Contents
Fungsi penawaran adalah persamaan matematika yang menghubungkan kuantitas penawaran suatu barang dengan faktor penentunya. Faktor penentu tersebut mencakup harga jual, biaya input produksi, jumlah produsen, dan kemajuan teknologi.
Dalam ilmu ekonomi, diantara faktor penentu, harga yang paling sering digunakan dan mengasumsikan faktor lainnya tidak berubah. Dalam hal ini, hubungan harga dengan kuantitas berkorelasi positif. Semakin besar perbedaan antara harga jual, semakin besar pula output yang ingin ditawarkan.
Bagaimana fungsi pasokan bekerja
Biasanya, ekonom menggunakan beberapa variabel untuk menjelaskan bagaimana mereka mempengaruhi penawaran. Mereka menganggap faktor-faktor lain tidak berubah atau ceteris paribus.
Misalnya, persamaan fungsi suplai adalah QS = a + bP – cW.
Dimana
- Qs adalah kuantitas (unit)
- P adalah harga barang (Rp)
- W adalah upah (Rp)
- b dan c adalah koefisien, masing-masing mewakili besarnya pengaruh harga dan upah.
Dari persamaan, kita katakan bahwa kuantitas penawaran adalah fungsi dari harga dan upah. Tanda koefisien positif dari harga menunjukkan hubungan positif antara harga dan jumlah yang ditawarkan, sesuai dengan hukum penawaran. Kenaikan harga Rp1 meningkatkan jumlah yang dipasok sebesar b unit.
Sebaliknya, jumlah pasokan memiliki hubungan terbalik dengan upah. Upah yang lebih tinggi meningkatkan biaya produksi, membuat para produsen menjadi tidak berdaya dan enggan untuk berproduksi. Jika upah naik Rp1, jumlah pasokan berkurang c unit.
Mengkonversi fungsi permintaan menjadi kurva permintaan
Karena banyak faktor yang memengaruhi kuantitas pasokan, sulit untuk menggambarkan semuanya dalam grafik. Untuk menyederhanakan ilustrasi, para ekonom mengisolasi faktor-faktor selain harga barang itu sendiri.
Mengapa harga?
Harga memberi sinyal perusahaan ketika memutuskan untuk memproduksi dan menjual produk. Dan para ekonom sepakat bahwa harga barang adalah penentu paling mendasar dari penawaran. Oleh karena itu, dalam kurva penawaran sederhana, para ekonom hanya menggambarkan hubungan antara harga barang dan jumlah yang ditawarkan.
Ingat, dalam grafik, sumbu X mewakili jumlah yang dipasok, dan sumbu Y mewakili harga barang. Itu berarti, harga adalah fungsi kuantitas, bukan sebaliknya, seperti dalam fungsi penawaran.
Untuk mendapatkan kemiringan kurva, kita perlu menentukan fungsi pasokan terbalik. Mari kita abaikan upah, jadi fungsi sebelumnya menjadi QS = a + bP. Untuk membalikkan fungsi ini, kita memindahkan variabel harga (p) ke kiri “=.” Jadi, fungsi terbalik menjadi: P = (1 / b) Qs – (a / b). Nilai 1 / b mewakili kemiringan, dan a / b mewakili intersep kurva.