Contents
Apa itu: Duopoli (duopoly) adalah struktur pasar di mana hanya terdiri dari dua penjual (produsen). Ini adalah bentuk dasar dari persaingan oligopoli. Kedua pemain melayani banyak pembeli dan menjual barang dan jasa yang saling bersaing.
Di pasar ini, pemain memiliki ketergantungan strategis diantara yang tinggi, terutama dalam pengambilan keputusan bisnis seperti penetapan harga dan produksi.
Output persaingan tergantung basis persaingan di pasar. Misalnya, di bawah model Cournot, dasar persaingan adalah kuantitas output sehingga menghasilkan harga dan output di antara pasar monopoli dan pasar persaingan sempurna. Untuk meningkatkan kekuatan pasar dan keuntungan, kedua pemain mungkin terlibat dalam kerjasama kolutif.
Contoh duopoli
Contoh duopoli diantaranya adalah:
- Indofood (Indomie) dengan Wings Food (Mie Sedaap) untuk pasar mie instan di Indonesia. Keduanya menguasai pangsa pasar hampir 90%.
- Intel dan Advanced Micro Devices (AMD) di pasar chip semikonduktor global. Intel menguasai pangsa pasar sekitar 66,7% dan AMD menguasai sekitar 33,2% antara kuartal pertama 2015 dan 2020.
- Airbus dan Boeing di pasar manufaktur pesawat terbang komersial. Airbus dan Boeing masing-masing menguasai sekitar 45% dan 43% untuk pengiriman single-aisle passenger aircraft.
- MasterCard dan Visa di bisnis jasa pembayaran internasional. Visa memegang 60% pangsa pasar kartu kredit dan debit. Sedangkan, Mastercard menguasai pangsa pasar sekitar 30%.
- Pepsi dan Coca Cola di pasar minuman berkarbonasi. Di pasar Amerika Serikat, pangsa pasar Coca-Cola Company adalah 42,7% dan PepsiCo adalah 30,8% pada tahun 2008.
- Android dan iOS di pasar sistem operasi telepon genggam. Android menguasai pangsa pasar sekitar 86,1% dan iOS sebesar 13,9% untuk pengiriman smartphone global di tahun 2019.
Anda dapat lihat, di beberapa contoh di atas, persaingan sebenarnya terdiri dari beberapa pemain. Namun, saya masukkan mereka ke dalam duopoli karena dua perusahaan menonjol dan menguasai pangsa pasar yang signifikan. Selain itu, pemain yang lebih kecil biasanya menargetkan ceruk pasar yang lebih sempit atau hanya melayani pasar lokal.
Duopoli dan oligopoli
Duopoli adalah bentuk spesifik oligopoli. Pasar oligopoli terdiri dari beberapa pemain dengan kekuatan pasar yang besar. Hambatan masuk juga tinggi sehingga ancaman pendatang baru rendah. Beberapa perusahaan menguasai pangsa pasar yang besar, memungkinkan mereka untuk mempengaruhi pasokan pasar. Selain itu, sumber kekuatan pasar juga berasal dari strategi diferensiasi, yang mana memungkinkan perusahaan untuk mengenakan harga premium.
Sementara itu, di bawah duopoli, kekuatan pasar terkonsentrasi di antara dua perusahaan. Keduanya memiliki kekuatan monopoli yang signifikan dan memiliki ketergantungan strategis yang tinggi.
Keputusan strategis satu produsen berdampak signifikan terhadap produsen lainnya. Karena alasan ini, pasar kemungkinan memunculkan perilaku kolutif. Dan ketika itu terjadi, kedua perusahaan bertindak seolah-olah sebagai pemonopoli.
Karakteristik duopoli
Pasar terdiri dari dua produsen. Kedua produsen melayani banyak pembeli sehingga kekuatan tawar keduanya tinggi.
Produsen memiliki ketergantungan strategis yang tinggi. Tindakan dan keputusan strategis oleh satu perusahaan berdampak signifikan terhadap perusahaan lainnya.
Peluang perilaku kolutif tinggi. Karena keduanya sangat saling tergantung, maka keduanya kemungkinan berkolusi untuk mengamankan keuntungan pasar yang tinggi.
Tingkat persaingan mungkin sengit. Ini terjadi jika keduanya tidak berkolusi. Regulator biasanya mengawasi ketat pasar ini untuk menghindari praktek anti persaingan. Oleh karena itu, pengawasan ketat regulator menyebabkan keduanya tidak dapat berkolusi.
Kekuatan monopoli yang signifikan. Selain karena menguasai pasokan pasar, kedua perusahaan juga mungkin mengadopsi strategi diferensiasi. Selama masing-masing mengadopsi strategi diferensiasi, setiap produk akan memiliki beberapa pelanggan setia, menghadirkan kekuatan monopoli yang signifikan.
Hambatan masuk tinggi. Itu dapat berasal dari hambatan struktural, yang mana melekat pada karakteristik alami pasar seperti skala ekonomi dan penguasaan input dan jaringan distribusi. Atau, kedua perusahaan secara sengaja membangun hambatan masuk seperti melalui strategi harga rendah dan loyalitas merek.
Skala ekonomi yang signifikan. Masing-masing perusahaan menikmati penjualan yang tinggi karena pasar terbagi hanya untuk dua perusahaan.
