Contents
Ekonomi global telah meningkat lebih dari dua kali lipat dalam dua dekade terakhir, mengutip data dari Bank Dunia. PDB nominal dunia meningkat dari USD32,54 triliun pada tahun 1999 menjadi USD85,91 triliun pada tahun 2018. Selama periode tersebut, kita juga telah melihat penyebaran paradigma ekonomi baru, yaitu globalisasi, yang mendorong saling ketergantungan antar negara.
Sekarang, ekonomi dunia lebih terhubung. Tidak hanya melalui arus perdagangan internasional dan aliran modal tetapi juga melalui arus informasi. Kemajuan teknologi juga telah berubah. Itu tidak hanya mengubah ekonomi tetapi juga berbagai hal dalam hidup kita. Ini menciptakan peluang dan tantangan baru yang tidak dapat diprediksi sebelumnya. Dan, pada tahun 2020, perubahan ini mungkin masih dini dan akan terus mengubah dunia dalam beberapa tahun ke depan.
Apa itu ekonomi global? Apa karakteristiknya sekarang? Dan, apa tantangannya sekarang? Mari kita bahas satu per satu.
Apa itu ekonomi global?
Ekonomi global (global economy) adalah ekonomi di mana kekayaan dan sumber daya bergerak melintasi batas negara. Gerakan ini juga mencakup barang, jasa, orang, keterampilan, dan ide.
Ekonomi global terdiri dari sejumlah kegiatan ekonomi di seluruh negeri. Jika kita mengambil perumpamaan, itu seperti ekonomi nasional, yang merupakan jumlah kegiatan ekonomi oleh semua pelaku ekonomi di dalam perbatasan suatu negara.
Dalam ekonomi nasional, pelaku ekonomi, barang, jasa, tenaga kerja dapat dengan bebas berpindah dari satu daerah ke daerah lain dalam satu negara. Tapi, itu tidak berlaku untuk ekonomi global. Berbagai kendala membatasi pergerakan tersebut, misalnya, proteksi perdagangan dan batasan aliran modal.
Globalisasi
Suatu negara berurusan dengan ekonomi global melalui perdagangan internasional dan aliran modal. Perkembangan teknologi juga memungkinkan aliran informasi dari satu negara ke negara lain.
Namun, kehadiran negara membatasi gerakan tersebut. Pemerintah di setiap negara memiliki kepentingan nasional yang berbeda. Mereka memberlakukan berbagai peraturan untuk membatasi aliran sumber daya, kekayaan (modal), dan informasi. Mereka beralasan, tidak semua aliran tersebut sejalan dengan kepentingan nasional.
Ketika batas-batas itu dikurangi, itulah yang kita sebut globalisasi. Gerakan antar negara menjadi lebih mudah diakses, dan globalisasi telah meningkat seiring dengan:
- Pengurangan hambatan regulasi
- Teknologi yang lebih canggih
- Biaya transportasi rendah
- Peningkatan saling ketergantungan antar negara
Globalisasi mengarah pada efisiensi sumber daya ekonomi yang lebih besar. Perusahaan dapat memanfaatkan tenaga kerja yang lebih murah di negara berkembang. Dan negara-negara berkembang dapat mengadopsi teknologi negara maju untuk membangun ekonomi mereka.
Karakteristik dan implikasi ekonomi global
Ekonomi dunia telah menjadi terintegrasi dengan meningkatnya globalisasi. Mobilitas barang, layanan, teknologi, informasi, modal telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Dan, globalisasi memainkan peran penting dalam mendorong kegiatan ekonomi di suatu negara. Beberapa negara dapat menikmati lebih banyak faktor dan barang produksi seluler.
Teknologi informasi mengambil peran penting
Internet dan teknologi informasi memudahkan perdagangan dan produksi yang lebih intens. Kita dapat menjual produk, tidak hanya di pasar lokal tetapi di luar negeri. Ini juga bukan hanya perusahaan besar yang dapat melakukannya, tetapi perusahaan kecil juga dapat melakukannya. Jadi, dalam globalisasi, bukan saja pasarnya lebih luas, tetapi persaingan juga meningkat.
