Contents
Apa itu: Difusi teknologi (technology diffusion) adalah proses di mana teknologi baru menyebar luas di masyarakat dan diadopsi di dalam perekonomian. Pengadopsi mungkin adalah rumah tangga di mana mereka mulai memanfaatkan teknologi dalam kehidupan sehari-hari mereka. Atau, mereka adalah perusahaan yang berkepentingan untuk membuat operasi mereka lebih unggul dengan mengembangkan atau mengadopsi teknologi.
Misalnya, perusahaan teknologi sering kali menargetkan kalangan spesifik ketika menjual teknologi baru. Mereka biasanya belum menargetkan pasar luas. Tapi, mereka hanya mempromosikan produk ke kalangan spesifik.
Konsumen yang bersedia mengambil risiko untuk mencoba produk baru terbuka terhadap inovasi baru. Sehingga, cara di atas – menargetkan mereka- efektif karena mereka penerimaan mereka yang tinggi. Secara perlahan, adopsi kemudian mulai meluas ke populasi umum.
Apple iPhone adalah contoh bagus. Tidak banyak orang yang memilikinya karena harganya mahal. Produk tersebut hanya tersedia melalui AT&T ketika pertama kali keluar dan hanya beberapa orang menggunakannya. Tapi, sekarang, penjualannya telah menyebar ke pasar yang luas.
Mengapa difusi teknologi penting?
Teknologi baru berkontribusi penting untuk peningkatan output, perbaikan kualitas, penurunan biaya, peningkatan produktivitas, dan solusi bagi masalah sehari-hari. Misalnya, perusahaan bisa menghasilkan lebih banyak output menggunakan mesin berteknologi lebih canggih.
Jika teknologi tersebut menyebar secara luas, peningkatan tidak output tidak hanya terjadi pada pengadopsi awal, tapi juga perusahaan lain. Akhirnya, itu berkontribusi pada peningkatan output di dalam perekonomian.
Kemudian, jika teknologi menyebar ke wilayah geografis yang berbeda, akan ada pusat-pusat pertumbuhan baru. Misalnya, adopsi secara luas melintasi batas internasional dapat berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, terutama di negara-negara berkembang.
Internet adalah contoh lainnya. Kemajuannya telah memunculkna raksasa ritel online seperti Amazon di Amerika Serikat. Dan, daya dorongnya telah menyebar ke negara-negara lain, memunculkan e-commerce raksasa seperti Alibaba.
Ekonom menggarisbawahi teknologi sebagai produktivitas faktor total dalam menjelaskan output jangka panjang perekonomian. Kehadiran dan inovasi dalam teknologi membuat modal dan tenaga kerja menjadi lebih produktif. Misalnya, komputer membantu kita menulis artikel dengan lebih cepat dan lebih banyak daripada jika mengandalkan mesin ketik.
Selain berkontribusi pada output dan kualitasnya, teknologi baru memunculkan model bisnis baru. Kehadiran seringkali mereka mendisrupsi model konvensional. Misalnya, internet memfasilitasi e-commerce untuk menggantikan model ritel konvensional “brick and mortar”.
Apa perbedaan antara difusi teknologi dengan infusi teknologi?
Untuk menjelaskannya, mari ambil bagaimana teknologi diadopsi di dalam perusahaan. Infusi teknologi mengukur sejauh mana teknologi baru meresap ke dalam organisasi. Sedangkan, difusi mengukur sejauh mana teknologi menyebar ke seluruh organisasi.
Sekarang, untuk melihat perbedaan keduanya, mari kita ambil teknologi perangkat lunak akuntansi sebagai contoh. Adopsinya oleh semua staf departemen keuangan kita sebut dengan infusi.
Mengapa infusi? Teknologi tersebut meresap ke dalam organisasi tapi tidak menyebar karena tidak semua departemen menggunakannya.
Contoh di atas kontras dengan perangkat lunak Microsoft Office. Perangkat lunak tersebut mendifusi organisasi karena penggunaannya menyebar ke seluruh departemen, bukan hanya staf departemen keuangan.
Apa perbedaan antara difusi teknologi dengan transfer teknologi?
Transfer teknologi dan difusi teknologi memiliki kesamaan. Keduanya adalah tentang bagaimana inovasi/teknologi tertransmisi dari donor ke penerima.
Tapi, transfer teknologi melibatkan donor dan penerima yang spesifik. Dengan kata lain, donor tahu siapa yang penerima.
