Contents
Merit goods adalah barang yang memiliki efek samping positif ketika dikonsumsi. Namun terkadang barang tersebut kurang dihargai dan kurang dikonsumsi karena informasi yang tidak sempurna. Kebalikan dari merit goods adalah demerit goods.
Deskripsi tentang “Merit Goods”
Pemerintah cenderung menyediakan merit goods, karena kemungkinan ada kurang produksi dan kurang konsumsi. Masyarakat tidak menyadari manfaatnya karena, misalnya, tidak dapat dirasakan secara langsung atau karena kurangnya informasi. Untuk meningkatkan penggunaanya, pemerintah mungkin akan memberikan subsidi atau memberikannya secara gratis.
Karakteristik merit goods
- Baik sektor publik maupun sektor swasta dapat menyediakan barang ini.
- Konsumsinya secara luas dapat menghasilkan efek eksternalitas positif, di mana manfaat sosial dari konsumsi melebihi keuntungan pribadi. Misalnya, membuat konsumen menjadi lebih baik atau lebih produktif.
- Individu mungkin tidak bertindak demi kepentingan mereka sendiri sebagian karena informasi yang tidak sempurna tentang manfaat yang dapat diperoleh, dengan demikian pemerintah dapat menyediakannya secara gratis atau dengan subsidi.
Kegagalan informasi
Perlu dipahami bahwa ada kegagalan informasi kepada konsumen. Ini muncul karena konsumen tidak memahami seberapa baik atau buruk suatu produk bagi mereka. Kegagalan untuk menyadari baik dan buruk dari barang ini dapat disebabkan oleh dua hal: karena tidak memiliki informasi yang benar atau karena hanya kekurangan beberapa informasi yang relevan. Inilah sebabnya mengapa merit goods seringkali disediakan oleh pemerintah untuk mereka yang dianggap membutuhkannya.
Contoh
Pendidikan adalah salah satu contoh merit goods. Orang mungkin tidak sepenuhnya menghargai atau sadar berapa banyak manfaat yang akan diterima melalui pendidikan yang baik. Kita tidak selalu menghargai betapa baiknya pendidikan bagi kita. Begitu juga, pelajar atau mahasiswa mungkin tidak menyadari betapa pentingnya belajar. Kita tidak merasakan manfaatnya secara langsung. Justru kita menganggapnya membuat sakit kepala karena pelajaran yang rumit. Padahal, manfaat tersebut mungkin akan kita rasakan setelah kita mencari pekerjaan atau bekerja. Ini karena hampir semua perusahaan mensyaratkan pendidikan.
Contoh lainnya adalah vaksinasi. Banyak orang tidak suka divaksinasi karena merasa tidak perlu. Mereka juga tidak menyadari manfaatnya. Beredarnya informasi palsu terkait vaksinasi juga membuat kita enggan untuk melakukannya. Memang, ini mungkin tidak perlu jika kita hidup sendiri. Tetapi karena kita hidup secara sosial dan berinteraksi dengan orang lain, maka vaksinasi menjadi diperlukan karena jika tidak dapat menular ke orang lain dan berdampak negatif ke masyarakat.