, Penyebab, Dampak

Diupdate pada July 15, 2023 oleh Ahmad Nasrudin

Hiperinflasi

Hiperinflasi merupakan kondisi ketika tingkat inflasi sangat tinggi. Persentasenya bisa lebih dari 50% per bulan dan dalam kasus ekstrim, harga bisa berlipat ganda dalam satu hari. Uang menjadi tidak berharga dan orang-orang merasa kesulitan untuk membeli produk dan jasa. Mereka ingin segera mengkonversi uang tunai menjadi barang riil karena harga naik sangat cepat.

Hiperinflasi adalah peristiwa ekonomi makro yang menyebabkan masyarakat kehilangan kepercayaan mata uang. Ketika mata uang dianggap memiliki nilai sedikit atau tidak sama sekali, orang mulai menimbun komoditas dan barang yang memiliki nilai. Ketika harga mulai naik, barang-barang pokok menjadi langka, menyebabkan harga terus melonjak.

Penyebab hiperinflasi

Hiperinflasi terjadi karena pertumbuhan pasokan uang yang berlebihan. Ini sering terjadi ketika pemerintah menjalankan defisit anggaran yang besar dan untuk membiayai defisit, mereka mencetak uang. Tetapi, peningkatan tinggi dalam jumlah uang beredar tidak didukung oleh pertumbuhan dalam output barang dan jasa. Akibatnya, lebih banyak uang dicetak untuk mendukung pengeluaran pemerintah dan lebih banyak uang tunai mengejar barang dan jasa yang terbatas.

Harga yang lebih tinggi pada akhirnya menyebabkan jumlah uang baru terus meningkat demi mendanai defisit pemerintah. Ini kemudian menciptakan lingkaran setan dalam perekonomian.

Inflasi yang tinggi membuat orang tidak mau memegang mata uang lokal. Mereka dengan cepat menghabiskan setelah mereka menerima uang, sehingga meningkatkan perputaran uang. Perputaran uang yang tinggi akan mempercepat inflasi jika output tidak tumbuh pada tingkat yang sesuai.

Guncangan pasokan juga menyebabkan inflasi di luar kendali. Biasanya dikaitkan dengan perang, tetapi juga dapat dipengaruhi oleh penderitaan ekonomi (economic distress), ketidakstabilan politik atau bencana alam.

Hyperinflation in Venezuela
Hyperinflation in Venezuela

Kesalahan manajemen dalam perekonomian juga dapat memainkan peran penting mendorong inflasi tinggi. Selama boom komoditas, banyak negara seperti Venezuela menikmati harga komoditas yang sangat tinggi. Pendapatan pemerintah meningkat, demikian juga pengeluaran. Tetapi, alih-alih meningkatkan pengeluaran untuk mendorong kapasitas produksi ekonomi di masa depan, lebih banyak pengeluaran dihabiskan untuk komponen yang tidak produktif. Dan ketika harga turun, pendapatan pemerintah juga turun, tetapi pengeluaran tidak serta merta jatuh. Ini menciptakan defisit yang problematis bagi ekonomi.

Efek hiperinflasi

Hiperinflasi akan membuat uang kehilangan fungsinya sebagai penyimpan nilai dan hanya berfungsi sebagai alat tukar saja. Oleh karena itu, orang lebih suka memegang barang riil daripada uang tunai. Ini karena nilai uang jatuh dengan sangat cepat. Jadi, uang berpindah tangan dengan sangat cepat selama hiperinflasi.

Dalam upaya untuk menghindari membayar harga yang lebih tinggi di hari berikutnya karena hiperinflasi, individu biasanya akan mulai menimbun barang tahan lama seperti peralatan, mesin, perhiasan, dll. Ketika situasi tersebut berlangsung berkepanjangan, individu akan mulai menimbun barang yang mudah rusak.

Namun, praktik tersebut menyebabkan lingkaran setan – ketika harga naik, orang menimbun lebih banyak barang, pada gilirannya, menciptakan permintaan barang yang lebih tinggi dan semakin meningkatkan harga. Jika hiperinflasi berlanjut, itu menyebabkan keruntuhan perekonomian.

Hiperinflasi yang parah dapat menyebabkan ekonomi domestik beralih ke ekonomi barter, dengan dampak signifikan terhadap kepercayaan bisnis. Ini juga dapat menghancurkan sistem keuangan karena bank tidak mau meminjamkan uang.

Solusi mengontrol hiperinflasi

Hiperinflasi perlu diatasi dengan reformasi fiskal. Pengurangan besar dalam pengeluaran memungkinkan pemerintah tidak perlu lagi mencetak uang besar-besaran. Ini, pada gilirannya, mengurangi kebutuhan seigniorage dan mengurangi tekanan pada harga barang dan jasa dalam perekonomian.

Selain itu, bank sentral juga dapat mengendalikan inflasi melalui kebijakan moneter kontraktif, yakni mengurangi jumlah uang beredar dalam perekonomian. Karena ada penurunan jumlah uang beredar, mereka yang memiliki uang cenderung lebih menyukai untuk menabung. Ini, pada gilirannya, mengurangi pengeluaran, memperlambat ekonomi, dan menurunkan tingkat inflasi.

Alat yang digunakan oleh bank sentral untuk menerapkan kebijakan kontraksioner termasuk meningkatkan suku bunga, menaikkan rasio cadangan wajib, dan operasi pasar terbuka dengan menjual surat utang berharga.