Jenis duopoli
Dua model utama untuk menjelaskan pasar duopoli adalah:
- Duopoli Bertrand
- Duopoli Cournot
Duopoli Cournot
Seperti namanya, model ini berasal dari Antoine Cournot, seorang ahli matematika dan filsuf Prancis.
Di bawah model Cournot, kuantitas menentukan persaingan pasar dan dengan demikian, output dari persaingan. Kedua perusahaan akan berproduksi pada tingkat yang memaksimalkan keuntungan dan memilih output secara bersamaan.
Masing-masing perusahaan berproduksi sesuai dengan kuantitas pesaing dan pasokan pasar. Keduanya mengasumsikan output pesaing tidak berubah. Model juha mengasumsikan pemain tidak berkolusi.
Ketika pasar mencapai ekuilibrium, masing-masing perusahaan tidak memiliki insentif untuk mengubah output atau harga. Perubahan tidak akan membuat perusahaan mana pun menjadi lebih baik. Oleh karena itu, dalam jangka panjang, output dan harga stabil. Hasil persaingan Cournot (output dan harga) akan berada di antara ekuilibrium pasar persaingan sempurna dan monopoli.
Duopoli Bertrand
Joseph Bertrand, ahli matematika dan ekonomi Prancis, mengkritik basis persaingan dalam model Cournot. Menurutnya, harga adalah faktor penentu persaingan, bukan kuantitas output.
Di bawah model Bertrand, masing-masing perusahaan memandang bahwa konsumen akan memilih perusahaan yang memberikan harga terbaik (paling murah) karena produk di pasar adalah identik. Jadi, ketika satu perusahaan menurunkan harga, pemain lain akan mengambil langkah serupa untuk menghindari hilangnya pangsa pasar. Penurunan harga oleh satu perusahaan kemudian memunculkan perang harga di pasar.
Perang harga terus berlangsung. Selagi harga masih diatas biaya marginal, maka masing-masing perusahaan masih memperoleh keuntungan dan masih potensial untuk menurunkan harga lebih lanjut. Sehingga, pasar akan mencapai keseimbangan ketika harga kedua perusahaan sama, yakni sebesar biaya marginal.
Sebagaimana dalam model Cournot, model Bertrand mengasumsikan produk homogen. Kedua perusahaan tidak membangun kolusi.
Implikasi terhadap persaingan
Dalam pasar duopoli, setiap perusahaan memiliki ketergantungan strategis. Itu mempengaruhi bagaimana masing-masing perusahaan beroperasi, bagaimana keduanya menghasilkan barang, dan bagaimana mengiklankan produk, dan bagaimana menetapkan harga.
Hasil persaingan tergantung pada strategi yang diadopsi masing-masing perusahaan. Keduanya mungkin mengadopsi strategi harga seperti dalam model Bertrand. Atau, keduanya mendasarkan strategi persaingan berdasarkan kuantitas.
Selanjutnya, berbeda dari dua model di atas, perusahaan mungkin mengambil langkah kolusi atau diferensiasi untuk menghasilkan keuntungan yang lebih baik.
Persaingan melalui harga
Ketika kedua perusahaan bersaing melalui harga, itu dapat mengarah pada perang harga, terutama ketika produk homogen. Karena homogen, produk dari masing-masing perusahaan saling mensubstitusi secara sempurna. Sehingga, pertimbangan konsumen dalam membeli adalah harga yang lebih murah. Tidak ada alasan bagi mereka untuk lebih menyukai atau loyal ke satu produk dibandingkan dengan produk lainnya.
Ketika satu perusahaan menurunkan harga, itu menghilangkan pangsa pasar pesaing karena konsumen akan beralih. Tidak mau kehilangan pangsa pasar, pesaing juga akan menurunkan harga. Perang harga muncul dan terus berlangsung sampai harga sama dengan biaya marginal, menghilangkan peluang untuk mendapatkan keuntungan.
Karena alasan tersebut, kedua perusahaan merasa menguntungkan jika mereka membentuk monopoli diam-diam (kolusi). Keduanya dapat bekerjasama untuk menetapkan harga yang memungkinkan keduanya mengambil setengah dari keuntungan pasar. Tapi, memang, taktik semacam itu rumit dan seringkali berbenturan dengan peraturan anti-monopoli.
Persaingan melalui kuantitas
Duopoli cenderung berfungsi lebih baik ketika basis persaingan adalah kuantitas alih-alih harga. Masing-masing perusahaan berbagi pangsa pasar dan laba. Ketika mencapai equilibrium, output dan harga akan stabil, sebagaimana dalam model Cournot.
Keuntungan masing-masing perusahaan juga akan tinggi. Kedua perusahaan dapat mengenakan harga di atas harga persaingan sempurna (meski masih di bawah pasar monopoli), yang mana lebih tinggi daripada biaya marginal. Dengan kata lain, keduanya memiliki kekuatan monopoli.
Persaingan melalui kualitas
Kualitas adalah dimensi lain dari persaingan di pasar duopoli. Masing-masing perusahaan mendiferensiasi penawarannya untuk menciptakan loyalitas.
Diferensiasi menghadirkan elemen monopoli di pasar. Masing-masing produk akan memiliki basis pelanggan yang setia, meningkatkan kekuatan monopoli perusahaan.
Ambil contoh kasus Android dan iOS dalam pasar perangkat lunak smartphone. Google meluncurkan Android untuk menargetkan pasar massal dan memonopoli pasar ini. Begitu juga, iOS milik Apple menargetkan pasar yang lebih premium dan memonopoli pasar ini.