Base year atau tahun dasar merujuk pada tahun pertama yang dijadikan basis perhitungan atau perbandingan. Tidak ada kriteria spesifik kenapa kita harus memilih tahun tertentu sebagai dasar perhitungan atau perbandingan. Semua itu tergantung pada konteks perhitungan atau perbandingan yang kita lakukan.
Kita dapat menemukan berbagai aplikasi tahun dasar. Contohnya adalah dalam perhitungan produk domestik bruto harga konstan, GDP deflator, indeks harga konsumen, indeks harga saham, dan lain sebagainya.,
Contoh perhitungan menggunakan tahun dasar
Dalam perhitungan indeks, tahun dasar sering diberikan nilai 100. Angka indeks di tahun berikutnya didasarkan pada angka 100 tersebut. Misalnya, kita membuat indeks harga minyak dengan tahun dasar adalah 2000 dan harga minyak di tahun tersebut adalah sebesar USD50 per barel. Di tahun 2010, harga minyak melambung menjadi USD90 per barel (naik 80.0%) dan kemudian menurun menjadi USD60 per barel di tahun 2018 (turun -33.3%). Maka kita dapat membuat indek di 2010 dan 2018 sebagai berikut:
Tahun | Harga | Index | Perubahan harga terhadap tahun dasar 2000 |
2000 | 50 | 100 | |
2010 | 90 | 180 | 80% |
2018 | 60 | 120 | 20% |
Kalkulasi index di masing-masing tahun adalah:
- 2000 = 100 (tahun dasar)
- 2010 = (90 x 100)/50 = 180
- 2018 = (60 x 100)/50 = 120
Perubahan harga minyak dibandingkan dengan tahun dasar adalah:
- 2010 = ((90/50) – 1)x 100% = 80%
- 2018 = ((60/50) – 1)x 100% = 20%
Dari perhitungan sederhana di atas, pembuatan indeks memudahkan kita untuk melihat secara sekilas persentase kenaikan atau penurunan harga dibandingkan dengan tahun dasar. Indeks 180 di tahun 2010 dan 120 di tahun 2018 menyatakan harga minyak telah naik sebesar 80% dan 20%. Jika misalnya, harga minyak di tahun 2018 adalah sebesar USD40, maka indeks di tahun tersebut adalah 80, yang berarti harga telah turun 20% (100 di tahun dasar dikurangi 80).