• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to footer

Cerdasco

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Lebih Tajam

  • Manajemen
  • Ekonomi
  • Keuangan
Ekonomi

Currency Board System

Oleh Ahmad Nasrudin · Diupdate pada July 19, 2019

Currency Board System
Advertisement

Currency Board System (CBS) adalah sebuah sistem nilai tukar di mana ada komitmen secara eksplisit untuk menetapkan nilai tukar mata uang domestik dengan mata uang asing pada tingkat tetap. Ini juga dikombinasikan dengan pembatasan otoritas penerbit untuk memastikan pemenuhan kewajiban hukumnya. Atau dengan kata lain, mata uang domestik hanya akan dikeluarkan jika didukung dengan cadangan devisa (dalam bentuk mata uang asing yang dipatok).

Ciri utama

Ada tiga ciri yang membedakan sistem CBS dengan sistem nilai tukar lainnya. Berikut ini adalah rinciannya:

  • Pemerintah secara eksplisit menyatakan komitmennya untuk menjaga nilai mata uangnya dengan mata uang negara lain dengan nilai tukar yang tetap. 
  • Setiap uang lokal yang diedarkan harus dijamin sepenuhnya dengan cadangan devisa. Dengan begitu, setiap perubahan cadangan devisa akan sama-sama mengubah jumlah uang beredar atau uang primer. Misalnya, jika cadangan rupiah meningkat 100 miliar, untuk menjaga nilai tukar rupiah terhadap dolar pada 1 rupiah = 1 dolar, maka cadangan devisa juga harus meningkat 10 miliar. Dengan begitu, nilai tukar rupiah terhadap dolar tetap.
  • Tidak ada kebijakan pembatasan devisa.

Selain menggunakan mata uang lokal, terdapat juga negara yang menerapkan CBS menggunakan mata uang asing sebagai uang beredar di negaranya, misalnya, menggunakan dolar Amerika Serikat. Sistem ini sering disebut dengan dolarisasi. 

Dalam CBS, setiap terjadinya perubahan di dalam cadangan devisa akan mendorong perubahan yang sama di dalam uang beredar atau uang primer. Aturan ini hampir sama dengan aturan yang berlaku dalam standar emas.

Peran bank sentral dalam Currency Board System

Advertisement

Bank sentral memegang cadangan mata uang asing untuk mencakup seluruh monetary base di negara tersebut. Ekspansi dan kontraksi monetary base terkait langsung dengan perdagangan dan aliran modal.

Monetary base adalah jumlah total yang beredar, baik yang berada di tangan masyarakat atau di deposito bank komersial yang disimpan di cadangan bank sentral. Ukuran jumlah uang beredar ini biasanya hanya mencakup mata uang paling likuid.

Nilai tukar pada dasarnya tetap, tetapi dibiarkan berfluktuasi dalam pita sempit. Bank sentral tidak hanya masih dapat bertindak sebagai lender of last resort, tetapi juga dapat memberikan likuiditas jangka pendek. 

Kondisi ideal bagi sistem CBS

Sistem CBS bekerja paling baik ketika:

  • Harga dan upah domestik sangat fleksibel
  • Sektor ekonomi non-tradable domestik relatif kecil
  • Pasokan global dari aset cadangan tumbuh pada tingkat yang lambat dan stabil, konsisten dengan pertumbuhan riil jangka panjang dengan harga yang stabil. 

Negara yang mengadopsi 

Argentina dan Hong Kong SAR merupakan dua contoh negara yang mengadopsi CBS. Selain keduanya, ada juga Brunei Darussalam, Bosnia dan Herzegovina, Bulgaria, Lithuania, Estonia, dan Djibouti. 

Advertisement

Hong Kong mengadopsi CBS sejak 1983 dan dianggap berhasil dalam menerapkannya. 

Sementara itu, pada awal penerapan, Argentina berhasil meredam laju inflasi yang tinggi. Namun, kemudian, tekanan eksternal menguat akibat kurang kompetitifnya produk ekspor. Dikombinasikan dengan ketidakdisiplinan fiskal, negara ini menghadapi resesi ekonomi.

Implikasi

Ekspansi dan kontraksi uang primer berhubungan langsung dengan perdagangan dan aliran modal. Arus perdagangan dan modal mempengaruhi cadangan devisa. Dan, setiap perubahan cadangan devisa akan mempengaruhi perubahan uang primer pada tingkat yang sama.

Peningkatan jumlah uang beredar tidak dapat digunakan untuk membiayai defisit anggaran pemerintah. Namun, itu tidak berarti pemerintah tidak dapat menjalankan defisit fiskal.

Pemerintah masih dapat menjalanjan defisit selama pembiayaannya melalui penerbitan obligasi pemerintah.

Advertisement

Bank sentral tidak dapat bertindak sebagai pemberi pinjaman usaha terakhir (lender of last resort). Itu berarti pemerintah atau bank sentral tidak dapat membantu lembaga keuangan ketika mereka mengalami kesulitan keuangan. Karena itu, fungsi bank sentral sebagai pengendali moneter tidak lagi dibutuhkan.

