Contents
Produk marjinal yang menurun (decreasing marginal product) terjadi ketika menggunakan satu unit input lagi menghasilkan peningkatan total output yang lebih kecil daripada input sebelumnya. Dalam situasi ini, total output tumbuh tetapi pada tingkat jatuh. Juga dikenal sebagai pengembalian marginal yang menurun (diminishing marginal return), atau produk marginal yang semakin berkurang (diminishing marginal product).
Istilah ini adalah kebalikan dari produk marginal yang meningkat (increasing marginal product) di mana total output tumbuh pada tingkat yang meningkat. Dan, produk marginal negatif (negative marginal product) ketika input tambahan yang digunakan menyebabkan penurunan total output.
Perhitungan produk marjinal yang menurun
Untuk memahami konsep ini, mari kita mulai dengan konsep produk marginal. Produk marjinal adalah output tambahan dari menambahkan satu input lagi, dengan asumsi input lainnya tidak berubah. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Produk marjinal = Perubahan total output/Perubahan kuantitas input
Katakanlah perusahaan melaporkan statistik produksinya sebagai berikut:
2016 | 2017 | 2018 | |
Total output | 1.000 | 1.600 | 2.000 |
Tenaga Kerja | 10 | 15 | 20 |
Produk marginal | 120 | 80 |
Kita menghitung produk marginal pada 2017 dan 2018 sebagai berikut:
- 2017 = (1.600-1.000)/(15-10) = 120
- 2018 = (2.000-1.600)/(20-15) = 60
Oleh karena itu, karena produk marjinal pada tahun 2018 lebih rendah dari pada tahun 2017, produsen menghadapi produk marjinal yang menurun.
Catatan
Pengembalian marginal menurun berlaku dalam jangka pendek. Itu karena salah satu faktor input adalah tetap (seringkali modal). Tetapi, dalam jangka panjang, semua faktor produksi adalah variabel.
Ketika perusahaan meningkatkan tenaga kerja, produksi menjadi inefisiens. Pekerja yang lebih besar membuat perusahaan menjadi lebih birokratis dan mengarah pada redundansi pekerjaan. Akibatnya, biaya yang dikeluarkan dengan mempekerjakan lebih banyak pekerja menjadi lebih besar dari sebelumnya. Dalam situasi ini, perusahaan menghadapi kenaikan biaya marjinal.
Meskipun berasal dari ekonomi mikro, konsep ini juga penting dalam ekonomi makro. Ekonom menggunakannya untuk menemukan sumber utama dari laju pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dalam model pertumbuhan Solow, modal dan tenaga kerja semakin berkurang. Pada periode tertentu di masa depan, kontribusi mereka terhadap pertumbuhan ekonomi akan menurun.
Dengan demikian, satu-satunya cara untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi adalah dengan meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan modal. Ini dapat dicapai melalui, misalnya, meningkatkan teknologi. Teknologi yang ditingkatkan merupakan residu dari model (yang dikenal sebagai produktivitas total faktor).