Ekonomi positif (positive economics) adalah studi ekonomi berdasarkan analisis fakta dan obyektif. Pendekatan ini telah banyak diaplikasikan oleh sebagian besar ekonom saat ini dengan menggunakan informasi historis dan kondisi saat ini sebagai dasar pernyataan apa pun tentang masa depan. Ekonomi positif berkebalikan dengan [[ekonomi normatif]], yang mana menggunakan penilaian normatif dan bersifat subjektif.
Lebih tentang “Ekonomi Positif”
Ekonomi positif berfokus pada sebab dan akibat, hubungan perilaku, dan fakta yang terlibat dalam pengembangan teori ekonomi. Jika ekonomi normatif menggunakan pendekatan “apa yang seharusnya”, maka ekonomi positif menggunakan pendekatan “apa adanya” dalam memahami fenomena ekonomi.
Berikut adalah beberapa contoh pernyataan ekonomi positif:
- Pelemahan harga telah menyebabkan penurunan penjualan perusahaan pertambangan logam dalam tiga tahun terakhir,
- Kenaikan suku bunga akan mendorong masyarakat untuk menabung,
- Naiknya harga minyak mentah mendorong peningkatan inflasi di Indonesia,
- Keuntungan perusahaan ritel online akan turun jika pemerintah menaikkan tarif pajak,
- Ketika pemerintah mencetak lebih banyak uang, inflasi biasanya akan cenderung naik.
Pernyataan-pernyatan diatas masuk kategori dalam pernyataan positif karena akurasinya dapat diuji dan tidak mengandung subyektifitas. Kita dapat mengujinya dengan menganalisis data-data terkait. Misalnya, untuk kasus inflasi dan jumlah uang yang beredar, kita dapat menganalisi hubungan keduanya menggunakan [[ekonometrika]].
Harap diingat, meski menganalisis fakta menggunakan data-data terkait, teori ekonomi positif tidak memberikan saran atau instruksi tentang bagaimana seharusnya pihak terkait merespon. Sebagai contoh, sebuah model ekonometrika mungkin menggambarkan bagaimana pertumbuhn ekonomi mempengaruhi tingkat pengangguran. Tetapi, model tidak memberikan instruksi apa pun terkait kebijakan harus diikuti. Kekuatan prediksi model tersebut akan tergantung pada validitas asumsi.
Mengapa penting?
Membedakan ekonomi positif dan normatif telah menjadi sangat penting saat ini. Sebagian besar informasi yang kita baca di media online adalah kombinasi dari pernyataan atau teori ekonomi positif dan normatif. Karena itu, kita harus dapat memahami perbedaan keduanya untuk analisis yang obyektif.
Perbedaan antara ekonomi positif adalah dasar untuk bijak pembuatan kebijakan. Ketika dipertimbangkan bersama-sama, itu memberikan pemahaman yang jelas tentang kebijakan public. Pemahaman yang jelas tentang ekonomi positif mengarah pada keputusan yang lebih baik tentang [[kebijakan ekonomi]]. Hal ini karena ekonomi positif tidak tergantung pada penilaian subjektif dan dapat didefinisikan serta diuji. Dengan demikian, itu memberikan skenario sebab-akibat yang jelas yang dapat membantu individu dan [[pembuat kebijakan]] membuat keputusan penting.