Supply-side economics atau ekonomi sisi pasokan adalah bagian ekonomi yang fokus pada sisi penawaran atau produksi, kontras ekonomi sisi permintaan. Teori sisi pasokan didasarkan pada gagasan bahwa untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, fokus utama adalah dengan meningkatkan dan mempengaruhi pasokan daripada pada permintaan efektif.
Untuk menumbuhkan perekonomian, pemerintah harus merangsang produsen untuk meningkatkan pasokan barang, sehingga menurunkan harga dan memberi manfaat kepada konsumen serta mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Ini dicapai, misalnya, melalui pemotongan pajak untuk bisnis atau subsidi bisnis. Konsep ini biasanya dikaitkan dengan ideologi konservatif, kebalikan dari ekonomi Keynesian.
Kebijakan ekonomi sisi penawaran
Berbeda dengan kebijakan sisi moneter yang mendorong pertumbuhan sisi permintaan, kebijakan ekonomi sisi penawaran berusaha meningkatkan pertumbuhan dengan merangsang produksi. Seringkali, kebijakan tersebut, lebih berorientasi jangka panjang daripada jangka pendek.
Kebijakan tersebut berusaha merangsang faktor-faktor yang mempengaruhi pasokan daripada pada permintaan efektif. Kebijakan sisi penawaran untuk meningkatkan [[pertumbuhan ekonomi]] dapat mencakup langkah-langkah seperti reformasi sistem pajak untuk mendorong investasi dan inovasi, reformasi praktik restriktif, perbaikan dalam infrastruktur transportasi dan komunikasi, pelatihan yang lebih baik dan lebih banyak bantuan dengan mobilitas bagi pekerja yang menganggur, dan mereformasi sistem jaminan sosial untuk mendorong pasokan tenaga kerja.
Pada intinya, kebijakan tersebut bertujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki kuantitas dan kualitas sumber daya ekonomi. Ini kontras dengan pandangan Keynesian bahwa faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah tingkat permintaan efektif.
Vs Keynesian dan Monetaris
Ekonomi sisi penawaran menekankan perlunya kebijakan yang akan mempengaruhi penawaran agregat atau output potensial.
Namun, argumen tersebut ditentang oleh ekonom Keynesian dan Monetaris. Mereka menyatakan bahwa pemulihan adalah contoh klasik dari ekonomi sisi permintaan, di mana pertumbuhan ekonomi dirangsang bukan dengan meningkatkan pasokan barang, tetapi dengan meningkatnya permintaan konsumen karena pendapatan yang dibelanjakan meningkat.
Selanjutnya, teori sisi penawaran juga berbenturan dengan ekonom Monetaris. Mereka, berpendapat bahwa cara yang paling efektif untuk mengatur permintaan agregat adalah bagi bank sentral untuk mengendalikan pertumbuhan jumlah uang beredar.