Selain itu, kemajuan teknologi juga mengganggu model bisnis konvensional. Beberapa industri, seperti surat kabar dan ritel, mulai tertekan oleh kehadiran model bisnis baru. Kemajuan teknologi mengikis hambatan masuk. Perusahaan besar, perusahaan kecil, atau bahkan individu, dapat memanfaatkan saluran digital.
Munculnya ekonomi baru
Cina, Indonesia, India, dan beberapa negara berkembang lainnya muncul sebagai kekuatan baru di dunia. Mereka mulai menyaingi status quo negara-negara barat dalam output global. Partisipasi mereka meningkat karena menikmati pertumbuhan yang lebih kuat daripada negara maju. Kontribusi mereka terhadap perdagangan dunia juga semakin signifikan dari waktu ke waktu.
Pemerintah berperan dalam bisnis internasional
Beberapa pemerintah sangat ingin mendukung perusahaan dalam negeri, baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyak perusahaan milik negara mulai melakukan ekspansi ke luar negeri. Sukses di pasar lokal adalah sumber dayanya untuk juga sukses di pasar luar negeri. Itu adalah salah satu bentuk partisipasi pemerintah dalam bisnis internasional.
Kasus lain adalah munculnya sovereign wealth funds (SWF). Ini juga mewakili peran pemerintah dalam bisnis global. Banyak SWF berinvestasi di berbagai perusahaan di luar negeri untuk memberi manfaat bagi ekonomi dan warga negara. Pendanaannya berasal dari cadangan bank sentral, privatisasi, dan pendapatan dari mengekspor sumber daya alam.
Rantai nilai global yang berkembang
Perusahaan transnasional mencoba mengambil keuntungan spesifik dari masing-masing negara. Sebagai contoh adalah pasokan bahan baku yang melimpah dan biaya tenaga kerja yang lebih murah. Untuk melakukan ini, mereka memecah proses produksi di berbagai negara untuk mengeksploitasi manfaat itu.
Misalnya, perusahaan memiliki empat anak perusahaan di berbagai negara. Di negara pertama, anak perusahaannya memproduksi bahan baku murah. Perusahaan kemudian mengekspor bahan baku ke anak perusahaan di negara kedua.
Di negara kedua, perusahaan memproduksi barang setengah jadi, memanfaatkan manfaat upah rendah. Perusahaan kemudian mengekspornya ke anak perusahaan ketiga.
Anak perusahaan ketiga mengumpulkan barang setengah jadi untuk menghasilkan produk akhir. Anak perusahaan menikmati tenaga kerja yang lebih terlatih tetapi memiliki upah yang relatif rendah daripada perusahaan induk.
Perusahaan induk kemudian mengimpor produk jadi dan memasarkannya di dalam negeri. Ia dapat menjual produk dengan harga kompetitif karena dapat memangkas biaya di sepanjang rantai nilai produksi.
Homogenisasi budaya
Globalisasi mentransmisikan ide, makna, dan nilai-nilai dari satu negara ke negara lain. Orang-orang mulai mengadopsi tren di negara lain sebagai gaya hidup mereka. Budaya, misalnya, K-Pop, semakin global. Semakin banyak orang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa percakapan. Itu semua mengarah ke globalisasi budaya secara global.
Tantangan ekonomi global
Ekonomi global yang terkoneksi tidak hanya memiliki dampak positif, tetapi juga dapat memiliki konsekuensi negatif. Dampak buruk ini dapat berupa masalah khusus negara atau masalah umum sebagai komunitas global. Di antara masalah efek samping adalah:
- Ketidaksetaraan global dan pembangunan ekonomi yang tidak merata
- Kemiskinan global
- Sumber daya tak terbarukan tak berujung
- Penipisan lingkungan dan pemanasan global
- Lebih rentan terhadap efek penularan dari krisis ekonomi dan keuangan
- Meningkatnya ketegangan geopolitik