• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer

Cerdasco.

Pengetahuan Lebih Baik. Wawasan Anda Lebih Tajam

  • Bisnis
    • Bisnis dan strategi
    • Pemasaran
    • Sumber daya manusia
    • Operasi
  • Keuangan
    • Analisa Keuangan
    • Investasi
  • Ekonomi
    • Pengantar Ilmu Ekonomi
    • Mikroekonomi
    • Makroekonomi
  • Belajar Online
    • Coursera
    • Udacity
    • Udemy
    • Skillshare
    • Magoosh
You are here: Home / Investasi / Buying on Margin

Buying on Margin

Diupdate pada July 19, 2019 oleh Ahmad Nasrudin

Buying on Margin

Buying on margin adalah transaksi pasar saham berisiko yang dilaksanakan ketika seseorang mengantisipasi kenaikan di masa depan atau penurunan harga saham. Buying on margin melibatkan pembelian sekuritas tanpa membayarnya dengan segera, sementara short selling terdiri dari penjualan sekuritas yang belum dimiliki seseorang pada tanggal yang telah ditentukan dan untuk harga yang ditentukan. 

Contoh buying on margin

Untuk kesederhanaan bagaimana buying margin berfungsi, kita akan mengasumsikan tidak ada biaya bunga yang terlibat. 

Misalnya seorang investor yang membeli 200 saham ABC seharga Rp100 per saham. Dia mendanai setengah harga pembelian dengan uangnya sendiri dan setengahnya lagi dia beli dengan fasilitas margin dari broker (50%:50%). Total uang yang dikeluarkan untuk membeli saham tersebut adalah sebesar Rp10.000, sisanya uang dari broker.

Setelah satu tahun, harga saham berlipat ganda menjadi Rp200. Investor menjual sahamnya dan memperoleh uang sebanyak Rp40.000 (200 x Rp200). Dia membayar brokernya sebesar Rp10.000 untuk uang uang yang dipinjamkan sebelumnya.

Pada akhirnya, dia melipatgandakan uangnya, menghasilkan Rp30.000 untuk investasi Rp10.000. Jika dia membeli jumlah saham yang sama langsung menggunakan uangnya sendiri, dia hanya akan menggandakan uangnya, dari Rp20.000 menjadi Rp40.000.

Sekarang pertimbangkan bahwa alih-alih menggandakan uang setelah satu tahun, harga saham turun setengahnya, menjadi Rp50.  Investor menjual rugi dan menerima Rp10.000 (200 x Rp50). Karena ini sama dengan jumlah utangnya kepada brokernya, ia kehilangan 100 persen investasinya pada transaksi itu (karena uang Rp10.000 harus dibayarkan ke broker).  Seandainya dia tidak menggunakan margin untuk melakukan investasi awalnya (membeli hanya dengan Rp10.000), dia masih akan kehilangan uang, tetapi dia hanya akan kehilangan 50% dari investasinya -Rp5.000 bukannya Rp10.000.

 Buying on margin dan short selling

Buying on margin dapat menguntungkan jika harga saham yang dibeli meningkat, karena seseorang kemudian dapat menjual saham ini dengan untung tanpa pernah benar-benar membayarnya. Short selling dapat menghasilkan keuntungan ketika harga saham turun, sehingga memungkinkan untuk membeli saham yang dijual pada tanggal tertentu dengan harga lebih rendah daripada harga jual yang disepakati. 

Jika harga berfluktuasi dengan cara selain dari yang diharapkan, buying on margin dan short selling keduanya adalah praktik yang bisa terbukti sangat mahal.

Kategori: Investasi

AFFILIATE

If you click on this link, thank you for contributing to us. We may earn a commission when you buy through our links. Learn more ›

5 ARTIKEL TERBARU

Mazhab Ekonomi Austria Pandangan, Kritik, dan Literatur

Mazhab Ekonomi Austria: Pandangan, Kritik, dan Literatur

Apa itu: Mazhab ekonomi Austria (Austrian school of economics) adalah mazhab ekonomi yang

Licensing: Contoh, Perbedaan Dengan Franchising, Keuntungan dan Kerugian

Licensing: Contoh, Perbedaan Dengan Franchising, Keuntungan dan Kerugian

Apa itu: Pemberian lisensi (licensing) adalah pengaturan di mana pemberi lisensi memberikan hak

Opsi Definisi, Karakteristik, Jenis, Cara Kerja, dan Contoh

Opsi: Definisi, Karakteristik, Jenis, Cara Kerja, dan Contoh

Apa itu: Opsi (option) adalah hak untuk membeli atau menjual sejumlah komoditas, mata uang, atau

Kontrak di Pasar Keuangan: Forward, Future, Swap dan Opsi

Kontrak di Pasar Keuangan: Forward, Future, Swap dan Opsi

Apa itu: Kontrak adalah perjanjian yang dapat ditegakkan secara hukum antara dua pihak atau lebih.

Surat Berharga. Contohnya Ekuitas, Surat Utang, Pooled investment, Derivatif

Surat Berharga di Pasar Keuangan: Ekuitas, Surat Utang, Pooled investment, Derivatif

Apa itu: Efek atau surat berharga (securities) adalah sertifikat atau aset keuangan yang dapat

Primary Sidebar

TOP-3 ARTIKEL

  • Kurva Kemungkinan Produksi: Penjelasan, Asumsi, Faktor Yang Menggeser
  • 5 Alasan Mengapa Kebutuhan Manusia Tidak Terbatas
  • Glokalisasi: Pentingnya, Contoh, Cara Kerja, Pro, Kontra

Footer

TOP-5 ARTIKEL

  • Kurva Kemungkinan Produksi: Penjelasan, Asumsi, Faktor Yang Menggeser
  • 5 Alasan Mengapa Kebutuhan Manusia Tidak Terbatas
  • Glokalisasi: Pentingnya, Contoh, Cara Kerja, Pro, Kontra
  • Kustomisasi Massal: Definisi, Jenis, Manfaat, Tantangan
  • Rentang Kendali: Pentingnya, Jenis, Kelebihan, Kekurangan

TELUSURI LAGI

KATEGORI

Akuntansi dan Keuangan Analisa Keuangan Bisnis dan strategi Investasi Makroekonomi Mikroekonomi Operasi Pemasaran Sumber daya manusia

TOPIK

Anggaran Pemerintah Ekonomi Internasional Ekuilibrium Pasar Makroekonomi Manajemen Bisnis Motivasi PDB Pemasaran Perdagangan Internasional Permintaan Agregat Pertumbuhan Ekonomi Rasio Keuangan Struktur Organisasi

Copyright © 2023 · Tentang Kami  · Kebijakan Privasi dan Disclaimer  ·  Disclaimer Afiliasi  ·  Ketentuan Penggunaan  ·  Kebijakan Komentar  ·  Kontak Kami