• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to footer

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Lebih Tajam

  • Manajemen
  • Ekonomi
  • Keuangan
Makroekonomi

Hiperinflasi: Definisi, Penyebab, Dampak

Oleh Ahmad Nasrudin · Diupdate pada April 8, 2022

Hiperinflasi
Advertisement

Hiperinflasi merupakan kondisi ketika tingkat inflasi sangat tinggi. Persentasenya bisa lebih dari 50% per bulan dan dalam kasus ekstrim, harga bisa berlipat ganda dalam satu hari. Uang menjadi tidak berharga dan orang-orang merasa kesulitan untuk membeli produk dan jasa. Mereka ingin segera mengkonversi uang tunai menjadi barang riil karena harga naik sangat cepat.

Hiperinflasi adalah peristiwa ekonomi makro yang menyebabkan masyarakat kehilangan kepercayaan mata uang. Ketika mata uang dianggap memiliki nilai sedikit atau tidak sama sekali, orang mulai menimbun komoditas dan barang yang memiliki nilai. Ketika harga mulai naik, barang-barang pokok menjadi langka, menyebabkan harga terus melonjak.

Penyebab hiperinflasi

Hiperinflasi terjadi karena pertumbuhan pasokan uang yang berlebihan. Ini sering terjadi ketika pemerintah menjalankan defisit anggaran yang besar dan untuk membiayai defisit, mereka mencetak uang. Tetapi, peningkatan tinggi dalam jumlah uang beredar tidak didukung oleh pertumbuhan dalam output barang dan jasa. Akibatnya, lebih banyak uang dicetak untuk mendukung pengeluaran pemerintah dan lebih banyak uang tunai mengejar barang dan jasa yang terbatas.

Harga yang lebih tinggi pada akhirnya menyebabkan jumlah uang baru terus meningkat demi mendanai defisit pemerintah. Ini kemudian menciptakan lingkaran setan dalam perekonomian.

Advertisement

Inflasi yang tinggi membuat orang tidak mau memegang mata uang lokal. Mereka dengan cepat menghabiskan setelah mereka menerima uang, sehingga meningkatkan perputaran uang. Perputaran uang yang tinggi akan mempercepat inflasi jika output tidak tumbuh pada tingkat yang sesuai.

Guncangan pasokan juga menyebabkan inflasi di luar kendali. Biasanya dikaitkan dengan perang, tetapi juga dapat dipengaruhi oleh penderitaan ekonomi (economic distress), ketidakstabilan politik atau bencana alam.

Hyperinflation in Venezuela
Hyperinflation in Venezuela

Kesalahan manajemen dalam perekonomian juga dapat memainkan peran penting mendorong inflasi tinggi. Selama boom komoditas, banyak negara seperti Venezuela menikmati harga komoditas yang sangat tinggi. Pendapatan pemerintah meningkat, demikian juga pengeluaran. Tetapi, alih-alih meningkatkan pengeluaran untuk mendorong kapasitas produksi ekonomi di masa depan, lebih banyak pengeluaran dihabiskan untuk komponen yang tidak produktif. Dan ketika harga turun, pendapatan pemerintah juga turun, tetapi pengeluaran tidak serta merta jatuh. Ini menciptakan defisit yang problematis bagi ekonomi.

Efek hiperinflasi

Hiperinflasi akan membuat uang kehilangan fungsinya sebagai penyimpan nilai dan hanya berfungsi sebagai alat tukar saja. Oleh karena itu, orang lebih suka memegang barang riil daripada uang tunai. Ini karena nilai uang jatuh dengan sangat cepat. Jadi, uang berpindah tangan dengan sangat cepat selama hiperinflasi.

Dalam upaya untuk menghindari membayar harga yang lebih tinggi di hari berikutnya karena hiperinflasi, individu biasanya akan mulai menimbun barang tahan lama seperti peralatan, mesin, perhiasan, dll. Ketika situasi tersebut berlangsung berkepanjangan, individu akan mulai menimbun barang yang mudah rusak.

Advertisement

Namun, praktik tersebut menyebabkan lingkaran setan – ketika harga naik, orang menimbun lebih banyak barang, pada gilirannya, menciptakan permintaan barang yang lebih tinggi dan semakin meningkatkan harga. Jika hiperinflasi berlanjut, itu menyebabkan keruntuhan perekonomian.

Hiperinflasi yang parah dapat menyebabkan ekonomi domestik beralih ke ekonomi barter, dengan dampak signifikan terhadap kepercayaan bisnis. Ini juga dapat menghancurkan sistem keuangan karena bank tidak mau meminjamkan uang.

Solusi mengontrol hiperinflasi

Hiperinflasi perlu diatasi dengan reformasi fiskal. Pengurangan besar dalam pengeluaran memungkinkan pemerintah tidak perlu lagi mencetak uang besar-besaran. Ini, pada gilirannya, mengurangi kebutuhan seigniorage dan mengurangi tekanan pada harga barang dan jasa dalam perekonomian.

Selain itu, bank sentral juga dapat mengendalikan inflasi melalui kebijakan moneter kontraktif, yakni mengurangi jumlah uang beredar dalam perekonomian. Karena ada penurunan jumlah uang beredar, mereka yang memiliki uang cenderung lebih menyukai untuk menabung. Ini, pada gilirannya, mengurangi pengeluaran, memperlambat ekonomi, dan menurunkan tingkat inflasi.

Alat yang digunakan oleh bank sentral untuk menerapkan kebijakan kontraksioner termasuk meningkatkan suku bunga, menaikkan rasio cadangan wajib, dan operasi pasar terbuka dengan menjual surat utang berharga.

