Contents
Sinergi (synergy) berarti bergabung atau bekerja sama akan menciptakan nilai lebih daripada pemisahan. Dua organisasi yang bekerja bersama menghasilkan nilai lebih signifikan daripada gabungan nilai masing-masing. Katakanlah, nilai setiap perusahaan adalah 2, maka sinergi mereka dapat menciptakan nilai lebih dari 4.
Jadi, 2 + 2 tidak sama dengan 4. Tapi itu lebih dari 4.
Jenis sinergi
Istilah sinergi lazim dalam konteks merger dan akuisisi (M&A). Merger atau akuisisi menawarkan nilai yang lebih besar dari sinergi dua perusahaan. Itulah sebabnya, seringkali, dalam akuisisi, pihak pengakuisisi bersedia membayar premi di atas nilai wajar perusahaan target.
Dalam ruang lingkup yang lebih sempit, sinergi juga dapat terjadi pada tingkat individu atau divisi. Perusahaan dapat menciptakan sinergi dengan menggabungkan produk atau pasar. Misalnya, produsen pasta gigi menawarkan produk sikat gigi untuk mendapatkan nilai yang lebih tinggi.
Kerjasama antara pengembang dengan pemasar dalam mengembangkan web adalah contoh lain. Pemasar mengembangkan pesan yang komunikatif dan menarik, sementara pengembang menerjemahkannya ke dalam program. Akibatnya, mereka tidak hanya membuat konten kreatif tetapi juga komunikatif. Itu membuat semakin banyak pengunjung web.
Mengapa itu penting?
Sinergi adalah dasar dari merger, akuisisi, atau aliansi strategis. Tindakan strategis semacam itu menciptakan ruang lingkup ekonomi dengan mengeksploitasi sumber daya dan kemampuan masing-masing pihak.
Ambil contoh merger antara produsen mobil dan distributor mobil. Pembuat mobil memiliki keunggulan dalam mengembangkan produk-produk inovatif. Sementara itu, distributor memiliki jaringan yang luas dan efektif. Semoga kombinasi keduanya menciptakan posisi yang kuat di pasar dan menghasilkan laba yang lebih tinggi.
Tapi, memang, mereka tidak selalu berhasil. Beberapa kolaborasi merger gagal karena perbedaan budaya perusahaan. Itu menimbulkan banyak konflik internal. Kegagalan juga disebabkan oleh perbedaan strategis, di mana masing-masing pihak mengejar kepentingannya sendiri.
Mengutip dari CNBC, berikut adalah daftar merger yang sukses:
- Disney dan Pixar
- Sirius dan XM Radio
- Exxon dan Mobil
Dan yang gagal adalah:
- New York Central dan Pennsylvania Railroads
- Daimler Benz dan Chrysler
- Mattel dan The Learning Company
- Sears dan Kmart
Apa manfaat sinergi?
Sinergi sering melibatkan dua entitas atau bagian dengan sumber daya atau kemampuan yang saling melengkapi. Ini kemudian membawa manfaat timbal balik, terutama ketika kerja sama atau kegiatan mendukung tujuan yang sama.
Secara umum, sinergi menciptakan nilai tambah dan memungkinkan pengembalian yang lebih tinggi dari:
- Penghematan biaya. Misalnya, produsen dapat mengurangi biaya membangun jaringan distribusi dengan mengakuisisi distributor.
- Peluang pertumbuhan. Perusahaan-perusahaan internasional sering berkolaborasi dengan perusahaan lokal untuk meraih peluang pertumbuhan. Mereka kemudian membentuk usaha patungan.
- Posisi pasar yang lebih kuat. Perusahaan mengakuisisi perusahaan yang memproduksi produk pelengkap. Akuisisi ini memungkinkannya untuk memperluas penawaran produknya. Akibatnya, itu bisa menghasilkan lebih banyak pendapatan daripada yang bisa mereka lakukan secara mandiri.
- Meningkatkan posisi tawar. Merger menghasilkan ukuran bisnis yang lebih signifikan. Itu meningkatkan posisi tawar, tidak hanya untuk pemasok tetapi juga untuk pelanggan.
- Kompetensi yang diperkuat. Ambil, misalnya, pembentukan tim dari divisi pemasaran, produksi, dan penelitian dan pengembangan. Pembentukan tim meningkatkan efektivitas dengan berbagi persepsi dan pengalaman, wawasan, dan pengetahuan.
- Pengambilan keputusan yang lebih baik. Membentuk tim dengan beragam pengetahuan akan menghasilkan lebih banyak ide, solusi lebih kreatif, peningkatan penerimaan keputusan oleh anggota kelompok
- Manfaat finansial. Menjadi lebih besar mengurangi biaya modal karena, ketika meminjam uang, perusahaan membayar premi yang lebih kecil daripada perusahaan kecil.
Mengapa sinergi gagal?
Meskipun sinergi itu ideal, namun dalam praktiknya sulit. Perampingan bisnis dan divestasi sebagian merupakan hasil kegagalannya.
Beberapa alasan kegagalan tersebut adalah:
- Bertahan untuk tidak berubah. Merger, misalnya, meningkatkan ketidakpastian tentang masa depan karyawan inti. Mereka tidak yakin apakah, setelah merger, masih dalam posisi yang sama atau tidak. Jika merger menempatkan posisinya dalam risiko, mereka akan cenderung menolak.
- Konflik budaya perusahaan. Ini adalah masalah klasik dalam merger dan akuisisi. Konflik budaya menimbulkan ketidakharmonisan dan mengurangi produktivitas.
- Keputusan lebih lambat. Pengambilan keputusan perlu memperhatikan kepentingan masing-masing kelompok atau entitas. Prosesnya biasanya lebih memakan waktu dan lebih mahal daripada pengambilan keputusan individu.