Biaya tenaga kerja langsung (direct labor costs) adalah upah atau gaji yang dibayarkan kepada karyawan yang terlibat langsung dalam proses pembuatan sebuah produk.
Biaya tersebut dapat ditelusuri kembali ke kegiatan pengolahan bahan menjadi [[produk akhir]]. Gaji dan upah operator mesin, misalnya, merupakan contoh biaya tenaga kerja langsung.
Bagi banyak bisnis, biaya tenaga kerja langsung lebih dari upah yang dibayarkan kepada karyawan. Ini mungkin akan mencakup tunjangan karyawan seperti asuransi kesehatan dan jiwa, asuransi kompensasi pekerja, kontribusi pensiun yang disesuaikan dengan perusahaan, dan pajak gaji untuk semua pekerja langsung.
Lebih dalam tentan “Biaya Tenaga Kerja Langsung”
Akuntan manajerial memisahkan biaya tenaga kerja langsung dari biaya tenaga kerja tidak langsung untuk bahan analisis dalam rangka meningkatkan proses produksi. Jika biaya tenaga kerja meningkat karena kenaikan upah minimum atau negosiasi ulang serikat, mereka mungkin akan menyarankan untuk melakukan otomatisasi dalam beberapa tahap produksi. Dengan demikian, perusahaan membutuhkan lebih sedikit pekerja dan mengurangi tekanan kenaikan biaya.
Memang, gagasan otomasi ini umum untuk perusahaan manufaktur, meskipun pada kenyataannya, tidak eksklusif untuk industri ini saja. Di sektor perkebunan kelapa sawit misalnya, jika dulu semua pekerjaan dilakukan oleh buruh secara manual, maka sekarang beberapa pekerjaan telah dibantu oleh mesin, misalnya mesin penanam dan mesin panen. Dengan cara ini perusahaan dapat memotong biaya tenaga kerjanya secara dramatis.
Perhitungan biaya
Metode paling sederhana untuk menghitung biaya tenaga kerja langsung dapat kita lakukan dengan mengalikan total jam kerja dengan tingkat upah untuk periode waktu yang bersangkutan. Rumusnya terlihat seperti berikut ini:
Biaya tenaga kerja langsung = Total jam kerja x Tingkat tenaga kerja.
Seperti dalam [[biaya bahan baku]], tidak semua gaji dan upah tenaga kerja masuk dalam kategori biaya tenaga kerja langsung. Misalnya adalah mandor atau satpam pabrik, mereka tidak terlibat dalam proses produksi. Oleh karena itu, gaji mereka tidak masuk ke komponen ini, melainkan sebagai biaya tenaga kerja tidak langsung. Secara umum, biaya tenaga kerja tidak langsung mencakup biaya tenaga kerja yang dibayarkan untuk mendukung dan menjalankan bisnis seperti manajemen, administrasi atau pemeliharaan gedung.