Contents
Barang Veblen adalah barang yang permintaannya meningkat ketika harganya naik. Permintaan terhadap barang ini lebih karena sifatnya yang eksklusif dan daya tariknya sebagai simbol status. Istilah ini dinamai dari nama seorang ekonom Amerika, yakni Thorstein Veblen.
Barang Veblen dan barang Giffen
Barang Veblen memiliki kurva permintaan miring ke atas atau dengan kemiringan (slope) positif. Ini berlawanan dengan kurva permintaan barang normal yang memiliki kemiringan negatif.
Meskipun sama-sama memiliki slope positif, barang Veblen berbeda dengan barang Giffen. Barang Veblen umumnya merupakan produk yang didambakan berkualitas tinggi, berbeda dengan barang Giffen, yang merupakan produk inferior yang tidak memiliki pengganti yang mudah didapat.
Peningkatan permintaan untuk barang Veblen mencerminkan selera dan preferensi konsumen, tidak seperti barang Giffen, di mana permintaan yang lebih tinggi secara langsung disebabkan oleh kenaikan harga.
Barang Veblen cukup umum, tidak seperti barang Giffen yang cukup sulit untuk ditemukan contohnya. Produk yang sangat mahal seperti perhiasan desainer, arloji mahal, dan mobil mewah adalah contoh dari barang Veblen.
Permintaan barang Veblen
Barang-barang Veblen umumnya ditargetkan pada individu yang kaya, memiliki identitas merek yang sangat kuat yang identik dengan kemewahan. Jenis barang ini biasanya dijual di butik kelas atas daripada di department store umum.
Permintaan terhadap barang Veblen bertentangan dengan hukum dasar permintaan. Hukum permintaan menyatakan bahwa kuantitas permintaan memiliki hubungan negatif dengan harga. Ketika harga barang naik, permintaan akan turun dan ketika harga turun, permintaan akan naik.
Sebaliknya, permintaan barang Veblen naik ketika harganya naik dan permintaan akan lebih sedikit ketika harganya turun. Kenaikan harga sendiri menyiratkan utilitas yang diterima konsumen kaya oleh karena itu, kenaikan harga menyiratkan prestise dan meningkatkan daya tarik barang tersebut.
Tetapi jika harga produk semacam itu diturunkan, daya tariknya bagi individu kaya mungkin berkurang, yang mana membuatnya dijauhi oleh konsumen yang sadar status, sementara pada saat yang sama masih terlalu mahal untuk pasar massal. Oleh karena itu, permintaan secara keseluruhan akan menurun dengan harga yang lebih rendah, bukannya meningkat.