Contents
Apa itu: Ekonomi keuangan (financial economics) adalah salah satu dari cabang ilmu ekonomi yang fokus pada uang. Itu adalah persimpangan antara antara studi keuangan, pasar keuangan dan ekonomi. Dengan kata lain, studi ini memberikan perhatian lebih besar pada sisi moneter dari sebuah perekonomian.
Beberapa pengetahuan dasar yang anda perlukan untuk belajar ekonomi keuangan adalah:
- Ekonomi mikro
- Akuntansi
- Probabilitas dasar dan statistik,
Untuk yang terakhir, itu penting untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat pengembalian dan risiko.
Bidang studi ini penting bagi anda karena menyediakan basis pengetahuan untuk membuat keputusan tentang uang. Anda akan belajar banyak tentang:
- Opsi untuk mengalokasikan ung
- Menghitung pengembalian dan risiko dari alokasi uang
- Faktor risiko yang melekat pada setiap alokasi
- Nilai wajar dari aset yang ingin anda peroleh
Perbedaan antara ekonomi keuangan dan ilmu ekonomi
Dalam ilmu ekonomi, barang dan jasa menjadi objek transaksi. Maksud saya, pasokan dan permintaan adalah untuk barang dan jasa. Uang hanya berperan sebatas sebagai alat pembayaran dan hanya muncul dari satu pihak ketika pihak lainnya menyerahkan barang atau menyediakan jasa.
Tapi, dalam studi ekonomi keuangan, uang adalah sebagai objek permintaan dan penawaran. Sedangkan, bunga mewakili harga dari uang. Selanjutnya, anda mungkin akan sering menemukan istilah yang lebih luas dari uang, seperti modal, kas, dana, dan modal keuangan.
Pasokan uang tidak hanya berasal dari sektor bisnis, tetapi juga dari sektor rumah tangga (individu) dan sektor pemerintah. Bagi pemasok dana, bunga adalah pengembalian ketika mereka meminjamkan uang. Istilah pemasok uang dapat mengambil beragam istilah seperti investor, pemegang obligasi, pemegang saham, pemberi pinjaman dan kreditur.
Selanjutnya, permintaan uang berasal juga berasal dari ketiga sektor tersebut (individu, bisnis, dan pemerintah). Individu meminjam untuk beberapa pengeluaran seperti membeli rumah dan membayar pendidikan. Perusahaan meminjam untuk membeli peralatan modal atau sebagai modal kerja. Pemerintah meminjam uang untuk menutup defisit anggaran.
Topik ekonomi keuangan
Ekonomi keuangan berkonsentrasi pada pengambilan keputusan berdasarkan dua pertimbangan utama: risiko dan pengembalian. Subjek biasanya diterapkan pada keputusan investasi, terutama di pasar keuangan seperti pasar saham, pasar valas dan pasar surat utang. Itu menjadi disiplin ilmu yang semakin penting, mempertimbangkan kontribusi pasar keuangan yang semakin besar terhadap perekonomian.
Di bidang studi ini anda belajar tentang membuat keputusan investasi, mengidentifikasi risiko, dan menilai surat berharga dan aset keuangan lainnya. Anda juga akan mempelajari bagaimana indikator ekonomi seperti inflasi dan suku bunga berdampak terhadap aset keuangan.
Analisis nilai wajar suatu aset dan dan jumlah uang tunai yang dapat dibuat dari suatu aset adalah bab lainnya dari studi ekonomi keuangan.
Nilai waktu dari uang (time value of money)
Nilai riil uang terus berubah seiring waktu. Uang Rp60 yang anda pegang di 2020 tidak akan memberikan daya beli yang sama di 2030. Jika sekarang anda dapat memperoleh sebuah sepatu sneaker dengan Rp60, maka di 2030, anda mungkin tidak akan mendapatkannya dengan nominal uang yang sama.
Risiko seperti inflasi, dapat menggerus daya beli anda. Oleh karena itu, untuk menghitung daya beli uang Rp60 anda di 2030, anda harus menghitung nilai masa depan (future value). Dalam kasus ini, anda dapat menghitungnya menggunakan bunga majemuk(compound interest).
Sekarang, pertanyaannya kita balik. Berapa nilai sekarang (present value) dari uang Rp60 yang anda miliki di 2030? Anda dapat menggunakan tingkat diskonto untuk menghitungnya.
Pada dasarnya, bunga majemuk dan tingkat diskonto adalah tingkat bunga yang melekat pada uang anda. Untuk mengkonversi nilai masa depan dari uang (kas) menjadi nilai sekarang, itu kita sebut tingkat diskonto. Sebaliknya, jika anda mengkonversi nilai sekarang menjadi nilai masa depan, itu kita sebut bunga majemuk.
Sebagaimana telah saya katakan sebelumnya, bunga adalah harga dari uang. Dan, tingkat bunga ditentukan oleh:
- Pengembalian minimum yang kemungkinan besar anda dapatkan (bebas risiko). Istilah lain dari ini adalah suku bunga riil.
- Premi risiko. Itu adalah pengembalian tambahan untuk mengkompensasi risiko tambahan seperti inflasi, risiko likuiditas, risiko gagal bayar, dan risiko jatuh tempo.
Manajemen portofolio
Risiko dan pengembalian melekat pada setiap aset keuangan. Misalnya, anda dapat melihat pengembalian saham kadang-kadang tinggi dan kadang-kadang rendah. Begitu juga dengan obligasi, harganya terkadang naik dan terkadang turun.
Untuk mengoptimalkan pengembalian dan meminimalkan risiko, konsep manajemen portofolio muncul. Secara garis besar, itu memberitahu anda bagaimana mendiversifikasi dan mengalokasikan uang anda ke berbagai aset keuangan.
Teori portofolio modern berpendapat bahwa karakteristik risiko dan pengembalian investasi tidak boleh anda lihat secara individu, tetapi harus anda evaluasi dalam konteks portofolio secara keseluruhan. Teori ini menunjukkan bahwa anda dapat membangun portofolio beberapa aset yang akan memaksimalkan pengembalian untuk tingkat risiko tertentu. Demikian juga, dengan tingkat pengembalian yang diharapkan, anda dapat membangun portofolio dengan risiko serendah mungkin.
Capital Asset Pricing Model (CAPM)
Capital Pricing Asset Pricing Model (CAPM) sebuah model untuk mengevaluasi risiko dan pengembalian dari aset berisiko. Itu berguna untuk menentukan tolok ukur (benchmark) dalam mengevaluasi tingkat pengembalian suatu investasi.
Rumusnya adalah sebagai berikut:
Rs = Rfr + (Beta x (Rm– Rfr)
Dimana:
- Rs = Pengembalian yang diharapkan untuk sebuah aset
- Rfr = Tingkat pengembalian bebas risiko (risk-free rate)
- Beta = Beta dari aset
- Rm = Pengembalian pasar yang diharapkan (expected market return)
Mari ambil contoh sederhana. Katakanlah, obligasi pemerintah tenor sepuluh tahun mewakili aset bebas risiko dan memberikan imbal hasil sekitar 6%. Sebuah saham perusahaan A memiliki beta sekitar 0,5. Sedangkan, tingkat pengembalian pasar saham adalah sekitar 12%.
Dengan memasukkan informasi-informasi tersebut ke dalam rumus, kita tahu bahwa pengembalian yang diharapkan untuk saham perusahaan A adalah sebesar 9% [6%+0,5 x (12%-6%)].