Sebaliknya, difusi teknologi tidak. Donor tidak perlu mengetahui siapa penerimanya.
Perbedaan lainya adalah motivasi. Transfer teknologi berakar kepedulian pemilik akan pengembalian inovasi. Imbalan apa yang bisa mereka harapkan dengan mentransfer teknologi mereka ke donor. Sementara itu, difusi dibatasi oleh kemauan dan kemampuan donor untuk mengadopsi dan menyebarkan teknologi baru.
Bagaimana difusi teknologi bekerja dan menyebar secara luas?
Everett Rogers, melalui bukunya, “Diffusion of Innovations” menjelaskan tentang bagaimana difusi menyebar luas. Itu dimulai dari kesadaran, di mana sedikit orang mengambil keputusan untuk mengadopsinya. Kemudian, melalui itu menyebar lebih luas melalui persuasi dan komunikasi.
Everett Rogers kemudian mengklasifikasikan konsumen menjadi lima kelompok berdasarkan tingkat adopsi mereka terhadap teknologi baru. MEreka adalah:
- Inovator
- Pengadopsi awal
- Mayoritas awal
- Mayoritas terlambat
- Laggards
Inovator. Mereka paling antusias tentang teknologi baru dan bersedia mengambil risiko. Mereka menoleransi risiko karena mereka memiliki sumber daya keuangan yang aman untuk menyerap risiko.
Pengadopsi awal (early adopters). Mereka umumnya adalah pemimpin opini dan mungkin tidak langsung mengadopsi teknologi baru. Mereka bijaksana sebelum berkontribusi menyebarluaskan inovasi. Misanya, mereka mempertimbangkan bagaimana inovasi membantu orang-orang mengatasi masalah orang-orang dan bagaimana konsekuensinya.
Mayoritas awal (early majority). Kelompok ini mengadopsi teknologi baru setelah inovator dan pengadopsi awal menggunakannya. Mereka jarang bertindak sebagai pemimpin opini dan umumnya memiliki status sosial rata-rata.
Mayoritas terlambat (late majority). Kelompok ini akan mengadopsi teknologi baru hanya jika banyak orang telah melakukannya. Mereka cenderung skeptis dan melihat teknologi baru sebagai sebuah percobaaan. Mereka yakin teknologi bermanfaat bagi mereka hanya jika semua orang telah menggunakan teknologi baru.
Laggards. Mereka terdiri dari individu-individu yang cenderung kaku untuk berubah. Mereka mengadopsi teknologi baru setelah hampir semua orang menggunakannya, dan itu telah menjadi tren di masyarakat.
Faktor-faktor apa saja mempengaruhi difusi teknologi
Everett Rogers menggarisbawahi elemen-elemen kunci apa saja mempengaruhi penyebaran – dan kecepatan teknologi baru menyebar dan diadopsi luas. Pertama adalah teknologi itu sendiri, seberapa inovatif itu?
Seberapa inovatif teknologi baru adalah sulit diukur, terutama ketika itu adalah penemuan baru dan belum pernah ada sebelumnya. Misalnya, kita tidak tahu persis seberapa inovatif penemuan canggih utama seperti lampu, komputer dan lokomotif pada saat pertama kali diperkenalkan.
Singkat cerita, jika teknologi sangat inovatif, misalnya karena membantu mengatasi masalah utama dalam kehidupan, seperti internet, teknologi bisa dengan cepat menyebar karena orang dengan cepat menerimanya.
Elemen lainnya adalah terkait dengan pengadopsi dan karakteristik mereka. Misalnya, ketika pengadopsi antusias untuk menggunakan dan menyebarkan teknologi baru, itu bisa menjadi kunci bagi pertumbuhan eksponensialnya.
Saluran komunikasi juga menjadi penting karena mempengaruhi kecepatan informasi untuk menyebar ke populasi luas. Dahulu, penyebarannya mungkin melalui mulut ke mulut.
Tapi, sekarang, internet telah memfasilitasi informasi tentang teknologi baru menyebar dengan lebih cepat. Sehingga, ketika ada inovasi di suatu negara, informasi tersebut dapat dengan cepat menyebar ke berbagai negara melalui internet.
Waktu dan sistem sosial adalah faktor lainnya. Teknologi baru membutuhkan waktu untuk diadopsi secara luas.
Sementar itu, sistem sosial berkaitan dengan karakteristik sumber daya manusia. Faktor ini dapat dikaitkan dengan variabel sosio demografis seperti tingkat pendidikan atau sistem sosial, seperti keberadaan pemimpin opini.