Kapan sistem ini bekerja dengan baik?

Tidak semua negara cocok untuk menerapkan sistem ini. Sistem ini membutuhkan beberapa kondisi untuk bekerja dengan baik. Pertama, harga domestik dan upah harus sangat fleksibel. Kedua, sektor ekonomi yang diperdagangkan harus menjadi komponen paling penting dari struktur ekonomi domestik. Ketiga, pasokan global aset cadangan tumbuh pada tingkat yang lambat dan stabil. Yang terakhir, keberhasilan implementasi sistem ini, juga membutuhkan dukungan disiplin fiskal yang ketat.

Pro Kontra Currency Board System

Sistem ini memmungkinkan inflasi yang rendah dan stabil. Nilai tukar tetap memungkinkan harga produk impor stabil untuk konsumen domestik.

Tetapi, hanya beberapa negara yang menerapkan sistem papan mata uang. Alasannya, sistem ini menuntut kredibilitas tinggi dan disiplin kebijakan fiskal dari pemerintah. Setiap kebijakan fiskal yang tidak disiplin dapat mengakibatkan resesi atau penurunan ekonomi, seperti yang terjadi di  Argentina.

Selain itu, sistem ini juga rentan terhadap tekanan eksternal. Ketika barang-barang domestik menjadi kurang kompetitif di pasar internasional, itu mengurangi cadangan devisa karena ekspor jatuh. Akibatnya, uang primer (basis moneter atau M0) juga menurun, yang mengarah pada penurunan ekonomi atau resesi.

Bagikan

Related

  • Sistem Nilai Tukar Mengambang Murni: Pro dan Kontra
  • Sistem Nilai Tukar Mengambang Murni Pro dan Kontra
  • Mata Uang: Definisi, Jenis, Daya Beli, Nilai Tukar
  • Mata Uang Definisi, Jenis, Daya Beli, Nilai Tukar
  • Krisis Mata Uang: Penyebab, Tanda, Dampak dan Kemungkinan Solusinya
  • Krisis Mata Uang Penyebab, Tanda, Dampak dan Kemungkinan Solusinya
  • Crawling Peg: Definisi, Cara Kerja
  • Crawling Peg Definisi, Cara Kerja
  • Active Crawling Peg
  • Active Crawling Peg
  • Sistem Zona Target: Cara Kerja, Kelebihan, Kekurangan
  • Sistem Zona Target Cara Kerja, Kelebihan, Kekurangan
Advertisement
Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya

Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

Apa itu: Utang nasional (national debt) adalah uang yang terutang oleh pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah berutang untuk menutup defisit anggaran,

Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek

Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek

Apa itu: Kebijakan fiskal diskresioner (discretionary fiscal policy) adalah kebijakan pemerintah yang disengaja untuk mempengaruhi perekonomian dengan

Pajak Yang Diinduksi Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Pajak Yang Diinduksi: Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Apa itu: Pajak yang diinduksi (induced tax) adalah tipe pajak di mana kenaikan dan penurunan tarifnya tergantung pada kemampuan wajib pajak. Sehingga,

Advertisement
Utang Nasional Apa itu dan Apa Implikasinya

Utang Nasional: Apa itu dan Apa Implikasinya?

Apa itu: Utang nasional (national debt) adalah uang yang terutang oleh pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah berutang untuk menutup defisit anggaran,

Kebijakan Fiskal Diskresioner Cara Kerja, Jenis, Efek

Kebijakan Fiskal Diskresioner: Cara Kerja, Jenis, Efek

Apa itu: Kebijakan fiskal diskresioner (discretionary fiscal policy) adalah kebijakan pemerintah yang disengaja untuk mempengaruhi perekonomian dengan

Pajak Yang Diinduksi Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Pajak Yang Diinduksi: Contoh, Cara Kerja, Efek Terhadap Perekonomian

Apa itu: Pajak yang diinduksi (induced tax) adalah tipe pajak di mana kenaikan dan penurunan tarifnya tergantung pada kemampuan wajib pajak. Sehingga,

Advertisement

Footer

CARI

POPULER

  • Strategi Penetapan Harga: Jenis, Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
  • Weighted Average Cost of Capital (WACC): Formula, Cara Menghitungnya
  • Kurva Permintaan Agregat: Concept, Alasan Miring ke Bawah, dan Faktor yang Mempengaruhi
  • Permintaan Agregat: Definisi, Alasan Miring, Determinan
  • Penilaian 360 Derajat: Kelebihan dan Kelemahan

TOPIK

Analisis Keuangan Ekonomi Internasional Makroekonomi Mikroekonomi Motivasi Organisasi Bisnis Pemasaran Permintaan Produk Rasio Keuangan Sektor Ekonomi Strategi Struktur Organisasi

Copyright © 2022 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami