Contents
Total Quality Management (TQM) adalah pendekatan manajemen produksi yang mengintegrasikan semua elemen produksi untuk mencapai kualitas dan efisiensi. Sejumlah para pakar manajemen yang mempelopori TQM adalah W. Edwards Deming, Armand V. Feigenbaum, Kaoru Ishikawa, Joseph M. Juran, dan Genichi Taguchi.
Prinsip mendasar di balik Total Quality Management adalah bahwa manajemen kualitas ditangani di semua tingkat organisasi, dari atas ke bawah. Perbaikan dilakukan secara terus menerus dengan menerapkan teori dan pendekatan teori manajemen dalam upaya untuk meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya organisasi.
Tujuan Total Quality Management
TQM memastikan bahwa semua bagian organisasi bekerja bersama-sama dan berperan dalam keberhasilan program. Dua tujuan utama dari TQM adalah:
- Membangun kebiasaan perbaikan perbaikan berkelanjutan atau mengikuti prinsip Kaizen.
- Terus menyempurnakan proses produksi dengan mengedepankan nol caca dan pengurangan biaya terus menerus.
Filosofi
Filisofi yang mendasari TQM didasarkan argumen bahwa pengurangan biaya dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas. Peningkatan kualitas pada akhirnya berimplikasi pada lebih sedikit pengerjaan ulang, lebih sedikit kesalahan, lebih sedikit penundaan, dan penggunaan waktu dan bahan yang lebih baik. Hasilnya, produktivitas meningkat.
Kualitas yang lebih baik mengarah pada pangsa pasar yang lebih tinggi dan memungkinkan perusahaan untuk menaikkan harga. Harga yang lebih tinggi meningkatkan profitabilitas perusahaan dan membuatnya bertahan dalam bisnis. Dengan demikian, perusahaan menciptakan lebih banyak pekerjaan.
Elemen utama
Elemen-elemen utama TQM adalah
- Komitmen sistematis dan jangka panjang oleh manajemen senior
- Komitmen untuk memperbaiki keadaan pada saat yang tepat
- Komitmen untuk perbaikan berkelanjutan
- Pemahaman tentang hubungan yang mempertahankan kualitas, terutama antara pemasok dan konsumen.
- Pemahaman tentang total biaya yang terlibat dalam pembelian produk dan layanan. Biaya didefinisikan tidak hanya dalam hal uang tetapi juga dalam hal kualitas. Oleh karena itu, penghematan moneter mungkin akan mengorbankan kualitas
- Menyelaraskan sistem dengan kebutuhan organisasi. Ketika keduanya tidak selaras, proses kerja dirancang ulang
- Manajemen dan teknik pelatihan yang tepat untuk meningkatkan komunikasi antar bagian dan antara staf dan manajemen
- Memberdayakan dan meningkatkan pelatihan pekerja
- Mengukur, mengevaluasi, dan menghargai kinerja secara berkesinambungan. Ini termasuk pengukuran kinerja untuk memungkinkan pekerja memahami apa yang mereka kontribusikan dan bagaimana mereka dapat meningkatkannya.