Contents
Takeover bid atau tawaran pengambilalihan adalah penawaran kepada pemegang saham suatu perusahaan untuk mengambil alih dan memperoleh kendali perusahaan dengan membeli saham mereka pada harga yang ditentukan. Tawaran semacam bisa direstui oleh manajemen atau tidak. Ketika manajemen menolak tawaran tersebut, pengambilalihan ini dinakaman dengan pengambilalihan bermusuhan (hostile takeover), sementara jika disetujui oleh manajemen, itu dinamakan pengambilalihan bersahabat atau ramah (friendly takeover).
Pengendalian mayoritas saham
Tawaran pengambilalihan menjadi efektif hanya jika sebagian besar pemegang saham yang ada menerimanya. Ini karena pengakuisisi akan mengambil alih sebagian besar saham perusahaan dan menempatkan pemegang saham lainnya sebagai minoritas.
Biasanya, pemegang saham minoritas berada posisi yang kurang menguntungkan, terutama dalam pengambilan kebijakan perusahaan. Oleh karena itu, pemegang saat ini mungkin akan resisten terhadap pengambilalihan tersebut.
Tipe tawaran pengambilalihan
Ada empat tipe pengambilalihan, diantaranya:
- Pengambilalihan bermusuhan (hostile takeover)
- Pengambilalihan yang ramah (friendly takeover)
- Pengambilalihan backflip (backflip takeover)
- Reverse takeover
#1 Pengambilalihan bermusuhan
Ini terjadi ketika manajemen perusahaan target tidak setuju tawaran pengambilalihan. Penolakan biasanya didasarkan pada beberapa alasan, termasuk bahwa penawaran tersebut merusak prospek dan potensi perusahaan atau posisi mereka terancam karena kemungkinan akan ada perombakan ketika pengambilalihan sukses. Dua strategi pengambilalihan permusuhan yang paling umum digunakan oleh pengakuisisi adalah tawaran tender (tender offer) dan suara proksi (proxy vote).
#2 Pengambilalihan yang ramah
Ini terjadi ketika manajemen perusahaan target dan pengakuisisi sama-sama menyetujui tawaran tersebut. Dewan dari perusahaan target akan menyetujui ketentuan pembelian dan kemudian, pemegang saham dapat memilih mendukung atau menentang pengambilalihan.
#3 Backflip takeover
Ini terjadi ketika perusahaan pengakuisisi menjadi anak perusahaan dari perusahaan target. Pengambilalihan ini disebut backflip karena fakta bahwa perusahaan target adalah entitas yang bertahan dan pengakuisisi menjadi anak perusahaan sebagai hasil dari proses merger.
#4 Reverse takeover
Ini terjadi ketika perusahaan swasta mengambil alih perusahaan publik. Alasan utama dibalik pengambilalihan terbalik adalah untuk mencapai status pencatatan tanpa melalui penawaran umum perdana (IPO). Dengan begitu, pengakuisisi swasta menjadi perusahaan publik. Ini terutama alternatif daripada harus mengajukan permohonan IPO, yang mana seringkali membutuhkan banyak dokumen dan merupakan proses yang membosankan dan mahal.