Contents
Ekonometrika adalah cabang ilmu ekonomi yang menerapkan metodologi statistik dan alat inferensi statistik untuk implementasi empiris model kegiatan ekonomi yang didalilkan oleh teori ekonomi. Singkatnya, ini adalah ilmu kuantitatif dari pemodelan ekonomi. Model ekonometrik membantu menganalisis data ekonomi, misalnya untuk menjelaskan hubungan kuantitatif antara variabel ekonomi dan memprediksi output yang dihasilkan.
Ekonometrika dipelopori oleh Ragnar Frisch, Lawrence Klein, dan Simon Kuznets. Ketiganya memenangkan Hadiah Nobel dalam bidang ekonomi pada tahun 1971 untuk kontribusi mereka. Hari ini, analisis ekonometrika digunakan secara teratur di kalangan akademisi serta praktisi di berbagai bidang seperti kebijakan publik, bisnis, investasi, studi pembangunan, dan lain sebagainya.
Deskripsi tentang ekonometrika
Ekonometrik adalah bidang utama dalam disiplin ilmu ekonomi yang berhubungan dengan teknik analisis data ekonomi. Ini adalah cabang ekonomi selain ekonomi mikro, ekonomi internasional, ekonomi pembangunan, ekonomi publik, dan ekonomi makro. Meskipun terpisah, namun alat ekonometrik dapat diterapkan di cabang ilmu ekonomi tersebut .
Ekonometrika membantu untuk menggambarkan secara matematis hubungan antara variabel ekonomi utama seperti tenaga kerja, modal, suku bunga, dan kebijakan pemerintah, kemudian menguji pengaruh perubahan dalam skenario ekonomi. Misalnya, model ekonometrik mungkin menunjukkan hubungan dan pengaruh antara inflasi dan nilai tukar terhadap suku bunga. Dari model yang didapat, kita dapat memprediksi tren suku bunga ke depan.
Mengapa ekonometrika penting?
Ekonometrika mengoperasionalkan teori ekonomi secara empiris. Teori ekonomi berkaitan dengan hubungan antara variabel ekonomi tertentu dan faktor-faktor yang diyakini menentukan variabel-variabel tersebut.
Contoh sederhana dari hubungan semacam itu adalah kuantitas permintaan minyak goreng dengan harganya. Teori ekonomi akan mendalilkan bahwa kuantitas permintaan minyak goreng dipengaruhi oleh harganya. Semakin tinggi harga minyak goreng, semakin kecil kuantitas yang diminta. Namun, teori tersebut tidak secara eksplisit mengungkapkan seberapa besar pengaruhnya. Melalui analisis ekonometrika, kita dapat menemukan besaran tersebut.
Ekonometrika juga penting untuk menguji teori ekonomi. Kembali ke contoh produk minyak goreng sebelumnya, setelah membuat hubungan antara permintaan untuk mobil dan harganya, kita kemudian dapat menggunakan metode inferensi statistik untuk menentukan apakah harga dan permintaan memang memiliki hubungan terbalik sebagaimana teori permintaan.
Selanjutnya, dari model yang didapat, kita dapat menggunakannya untuk memprediksi pergerakan masa depan dari permintaan minyak goreng. Misalnya, ketika harga minyak goreng naik Rp1.000, permintaan akan turun sebesar setengah liter. Berdasarkan prediksi ini, maka, produsen mungkin akan memutuskan untuk menahan kenaikan harga di masa depan.
Metode
Ekonometrika menganalisis data menggunakan metode statistik untuk menguji atau mengembangkan teori ekonomi. Metode-metode ini bergantung pada kesimpulan statistik untuk mengkuantifikasi dan menganalisis teori ekonomi dengan memanfaatkan alat-alat seperti distribusi frekuensi, distribusi probabilitas dan probabilitas, inferensi statistik, analisis korelasi, analisis regresi sederhana dan berganda, simultaneous equations models (SEM), vector autoregression (VAR), dan metode deret waktu.
Dalam contoh sebelumnya, kita dapat menggunakan analisis regresi sederhana untuk melihat pengaruh harga minyak goreng terhadap permintaan. Kita juga dapat menambahkan sejumlah variabel yang kita anggap berpengaruh terhadap permintaan, seperti pendapatan konsumen, belanja bulanan konsumen, dan lain sebagainya. Dalam hal ini, kita dapat menggunakan regresi berganda.