Contoh hiperinflasi yang pernah terjadi

Berikut ini adalah rincian fenomena hiperinflasi di sejumlah negara:

LokasiTingkat inflasi bulanan tertingiSetara sehariTanggal
Hongaria4.19 × 1016%207%Jul-46
Zimbabwe7.96 × 1010%98.00%Mid-Nov-2008
Yugoslavia313,000,000%64.60%Jan-94
Republika Srpska297,000,000%64.30%Jan-94
Jerman29,500%20.90%Oct-23
Yunani13,800%17.90%Oct-44
Cina5,070%14.10%Apr-49
Kota Gratis Danzig2,440%11.40%Sep-23
Armenia438%5.77%Nov-93
Turkmenistan429%5.71%Nov-93
Taiwan399%5.50%Aug-45
Peru397%5.49%Aug-90
Bosnia dan Herzegovina322%4.92%Jun-92
Perancis304%4.77%Mid-Aug-1796
Cina302%4.75%Jun-45
Ukraina285%4.60%Jan-92
Polandia275%4.50%Oct-23
Nikaragua261%4.37%Mar-91
Kongo (Zaire)250%4.26%Nov-93
Rusia245%4.22%Jan-92
Bulgaria242%4.19%Feb-97
Moldova240%4.16%Jan-92
Rusia / Uni Soviet212%3.86%Feb-24
Georgia211%3.86%Sep-94
Tajikistan201%3.74%Jan-92
Georgia198%3.70%Mar-92
Argentina197%3.69%Jul-89
Bolivia183%3.53%Feb-85
Belarus159%3.22%Jan-92
Kirgistan157%3.20%Jan-92
Kazakhstan141%2.97%Jan-92
Austria129%2.80%Aug-22
Bulgaria123%2.71%Feb-91
Uzbekistan118%2.64%Jan-92
Azerbaijan118%2.63%Jan-92
Kongo (Zaire)114%2.57%Nov-91
Peru114%2.57%Sep-88
Taiwan108%2.46%Oct-48
Hongaria98%2.30%Jul-23
Chili88%2.12%Oct-73
Estonia87%2.11%Jan-92
Angola84%2.06%May-96
Brazil82%2.02%Mar-90
Republik Demokratik Kongo79%1.95%Aug-98
Polandia77%1.93%Jan-90
Armenia73%1.85%Jan-92
Tajikistan65%1.69%Nov-95
Latvia64%1.67%Jan-92
Turkmenistan63%1.63%Jan-96
Filipina60%1.58%Jan-44
Yugoslavia60%1.57%Dec-89
Jerman57%1.51%Jan-20
Kazakhstan56%1.48%Nov-93
Lithuania54%1.45%Jan-92
Belarus53%1.44%Aug-94
Taiwan51%1.38%Feb-47

Topik: Inflasi Kategori: Makroekonomi

AFFILIATE

If you click on this link, thank you for contributing to us. We may earn a commission when you buy through our links. Learn more ›

5 ARTIKEL TERBARU

Mazhab Ekonomi Austria Pandangan, Kritik, dan Literatur

Mazhab Ekonomi Austria: Pandangan, Kritik, dan Literatur

Apa itu: Mazhab ekonomi Austria (Austrian school of economics) adalah mazhab ekonomi yang

Licensing: Contoh, Perbedaan Dengan Franchising, Keuntungan dan Kerugian

Licensing: Contoh, Perbedaan Dengan Franchising, Keuntungan dan Kerugian

Apa itu: Pemberian lisensi (licensing) adalah pengaturan di mana pemberi lisensi memberikan hak

Opsi Definisi, Karakteristik, Jenis, Cara Kerja, dan Contoh

Opsi: Definisi, Karakteristik, Jenis, Cara Kerja, dan Contoh

Apa itu: Opsi (option) adalah hak untuk membeli atau menjual sejumlah komoditas, mata uang, atau

Kontrak di Pasar Keuangan: Forward, Future, Swap dan Opsi

Kontrak di Pasar Keuangan: Forward, Future, Swap dan Opsi

Apa itu: Kontrak adalah perjanjian yang dapat ditegakkan secara hukum antara dua pihak atau lebih.

Surat Berharga. Contohnya Ekuitas, Surat Utang, Pooled investment, Derivatif

Surat Berharga di Pasar Keuangan: Ekuitas, Surat Utang, Pooled investment, Derivatif

Apa itu: Efek atau surat berharga (securities) adalah sertifikat atau aset keuangan yang dapat

Primary Sidebar

TOP-3 ARTIKEL

  • Kepemimpinan Transaksional: Contoh, Karakteristik, Pro, Kontra
  • Penganggaran Modal: Pentingnya, Metode Untuk Menilai Kelayakan Proyek
  • Teori Motivasi Herzberg: Contoh dan Penjelasan

Footer

TOP-5 ARTIKEL

  • Kepemimpinan Transaksional: Contoh, Karakteristik, Pro, Kontra
  • Penganggaran Modal: Pentingnya, Metode Untuk Menilai Kelayakan Proyek
  • Teori Motivasi Herzberg: Contoh dan Penjelasan
  • Kurva Permintaan Agregat: Concept, Alasan Miring ke Bawah, dan Faktor yang Mempengaruhi
  • Barang Publik: Definisi, Karakteristik, Contoh

TELUSURI LAGI

KATEGORI

Akuntansi dan Keuangan Analisa Keuangan Bisnis dan strategi Investasi Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

TOPIK

Anggaran Pemerintah Ekonomi Internasional Ekuilibrium Pasar Makroekonomi Manajemen Bisnis Motivasi PDB Pemasaran Perdagangan Internasional Permintaan Agregat Pertumbuhan Ekonomi Rasio Keuangan Struktur Organisasi

Copyright © 2023 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Disclaimer Afiliasi  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami