Contents
Apa itu: Akuntansi biaya (cost accounting) adalah cabang akuntansi yang menyediakan informasi untuk membantu manajemen mengevaluasi biaya dan efisiensi produksi. Ini menilai biaya input setiap langkah produksi dan biaya tetap untuk menghitung biaya produksi.
Perbedaan akuntansi biaya dan akuntansi keuangan
Akuntansi biaya mengukur biaya yang terkait dengan produksi individu. Akuntan kemudian membandingkan hasil input dengan output. Tujuannya adalah untuk membantu manajemen dalam mengukur kinerja keuangan.
Tidak seperti akuntansi keuangan (financial accounting), manajemen menggunakan informasi dari akuntansi biaya untuk membantu dalam membuat keputusan. Akuntansi merupakan alat manajemen dalam penganggaran, terutama dalam menyusun program pengendalian biaya dan menentukan harga jual produk.
Karena hanya merupakan alat internal oleh manajemen, akuntansi ini tidak harus memenuhi standar khusus yang ditetapkan oleh badan standar akuntansi.
Sebaliknya, akuntansi keuangan melaporkan kinerja keuangan untuk pihak eksternal perusahaan, seperti investor dan kreditur. Keluaran utama dari akuntansi keuangan adalah laporan keuangan.
Bagian utama laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan.
Perbedaan lain antara kedua akuntansi adalah klasifikasi biaya. Di bawah akuntansi keuangan, klasifikasi biaya tergantung pada jenis transaksi. Sedangkan dalam akuntansi biaya, klasifikasinya tergantung pada kebutuhan informasi manajemen.
Jenis biaya
Ada beberapa kategori biaya, termasuk:
- Biaya tetap
- Biaya variabel
- Biaya operasional
- Biaya langsung
Biaya tetap adalah jenis biaya yang tidak berubah terhadap output. Contohnya termasuk biaya sewa dan biaya penyusutan. Perusahaan membayar sewa tetap, terlepas dari apakah output meningkat atau menurun.
Biaya variabel s adalah jenis biaya yang nilainya berubah seiring dengan volume produksi. Contoh biaya variabel adalah biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku, dan biaya overhead variabel. Jika itu meningkatkan output, misalnya, perusahaan harus membeli lebih banyak bahan mentah dan tenaga kerja langsung.
Biaya operasional adalah biaya yang terkait dengan operasi bisnis sehari-hari. Biaya ini dapat berupa tetap atau variabel. Contohnya termasuk biaya penjualan dan biaya pemasaran.
Biaya langsung adalah biaya yang terkait dengan produksi suatu produk. Contoh biaya langsung adalah biaya bahan baku. Contoh lain adalah biaya tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses produksi.
Metode akuntansi biaya
Berikut ini adalah jenis-jenis akuntansi biaya:
- Akuntansi biaya berbasis aktivitas (activity-based cost accounting)
- Akuntansi biaya standar (standard cost accounting)
- Marginal costing
- Lean accounting
Akuntansi biaya berbasis aktivitas
Akuntansi biaya berbasis aktivitas memberi tahu Anda bahwa penetapan biaya setiap aktivitas harus sesuai dengan konsumsi (kontribusinya) dalam proses produksi.
Pembebanan biaya aktivitas mengakumulasikan overhead tiap departemen. Perusahaan kemudian menetapkan jumlah tersebut ke objek biaya tertentu seperti layanan, pelanggan, atau produk.
Perusahaan kemudian melakukan analisis aktivitas untuk mengidentifikasi jenis aktivitas yang dikonsumsi objek biaya.
Langkah selanjutnya adalah menentukan biaya overhead dan pemicu biaya untuk setiap aktivitas. Kemudian, perusahaan menghitung tarif overhead dan mengalokasikan biaya overhead ke setiap objek biaya.
Penetapan biaya berdasarkan aktivitas lebih akurat karena didasarkan pada aktivitas yang terlibat langsung dalam proses produksi. Informasi ini berguna untuk manajemen.
Manajemen dapat memahami bagaimana biaya individu muncul. Mereka dapat mengidentifikasi aktivitas kunci dan pendukung. Informasi tersebut berguna dalam membuat keputusan tentang efisiensi dan penghematan biaya. Jika dilakukan dengan benar, pada akhirnya mendukung profitabilitas layanan atau produk khusus perusahaan mereka.
Selanjutnya, dalam prosesnya, akuntan biasanya melakukan survei terhadap karyawan untuk membuat daftar aktivitas (tugas) dan menghitung jumlah waktu yang mereka habiskan untuk setiap tugas. Informasi seperti itu tentu memberi manajemen gagasan yang lebih baik tentang di mana waktu dan uang mereka dihabiskan.
Standard cost accounting
Akuntansi biaya standar menggunakan rasio untuk membandingkan biaya aktual dengan biaya standar. Penggunaan sebenarnya dari tenaga kerja dan bahan akan dibandingkan dengan tenaga kerja dan bahan dalam kondisi standar. Perbedaan ini dinilai dengan menggunakan analisis varians.
Akuntansi biaya tradisional pada dasarnya mengalokasikan biaya berdasarkan satu ukuran, tenaga kerja, atau jam mesin.
Beberapa masalah muncul dengan akuntansi biaya. Salah satunya, akuntansi ini menekankan efisiensi tenaga kerja meskipun membuat jumlah output relatif kecil.
Lean accounting
Lean accounting pada dasarnya adalah penerapan metode lean pada proses akuntansi dan pengendalian perusahaan. Ini membantu manajemen mempercepat proses, menghilangkan kesalahan dan pemborosan, dan membebaskan kapasitas produksi.
Dalam metode tradisional, manajemen menggunakan penetapan biaya standar, penetapan biaya berdasarkan aktivitas, penetapan harga biaya-plus, atau sistem akuntansi manajemen lainnya. Namun, mereka dianggap kurang efisien. Sebagai alternatif, manajemen dapat menggunakan lean accounting.
Metode tradisional biasanya membagi proses produksi menjadi berbagai departemen. Jadi, pergerakan input ke penjualan akan melalui berbagai departemen, mulai dari logistik masuk hingga pemasaran.
Sementara itu, lean accounting berfokus pada value stream. Setiap aliran mencakup biaya pembelian, perancangan, produksi, penjualan, dan pemasaran, dan pengumpulan uang tunai dari pelanggan. Setiap karyawan atau tim kemudian ditugaskan ke satu aliran nilai alih-alih dibagi di seluruh departemen.
Marginal costing
Marginal costing adalah penyederhanaan dari model akuntansi biaya. Kadang-kadang disebut analisis biaya-volume-laba (cost-volume-profit analysis).
Penentuan biaya marjinal berkaitan dengan harga jual, volume penjualan, kuantitas yang diproduksi, biaya, dan keuntungan dari produk. Hubungan khusus ini disebut margin kontribusi.
Untuk menghitung margin kontribusi, perusahaan harus terlebih dahulu mengurangi biaya variabel dari pendapatan penjualan. Kemudian, membagi hasil dari pendapatan penjualan. Berikut adalah rumus margin kontribusi:
- Margin kontribusi = (Pendapatan – Biaya variabel) / Pendapatan
Analisis margin kontribusi membantu manajemen menentukan potensi keuntungan ketika ada perubahan biaya, harga jual, atau kampanye pemasaran.