Contents
Di neraca keuangan sebuah perusahaan, Anda dapat menemukan akun wesel bayar di bagian kewajiban (liabilitas). Itu mungkin ada di bagian kewajiban lancar atau, di kewajiban tidak lancar, tergantung pada jatuh tempo.
Definisi wesel bayar
Wesel bayar (notes payable) adalah perjanjian tertulis ketika perusahaan meminjam sejumlah uang dari pemberi pinjaman. Misalnya, perusahaan meminjam uang dari bank. Bank akan meminta perusahaan untuk menandatangani perjanjian pinjaman formal sebelum bank memberikan uang. Perusahaan akan mencatat pinjaman ini dalam akun wesel bayar.
Perusahaan harus membayar pokok pinjaman ditambah bunga untuk jangka waktu tertentu. Bunga pinjaman dapat berupa bunga tetap atau mengambang, sesuai dengan perjanjian. Jika bunga mengambang, persentasenya bervariasi dan biasanya sama dengan bunga tetap plus premi.
Selanjutnya, pemberi pinjaman mungkin memerlukan batasan lain. Misalnya, perusahaan tidak boleh membayar dividen kepada investor, sementara bagian dari pinjaman masih belum dibayar. Jika melanggar, pemberi pinjaman memiliki hak untuk menarik pinjaman. Persyaratan pinjaman mungkin juga memerlukan jaminan, seperti aset perusahaan.
Pelaporan dalam laporan keuangan
Perusahaan mengklasifikasikan wesel bayar sebagai kewajiban (liabilitas). Jika jatuh tempo kurang dari 12 bulan atau periode akuntansi, perusahaan mencatatnya dalam kewajiban lancar. Sementara itu, selama lebih dari 12 bulan, akun akan menjadi bagian dari kewajiban tidak lancar.
Selanjutnya, jika wesel jangka panjang jatuh tempo kurang dari satu tahun, perusahaan melaporkan di bagian kewajiban lancar. Sisanya, perusahaan melaporkan sebagai kewajiban tidak lancar.
Misalnya, pada Januari, dari wesel bayar yang jatuh tempo pada tahun berikutnya sebesar Rp100, Rp10 akan jatuh tempo pada akhir tahun ini. Dengan demikian, perusahaan akan mencatat nominal Rp10 pada bagian kewajiban lancar, dan sisanya masuk ke kewajiban tidak lancar (RP90).
Perbedaannya dengan utang usaha
Anda dapat menemukan utang usaha dan wesel bayar di bagian kewajiban. Di sini saya menyajikan perbedaan antara keduanya.
Wesel bayar
- Memiliki perjanjian formal sebelum pemberi pinjaman menyerahkan uang.
- Persyaratan lebih rinci. Perjanjian tersebut akan mencakup persyaratan pinjaman, termasuk suku bunga, jatuh tempo, pokok, ketentuan lainnya, seperti ketentuan ketika perjanjian dilanggar.
- Dapat berupa kewajiban lancar atau kewajiban tidak lancar, tergantung pada jatuh tempo.
- Pemberi pinjaman membebankan bunga atas pinjaman.
- Muncul ketika sebuah perusahaan meminjam uang
- Pemberi pinjaman memiliki klaim atas aset peminjam jika perusahaan gagal membayar kembali pinjaman.
Utang usaha
- Tidak memiliki janji tertulis resmi untuk membayar. Perusahaan mencatatnya saat membeli barang dari pemasok secara kredit.
- Persyaratan kurang rinci. Pemasok akan mengeluarkan faktur penjualan saat mengirim barang. Faktur berisi jumlah dan ketentuan kredit, seperti 90 hari. Persyaratan ini kurang spesifik dibandingkan dengan wesel bayar. Ketika perusahaan telah menerima barang, mereka akan mencocokkan pesanan pembelian dengan faktur penjualan. Jika sesuai, perusahaan mencatatnya sebagai utang usaha selama belum dibayar secara tunai.
- Merupakan bagian dari liabilitas lancar. Akun ini memiliki jatuh tempo kurang dari satu tahun.
- Tidak melibatkan bunga, karena itu, akun ini bukan utang berbunga.
- Muncul ketika perusahaan membeli barang atau jasa secara kredit.
- Utang usaha tidak mengikat, dan penundaan pembayaran hanya menyebabkan perusahaan dikenakan penalti.