Contoh hiperinflasi yang pernah terjadi

Advertisement

Berikut ini adalah rincian fenomena hiperinflasi di sejumlah negara:

LokasiTingkat inflasi bulanan tertingiSetara sehariTanggal
Hongaria4.19 × 1016%207%Jul-46
Zimbabwe7.96 × 1010%98.00%Mid-Nov-2008
Yugoslavia313,000,000%64.60%Jan-94
Republika Srpska297,000,000%64.30%Jan-94
Jerman29,500%20.90%Oct-23
Yunani13,800%17.90%Oct-44
Cina5,070%14.10%Apr-49
Kota Gratis Danzig2,440%11.40%Sep-23
Armenia438%5.77%Nov-93
Turkmenistan429%5.71%Nov-93
Taiwan399%5.50%Aug-45
Peru397%5.49%Aug-90
Bosnia dan Herzegovina322%4.92%Jun-92
Perancis304%4.77%Mid-Aug-1796
Cina302%4.75%Jun-45
Ukraina285%4.60%Jan-92
Polandia275%4.50%Oct-23
Nikaragua261%4.37%Mar-91
Kongo (Zaire)250%4.26%Nov-93
Rusia245%4.22%Jan-92
Bulgaria242%4.19%Feb-97
Moldova240%4.16%Jan-92
Rusia / Uni Soviet212%3.86%Feb-24
Georgia211%3.86%Sep-94
Tajikistan201%3.74%Jan-92
Georgia198%3.70%Mar-92
Argentina197%3.69%Jul-89
Bolivia183%3.53%Feb-85
Belarus159%3.22%Jan-92
Kirgistan157%3.20%Jan-92
Kazakhstan141%2.97%Jan-92
Austria129%2.80%Aug-22
Bulgaria123%2.71%Feb-91
Uzbekistan118%2.64%Jan-92
Azerbaijan118%2.63%Jan-92
Kongo (Zaire)114%2.57%Nov-91
Peru114%2.57%Sep-88
Taiwan108%2.46%Oct-48
Hongaria98%2.30%Jul-23
Chili88%2.12%Oct-73
Estonia87%2.11%Jan-92
Angola84%2.06%May-96
Brazil82%2.02%Mar-90
Republik Demokratik Kongo79%1.95%Aug-98
Polandia77%1.93%Jan-90
Armenia73%1.85%Jan-92
Tajikistan65%1.69%Nov-95
Latvia64%1.67%Jan-92
Turkmenistan63%1.63%Jan-96
Filipina60%1.58%Jan-44
Yugoslavia60%1.57%Dec-89
Jerman57%1.51%Jan-20
Kazakhstan56%1.48%Nov-93
Lithuania54%1.45%Jan-92
Belarus53%1.44%Aug-94
Taiwan51%1.38%Feb-47

Bagikan

Related

  • Krisis Mata Uang: Penyebab, Tanda, Dampak dan Kemungkinan Solusinya
  • Krisis Mata Uang Penyebab, Tanda, Dampak dan Kemungkinan Solusinya
  • Tingkat Inflasi: Cara Menghitung, Jenis, Efek Kebijakan Ekonomi
  • Tingkat Inflasi Cara Menghitung, Jenis, Efek Kebijakan Ekonomi
  • Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?
  • Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya
  • Daya Beli Uang: Konsep, Faktor yang Mempengaruhi, Dampak
  • Daya Beli Uang Konsep, Faktor yang Mempengaruhi, Dampak
  • Uang Fiat: Definisi, Cara Kerja, Fungsi, Pro, Kontra
  • Uang Fiat Definisi, Cara Kerja, Fungsi, Pro, Kontra
  • Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek
  • Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek
Advertisement
Pengeluaran Lancar Pemerintah Contoh, Perhitungan dalam PDB

Pengeluaran Lancar Pemerintah: Contoh, Perhitungan dalam PDB

Apa itu: Pengeluaran lancar pemerintah (government current expenditures) mewakili pengeluaran pemerintah untuk kegiatan operasional sehari-hari, termasuk

Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya

Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

Apa itu: Utang nasional (national debt) adalah uang yang terutang oleh pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah berutang untuk menutup defisit anggaran,

Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek

Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek

Apa itu: Kebijakan fiskal diskresioner (discretionary fiscal policy) adalah kebijakan pemerintah yang disengaja untuk mempengaruhi perekonomian dengan

Advertisement
Pengeluaran Lancar Pemerintah Contoh, Perhitungan dalam PDB

Pengeluaran Lancar Pemerintah: Contoh, Perhitungan dalam PDB

Apa itu: Pengeluaran lancar pemerintah (government current expenditures) mewakili pengeluaran pemerintah untuk kegiatan operasional sehari-hari, termasuk

Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya

Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

Apa itu: Utang nasional (national debt) adalah uang yang terutang oleh pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah berutang untuk menutup defisit anggaran,

Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek

Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek

Apa itu: Kebijakan fiskal diskresioner (discretionary fiscal policy) adalah kebijakan pemerintah yang disengaja untuk mempengaruhi perekonomian dengan

Advertisement

Footer

CARI

POPULER

  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Serikat Pabean: Definisi, Fitur, Keuntungan, Dan Kerugian
  • Weighted Average Cost of Capital (WACC): Formula, Cara Menghitungnya
  • Altman Z-Score: Konsep, Model, Rumus, Kritik
  • Strategi generik

TOPIK

Analisis Keuangan Ekonomi Internasional Makroekonomi Mikroekonomi Motivasi Organisasi Bisnis Pemasaran Permintaan Produk Rasio Keuangan Sektor Ekonomi Strategi Struktur Organisasi

Copyright © 2022 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami